KHOTBAH NATAL I : SESUNGGUHNYA ANAK DARA ITU AKAN MENGANDUNG (Matius 1:18-25)
Setiap manusia punya identitas. Nama siapa? Lahir di mana? Orang apa atau asal dari mana? Yesus adalah Allah tapi Ia datang sebagai manusia, benar – benar menjadi seorang manusia. Yesus juga punya identitas. Lahir di Betlehem dari rahim seorang perempuan muda bernama Maria. Yesus terlahir sebagai orang Yahudi. Dalam Ibadah Natal 1 pagi ini kita menghayati peristiwa Natal Kristus dari bacaan Alkitab dalam Matius 1:18-25 dengan tema khotbah: “Sesungguhnya anak dara itu akan mengandung”.
Secara keseluruhan pembacaan kita mengisahkan dua hal :
Pertama, tentang Yusuf yang taat pada rencana dan kehendak Allah. Allah melibatkan Yusuf dan ketaatannya untuk mewujudkan rencana penyelamatan bagi manusia.
Kedua, tentang Yesus sang Imanuel yang kelahiranNya dari anak dara, dari Roh Kudus bukan dari hubungan laki – laki dan perempuan. Ia menggenapkan nubuat para Nabi dan Ia adalah sang Imanuel: Allah menyertai kita.
Kelahiran Yesus adalah kelahiran dari seorang anak dara sebagai penggenapan Nubuat dalam Perjanjian Lama yaitu Yesaya. Secara keturunan Yesus adalah seorang Yahudi tapi kedatangan dan kematian Yesus adalah penggenapan bagi keselamatan seluruh umat manusia, jadi bukan hanya Yahudi saja. Peristiwa kelahiran Yesus Kristus melalui anak dara menegaskan permulaan yang baru bagi keselamatan manusia berdosa. Dimulai dari Abraham, digenapi oleh Yesus Kristus. Kelahiran Kristus dari anak dara memberikan jalan yang baru, sebab Ia diperanakan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan laki-laki, melainkan dari Allah” (Yohanes 1:13).
Tahun ini, kita merayakan Natal di tengah pandemi Covid 19. Tahun ini, kita lewati dengan situasi yang tidak biasa. Aktivitas terbatas. Ibadah dari rumah. Anak – anak tidak pergi ke sekolah secara normal. Bepergian kemanapun harus mengikuti prosedur yang lebih rumit. Ada yang mengalami menurunnya pendapatan hingga kehilangan pekerjaan. Di berbagai tempat, saudara – saudara kita banyak yang sakit bahkan meninggal dunia. Angka yang terinfeksi dan meninggal dunia karena Covid 19 terus bertambah meskipun sudah memasuki era new normal.
Sesuai Tema Sentral Perayaan Natal tahun 2020 : … dan mereka akan menamakan Dia Imanuel. Nama Imanuel adalah jaminan penyertaan bahwa Allah hadir di antara kita. PenyertaanNya memampukan kita untuk hidup melalui berbagai kecemasan dan kekhawatiran. Berita Natal menjadi berita Sukacita karena sang Imanuel terlahir ke dunia. Imanuel, Allah beserta kita dalam seluruh gumul dan juang, dalam jerih dan lelah, dalam suka dan duka, dalam untung dan malang. Berita Natal ini mengajak kita untuk merayakan Natal dalam rasa syukur atas penyertaaan sang Imanuel. Rayakanlah Natal dengan komitmen hidup dalam ketaatan seperti uang dilakukan Yusuf. Rayakanlah Natal dalam komitmen untuk menyatakan kehadiran sang Imanuel dalam hidup bersama. Di mana Allah hadir di situ mesti ada suasana penuh kedamaian.
Berita Natal pada Ibadah Natal I ini mengingat saya dan Bapak/Ibu sekalian bahwa Identitas adalah bagian dari panggilan bermisi. Kita hidup bukan sekedar memiliki identitas, bukan sekedar ada sebagai manusia. Hidup mesti memberi arti. Hidup hendaknya memberi makna. Seperti Imanuel yang kelahiranNya adalah untuk melaksanakan misi Allah. Seperti Yusuf yang memilih taat saat Allah melibatkannya dalam misi penyelamatan bagi dunia.
Seorang anak kecil membuat sebuah perahu kecil dari kayu. Selama berjam-jam ia membuatnya. Ia mengukirnya dengan detail yang sangat baik. Kemudian ia membawanya ke sebuah sungai yang tidak jauh dari rumahnya. Ketika ia menaruhnya di atas air di tepi sungai, tiba-tiba kapal itu bergerak cepat terbawa air dan menjauh darinya. Sekalipun ia berusaha masuk ke dalam air namun angin kencang membawa kapal kecil itu makin jauh dan hilang. Anak remaja itu begitu sedih karena ia tahu betapa sulitnya kalau ia harus membuat perahu seperti itu lagi.
Suatu ketika anak tersebut pergi ke kota bersama orang tuanya. Mereka memasuki sebuah toko dan anak itu langsung mengenali perahu kecil yang dipajang di etalase toko itu. Itu perahu yang dibuatnya. Dia meminta penjaga toko memberi perahu itu. Anak kecil itu memastikan memang betul itu perahunya. Dia memberitahukan kepada pemilik toko bahwa perahu itu miliknya.
Pemilik toko tersebut berkata “jika kamu mau memiliki perahu kecil ini kamu harus membelinya.” Anak itu begitu mengingini perahu kecilnya kembali. Akhirnya ia membeli perahu kecil itu. Ketika ia menerima perahu itu dari tangan pemilik toko, ia berkata “Perahu kecil, engkau dua kali menjadi milikku. Saya membuatmu dan Saya membelimu.
Dalam cara yang sama sesungguhnya setiap manusia yang diselamatkan Allah. Karena kejatuhan dosa, manusia terhilang dan terpisah dari Allah, dan karena kasih Allah yang besar manusia ditebus kembali. Bukan dengan uang. Tapi dengan darah Kristus. Ia lahir untuk menggenapkan karya keselamatan Allah. Lahir di Betlehem sampai mati di Golgota. Maka janganlah menyia – nyiakan kedatangan dan pengorbananNya
Tetaplah meyakini penyertaan sang Imanuel. Allah beserta kita dalam segala tantangan dan kesulitan hidup. Mari kita nyatakan bahwa hidup kita bukan sekedar ada tapi berarti yaitu menyatakan kehadiran Imanuel, berbagi kasih dan damai natal.
Lilin – lilin natal bersinar terang
itu karena kasih Tuhan sudah datang
Imanuel membuat kami tak lagi bimbang
Imanuel membuat hidup ini jadi tenang”
SELAMAT MERAYAKAN NATAL
Belum ada Komentar untuk "KHOTBAH NATAL I : SESUNGGUHNYA ANAK DARA ITU AKAN MENGANDUNG (Matius 1:18-25)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.