PERJAMUAN AKHIR TAHUN: PERJANJIAN KASIH TUHAN (II Samuel 7:1-11)
Allah mengadakan perjanjian dengan Daud serta keturunannya. Sebagai seorang raja yang sukses, Daud memiliki cita-cita yang besar untuk membangun Bait Allah. Daud merasa bahwa Allah sudah menyertai dia sepanjang kehidupannya, tetapi ia sendiri belum memberi yang terbaik yang dapat dipersembahkan kepada Tuhan. Namun harapan Daud ini tidak sesuai dengan apa yang Tuhan kehendaki.
Meskipun situasi kerajaan sangat mendukung untuk melakukan pembangunan itu. Daud dan Kerajaan Israel sedang berada dalam masa kejayaan. Tuhan tidak berkehendak untuk pembangunan Bait Allah. Daud berencana membuat sesuatu yang besar bagi Tuhan tapi Tuhan punya rencana yang jauh lebih besar dari Daud. Daud ingin membangun Bait Allah tetapi Tuhan mengadakan perjanjian untuk membangun kehidupan keluarga Daud (Bait Keluarga Daud) juga mengokohkan kerajaan Daud. Daud dan keturunannya akan tetap hidup dalam Allah dam merasakan kasih setia Allah yang tidak pernah hilang.
Dalam perjanjian kasih Tuhan, Tuhan memberkati Daud dengan reputasi, tanah bagi Israel, keamanan, dan kokohnya kerajaan. Janji Allah bagi Daud begitu luar biasa karena janji itu diberi atas dasar anugerah Allah. Ini adalah pernyataan kasih Allah yang mutlak, tidak tergantung dari tindakan dan situasi manusia.
Perjanjian Kasih Tuhan dengan Daud memuat pengharapan penggenapan Nubuat mengenai Mesias Anak Daud yaitu Kristus Raja Damai yang kelahiranNya sedang rayakan saat ini. Kristus yang sudah datang dan yang akan datang kembali. Sang Iamnuel yang selalu menyertai kita. Dialah Raja dan kita adalah anak-anakNya. Ia tidak hanya menjadi Raja dalam singgasana yang indah tapi Ia adalah Raja yang rela terlahir sebagai manusia untuk menebus kita. Ia adalah Raja yang menyerahkan nyawanya sendiri, tubuhnya dipecahkan dan darahNya tercurah untuk penebusan dosa – dosa kita.
Perjanjian kasih Tuhan dengan Daud telah digenapi di dalam Kristus. Sekarang sang Raja itu mengundang Saya dan saudara untuk mengambil bagian dalam meja Tuhan pada Perjamuan yang Kudus ini. Patutlah kita mengingat bahwa sesungguhnya karena dosa kitalah tubuh Kristus yang dilambangkan dengan roti ini terpecah – pecah dan karena kejahatan kita darah Kristus yang dilambangkan dengan Anggur perjamuan dicurahkan bagi kita.
Marilah kita mengambil bagian dalam perjamuan ini dengan mengingat perjanjian kasih Tuhan. Bersyukurlah atas anugerah Tuhan karena Yesus Kristus menjadi titik sentral dari seluruh janji Allah Bapa di dalam dunia. Masuklah pada meja Tuhan ini sambil menyiapkan hati menantikan Kristus dengan hati yang damai, penuh kasih dan sukacita. Bangunlah seluruh aspek hidupmu dengan berlandaskan kepada pribadi-Nya dan kebenaran-Nya. Kasih karunia Allah bisa diterima dan dinikmati oleh siapa saja yang Tuhan kehendaki dan sedia menerimanya dengan kerelaan dan ketaatan seorang hamba.
Daud percaya bahwa Allah tahu yang terbaik oleh sebab itu ia ikhlas mengubur impiannya. Daud tetap tekun mengerjakan bagiannya dan setia sampai akhir hidupnya. Kita belajar dari Daud tentang sikap hidup melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan. Tuhan berkati setiap Anggota Sidi Jemaat yang menyiapkan hati dan hidup untuk duduk pada Meja Tuhan yang Kudus. AMIN
Belum ada Komentar untuk "PERJAMUAN AKHIR TAHUN: PERJANJIAN KASIH TUHAN (II Samuel 7:1-11)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.