KHOTBAH KEMATIAN ANAK MUDA : WAKTU TUHAN PASTI YANG TERBAIK (Pengkhotbah 3:1-15)
Allah memberi waktu dalam jumlah yang sama kepada kita semua. Satu hari 24 jam dan satu tahun kurang lebih 52 Minggu. Tapi setiap orang memaknai waktu secara berbeda. Ada ungkapan bijak : “Waktu terkadang terlalu lambat bagi mereka yang menunggu, terlalu cepat bagi mereka yang takut, terlalu panjang bagi mereka yang gundah, dan terlalu pendek bagi mereka yang bahagia. Tetapi bagi mereka yang selalu mengasihi, waktu adalah keabadian”. Yang jelas waktu tidak akan kembali meskipun kita sangat menginginkannya. Sedetik yang berlalu, tidak akan terulang lagi.
Berbicara tentang waktu, Pengkhotbah menyampaikan bahwa untuk segala sesuatu ada masanya dan untuk apapun di bawah langit ada waktunya (ayat 1). Masa adalah suatu kurun waktu tertentu yang ada awalnya dan ada akhirnya. Sedangkan "segala sesuatu" dalam teks ini meliputi tiga hal yaitu 1). Kegiatan sehari-hari seperti menanam-mencabut; merombak-membangun; 2). Kejadian yang melibatkan perasaan seperti menangis-memeluk; tertawa-meratap; 3). Peristiwa kehidupan seperti lahir-meninggal; perang-damai. Kata yang digunakan untuk waktu, yaitu kairos. Kata “kairos” adalah menunjuk kepada sebuah momentum atau kesempatan yang sangat berharga, waktu Tuhan yang sangat berharga.
Pernyataan pengkhotbah ini mengandung arti yang penting untuk kita renungkan di tengah dukacita Keluarga Besar saat ini.
Pertama, bahwa waktu adalah sesuatu yang ditetapkan Tuhan. Manusia tidak dapat mempercepat atau memperlambat waktu. Manusia hanya dapat menjalani waktu. Kedua, waktu adalah pemberian Allah yang tidak boleh disia – siakan. Hargailah waktu bukan hanya dengan kata–kata melalui doa dan pujian tapi juga dalam sikap yang memanfaatkan waktu secara bertanggung jawab. Mengisi waktu dengan pekerjaan atau aktivitas yang memuliakan nama Tuhan.
Hari ini kita diperhadapkan dengan waktu kematian Saudari, anak, ponakan, teman, sahabat kekasih kita. Kehilangan orang yang sangat kita sayangi tentu bukan hal yang mudah untuk diterima. Kita merasa belum siap ketika almarhumah mendahului kita dalam usia yang masih muda. Kita merasa tak sanggup kehilangan orang yang kita kasihi terutama di saat – saat seperti ini ketika kita akan memasuki malam Kudus, merayakan Natal dan menyongsong Tahun yang baru.
Saudaraku, kita memang seringkali tidak dapat mengerti ketetapan Tuhan. Kita berharap almarhumah sembuh dari sakitnya tapi Tuhan berkehendak lain. Hari ini kita akan melepaskan jenazahnya dari rumah duka ini dan memakamkannya. Kematiannya mengingatkan kita tentang betapa terbatasnya waktu yang kita miliki di dunia ini. Hidup di dunia ini tidaklah abadi.
Kematian datang pada waktu yang Tuhan tetapkan. Sekarang ataupun nanti. Hari ini ataupun besok. Marilah menyadari bahwa hari – hari manusia ibarat rumput dan bunga di padang. Hari ini ada mekar dan harum tapi esok bisa layu kering dan gugur. Relakanlah saudara kekasih kita ini kembali ke dalam rangkulan Tuhan yang menciptakannya. Relakanlah ia untuk mengalami kelepasan sejati dari segala deritanya di dunia ini. Relakanlah ia menikmati kehidupan kekal bersama Bapa di Sorga.
Kita semua saat ini masih diberi waktu oleh Tuhan, mari terus melangkah bersama Tuhan. Jalanilah kehidupan dan hadapilah segala tantangan. Bukan dengan sikap takut atau putus asa. Bukan juga dengan sikap sembrono dan asal – asalan. Tapi jalanilah hari – hari kehidupan dengan iman bahwa Allah menyertai kita di sepanjang waktu. Dialah sang Imanuel yang hadir di segala waktu dan keadaan dalam hidup kita. Tuhan sang Pencipta yang telah memanggil almarhumah kekasih kita ini adalah Imanuel yang akan menghibur dan menguatkan kakak beradik dan keluarga besar yang ditinggalkan.
Percayalah kepada Tuhan meskipun sedih dan berduka. Tuhan bersama kita menjalani waktu tanpa orang yang kita kasihi. Dalam proses waktu, Tuhan juga berproses memulihkan kesedihan dan dukacita kita sehingga kita dapat merasakan kebaikan – kebaikan Tuhan dalam kesulitan hidup kita. Waktu Tuhan pasti yang terbaik. Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya.
Sebuah syair lagu mengungkapkan keyakinan iman itu:
WAKTU
TUHAN PASTI YANG TERBAIK
WALAU KADANG TAK MUDAH DIMENGERTI
LEWATI
COBAAN KU TETAP PERCAYA
WAKTU TUHAN PASTI YANG TERBAIK
Tuhan menghibur dan menguatkan kita.
Belum ada Komentar untuk "KHOTBAH KEMATIAN ANAK MUDA : WAKTU TUHAN PASTI YANG TERBAIK (Pengkhotbah 3:1-15)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.