TUHAN MELINDUNGI MEREKA YANG PERCAYA KEPADA-NYA (Yesaya 43:1-7)
Hari ini, sabda Tuhan yang disampaikan Yesaya bagi Yehuda diperdengarkan lagi bagi kita: “Janganlah takut”. Dua kali seruan “Janganlah takut” muncul dalam teks bacaan kita yaitu pada ayat 1 dan ayat 5. Nah, berbicara soal takut, tentu sebagai manusia kita pernah merasa takut. Banyak hal dapat membuat kita takut. Takut mati, takut mengalami bencana, takut suanggi, takut kehilangan entah kehilangan jabatan, kehilangan harta benda, atau kehilangan seseorang yang kita kasihi. Juga dalam situasi Pandemi Covid 19, takut corona, takut karena kesulitan hidup yang semakin banyak. Pokoknya segala resah, gelisah, khawatir, bimbang, ragu yang bercampur aduk menjadi ketakutan baik yang kelihatan maupun yang kita simpan. Ketakutan terjadi karena kita merasa tidak berdaya, tidak memiliki kepastian terhadap sesuatu. Hari ini tema Firman Tuhan bagi kita adalah : Allah melindungi mereka yang percaya kepadaNya. Perlindungan Allah itu pasti. Janji Allah itu bukan basa-basi. Karena itu Allah bersabda : “Janganlah takut”
Yesaya adalah seorang nabi yang bekerja pada masa empat Raja memerintah Yehuda yaitu : Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia. Yesaya menyaksikan penghukuman Tuhan bagi Yehuda. Masa kekalahan Yehuda dari Asyur maupun saat Yehuda jatuh ke tangan Babel. Keadaan Yehuda waktu itu tanpa harapan. Mereka terbuang dari hadapan Tuhan dan Bait Allah yang menjadi simbol kehadiran Allah dihancurkan hingga tinggal puing – puing saja. Keadaan Yehuda tanpa harapan. Tidak ada yang dapat menolong mereka. Ilah – ilah yang mereka sembah, yang membuat mereka berkhianat dari Tuhan, ternyata semuanya hanya patung-patung mati tak berarti. Berbagai pertanyaan muncul : Di manakah Tuhan? Masihkah Tuhan mengasihi Yehuda? Keadaan Yehuda tanpa harapan. Yehuda ibarat tanaman yang sudah kering dan menunggu mati saja. Nubuat Yesaya menjadi air dan pupuk yang membuat tanaman yang coklat kering memunculkan tunas kecil, lalu menjadi hijau, segar dan hidup kembali.
Di masa yang tanpa harapan, Yesaya menyampaikan nubuat Tuhan. Nama Yesaya berarti Tuhan adalah penyelamat atau keselamatan dari Tuhan. Karena itu Kitab Yesaya berisi nubuat Allah yang memberikan pengharapan, penghiburan dan pemulihan atas umat Tuhan di pembuangan. Tuhan menghukum Yehuda tetapi tidak membinasakan mereka. Tuhan memulihkan Yehuda dengan membawa mereka kembali. Yang terserak ke seluruh ujung bum dihimpunkan. Tuhan melindungi dan menyelamatkan mereka. Sungai tidak menghanyutkan dan api tidak menghanguskan. Betapa luar biasa perlindungan Tuhan sesudah Ia memulihkan mereka. Seruan “Jangan takut”, menjadi penegasan kehadiran Allah. Jangan takut, Aku ada. Tuhanlah penebus yang membebaskan, melepaskan dari segala bahaya dan memberi harapan kepada Yehuda.
Saudaraku, ada dua hal yang menyebabkan Tuhan menebus kembali Yehuda. Pertama, sebab Yehuda milik kepunyaan Tuhan. Kedua, Yehuda berharga bagi Tuhan. Yehuda menjadi berharga bukan karena diri mereka, namun karena Allah yang menganggap mereka berharga. Kitapun berharga di mata Tuhan. Kita adalah kepunyaan Tuhan. Hidup anugerahNya bagi kita juga berharga. Jika kita sedemikian berharga, pantaskah kita menyia-nyiakan hidup?
Bahkan di tengah Pandemi Covid 19 bukankah kita melihat karya Tuhan bagi kita? Ia menghimpun setiap keluarga dalam rumah. Ia memulihkan tanggung jawab setiap Kepala Keluarga sebagai Imam. Ia mengembalikan tanggung jawab setiap orang tua bagi pendidikan anak. Covid 19 menjadi sarana Allah memulihkan setiap keluarga. Covid 19 menjadi sarana Allah memulihkan bumi.
Janganlah takut” bukanlah seruan untuk hidup nekad, cari mati secara konyol, menjalani hidup seenak hati atau secara serampangan tapi “janganlah takut” mengandung seruan agar bertanggung jawab menata hidup menurut kehendak Tuhan, menyerahkan hidup dipulihkan oleh Tuhan dan menjalani hidup dengan iman kepada Tuhan. Tanggung jawab iman kita adalah memelihara hidup yang berharga (melakukan protokol kesehatan) bukan menunjukan kesombongan iman. Kita melakukan protokol kesehatan dan kita juga menyerahkan seluruh hidup dalam iman. Tetap bersyukur meskipun sulit. Selalu berbagi walaupun mengalami kekurangan. Hidup ingat Tuhan, ingat orang lain bukan ingat diri sendiri.
Sebagaimana berharganya Yehuda di mata Tuhan begitulah juga kita berharga dan mulia di mata Tuhan. Ia Tuhan yang melindungi Yehuda juga kita. Ia menunjukkan kasih-Nya kepada kita di tengah pergumulan Pandemi Covid 19 bahkan di tengah 1001 macam persoalan lainnya dihidup kita. Marilah kita mengimani pemeliharaan Allah. Allah sudah menolong, Allah tetap menolong, Allah selalu menolong. Amin. SELAMAT HARI MINGGU. TUHAN MEMBERKATI.
Syalom selamat malam, Artikelnya sangat menarik, bisakah saya mendownload sebagai bahan renungan saya?
BalasHapusSyalom ... selamat malam,,, silahkan pak ... terima kasih ...
HapusTuhan memberkati