MENJADI SEKUTU ALLAH (Rut 1:15-22)
Kita masing – masing pasti punya perasaan yang berbeda saat menyambut hari ini, 1 November 2020. Apa yang sedang dipikirkan masing – masing orang juga berbeda. Ada yang bersyukur karena masih sehat di tengah Pandemi Covid 19 namun ada yang masih bergumul dengan kesulitan-kesulitan hidup yang terus mendera. Ada yang senang menerima hasil kelulusan CPNS, ada yang belajar ikhlas walaupun hasil tidak seperti yang diinginkan, juga ada yang belum puas. Dalam tahapan menuju PILKADA tahun 2020, ada yang perasaan dan otak sudah panas membara, ada yang adem ayem, ada yang jadi pengamat. Tapi apapun yang sedang kita rasakan, kita pikirkan dan kita alami saat ini, aatu fakta yang tidak dapat kita sangkal adalah TUHAN MASIH MEMELIHARA KITA.
Jika Tuhan masih memberi kesempatan hidup bagi kita, itu artinya Tuhan mempunyai maksud dengan hidup kita untuk dunia ini. Kita dapat memahami maksud itu bila kita menjadi sekutu Allah. Tema kita hari ini adalah MENJADI SEKUTU ALLAH. Sekutu artinya rekanan atau kawan yang ikut berserikat dengan menyatukan kepentingan atau tujuan. Istilah sekutu biasanya kita dengar dalam kaitannya dengan militer seperti blog sekutu atau tentara sekutu. Ketika kita menjadi sekutu Allah berarti kita mengikat hati kepada Allah. Hidup kita berpaut pada Allah. Kita menyatukan hidup kita bukan pada kepentingan dan tujuan kita tapi pada kehendak dan misi Allah.
Rut adalah tokoh yang menjadi contoh dalam hal sekutu dengan Allah. Rut bukan saja mengikat hatinya karena jatuh cinta pada Mahlon dan keluarga Elimelekh. Tapi Rut mengikat hatinya karena cinta kepada Allah Israel. Apapun yang terjadi Rut tidak goyah dari pendiriannya. Rut pulang bersama Naomi ke Betlehem. Bukan sekedar mengikuti Naomi tapi juga menjadikan Israel sebagai bangsanya dan Allah Israel sebagai Allahnya. Rut menyatakan komitmennya: “Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allamulah Allahku; di mana engkau mati, akupun mati di sana dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya Tuhan menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut.”
Rut tidak main – main dengan komitmennya. Bukan sekedar kata – kata saja. Rut membuktikan janjinya dengan perbuatan. Ketika Naomi masih dirundung dukacita dan beban – beban hidupnya. Rut melangkah menyambut harapan dengan optimis. Bekerja di Ladang Boas. Bertemu Boas dengan cara yang beresiko di tempat pengirikan.
Komitmen Rut membuat kisah “pahit” Naomi berakhir “manis”. Dalam Rut 4:15, Rut disebut sebagai perempuan yang lebih berharga dari tujuh anak laki – laki. Rut menjadi perempuan istimewa karena ia menjadi leluhur Yesus dan namanya di catat dalam silsilah Yesus Kristus (Matius 1:3). Rut telah membuktikan hidupnya menjadi sekutu Allah.
Menjadi sekutu Allah berarti berkomitmen untuk setia kepada Allah. Setia memang mahal. Setia bukan soal janji, ucapan atau rayuan. Setia adalah sikap yang tidak dipengaruhi oleh situasi sekitar. Rut tetap gigih dan tidak terpengaruh dengan sikap Orpa yang memutuskan pulang ke Moab. Apakah kita juga tetap setia pada tanggung jawab kita?
Menjadi sekutu Allah berarti bersikap optimis bukan pesimis. Bila kita menjadi sekutu Allah, kita akan beroleh kekuatan dalam pengharapan meskipun segala sesuatu berjalan dengan sangat berat. Menjadi sekutu Allah berarti kita bersikap positif menyikapi hal – hal yang tidak sesuai keinginan kita. Menjadi sekutu Allah berarti tetap fokus pada tujuan dan misi Allah. Menjadi sekutu Allah memang tidak mudah. Banyak orang Kristen dewasa ini, gagal menjadi sekutu Kristus, karena menjadi serupa dengan dunia ini; mengikat hati pada uang, kekayaan, kepentingan politik dll.
Berkomitmenlah sebagai orang percaya yang menjadi sekutu Allah. Tetap cinta Yesus selamanya meskipun badai silih berganti dalam hidup. Bersedia dibentuk dalam proses kehidupan. Dan memberi hidup untuk dipakai sesuai rencana Tuhan. Seperti syair pujian :
Ku
mau cinta Yesus selamanya
Ku mau cinta Yesus selamanya
Meskipun badai silih berganti dalam hidupku
Ku tetap cinta Yesus selamanya
Ya
Bapa Bapa ini aku anakMu layakkanlah seluruh hidupku
Ya Bapa Bapa ini aku anakMu pakailah sesuai dengan rencanaMu
Tuhan memberkati.
Belum ada Komentar untuk "MENJADI SEKUTU ALLAH (Rut 1:15-22)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.