KASIH ADALAH PRINSIP HIDUP ORANG PERCAYA (I Korintus 13:1-13)

Seorang Ibu tinggal dengan empat orang anaknya. Suatu ketika, anak -anaknya saling berebutan untuk mengatakan "sayalah yang paling mengasihi mama". Yang sulung berkata: “Saya yang paling besar karena itu saya yang lebih dahulu dan paling lama mengasihi mama. Anak kedua tidak mau kalah, ia berkata, "Saya yang sangat mengasihi mama karena di dalam keluarga ini sayalah satu – satunya anak perempuan. Anak ketiga dengan tegas berkata, "Mama, aku sangat mengasihimu. Jika hal yang akan mencelakai mama pasti aku akan melindungi mama." Sedangkan anak bungsu berkata, "Saya memang paling bungsu tapi sangat mengasihi mama”, lalu ia membuka kedua belah tangannya dan memeluk ibunya. Sang ibu dengan wajah berseri-seri berkata kepada anak-anaknya: "Mama senang mendengar kalian semua mengasihi Mama."

 

Tak berapa lama sang ibu harus ke kantor Pos untuk mengirim sebuah surat yang penting. Si ibu berkata : ”Surat ini penting sekali, siapa diantara kalian yang mau membantu mama mengantar surat ini ke kantor pos?" Si sulung enggan karena masih harus mengerjakan PRnya. Anak kedua berpikir: saya kan anak perempuan, sebaiknya mama menyuruh yang laki – laki saja. Sementara anak ketiga melihat keluar, hari sudah hampir gelap dan hujan turun dengan deras. Ia merasa malas untuk pergi. Si ibu melihat anak – anaknya sibuk dengan pekerjaan mereka. Hanya si bungsu yang bersiap-siap memakai jas hujan untuk mengantarkan surat itu. Si ibu menyerahkan surat kepadanya dan berkata, "di luar hujan lebat dan gelap, apakah engkau tidak takut nak”? "Mama, saya tidak takut, saya akan pergi karena saya mencintaimu!" jawab si bungsu.

 

Kasih bukan hanya ucapan tapi perbuatan. Kasih bukan sekedar rasa tapi perilaku. Kasih bukan hanya slogan tapi gaya hidup. Kasih bukan cuma identitas kekristenan karena kasih adalah jiwa dari kekristenan itu sendiri. Tema Khotbah kita hari ini : KASIH ADALAH PRINSIP HIDUP ORANG PERCAYA. Kasih harus menjadi prinsip yang mengendalikan seluruh aspek kehidupan orang percaya. Kasih mesti menjadi karakter dan gaya hidup yang membedakan orang Kristen sejati dan pura - pura. Kasih yang berdasar dan bertumbuh dalam Kristus.

 

Dalam suratnya yang pertama kepada Jemaat di Korintus sebagaimana pembacaan kita yaitu I Korintus 13:1-13, Paulus menyampaikan 3 hal penting:

 

Pertama, Paulus menegaskan bahwa segala karunia rohani : kepandaian berbicara, bernubuat, memiliki hikmat dan pengetahuan manusia jika tidak disertai kasih adalah tidak berguna. Kata “sekalipun”, pada ayat 1 berarti kelebihan dan karunia rohani tanpa kasih adalah tidak ada artinya, tidak ada manfaatnya.  Tanpa kasih, memberi akan tak bermakna. Bahkan tindakan berbagi dan membakar diri untuk pujian alias cari muka agar diakui bukanlah tindakan kasih.

 

Paulus menegor jemaat di Korintus yang menjadi sombong dan menganggap diri “lebih” karena mempunyai karunia rohani tertentu. Paulus menasihati  mereka bahwa sebagai milik Kristus mereka harus menjadikan karunia berfungsi berdasarkan kasih yang menjadi berkat. Paulus bahkan menyebut dirinya sendiri  meskipun memiliki dan mengetahui segala sesuatu, tanpa Kasih Kristus, ia bukanlah siapa – siapa.  

 

Kedua, Paulus menyampaikan bahwa kasih mencerminkan sifat Kristus sendiri. Sabar, murah hati, tidak cemburu dan lain – lain adalah teladan Kristus. Yesus tidak hanya berkhotbah dan mengajar tentang kasih tetapi Yesus menyatakan tindakan kasih yang nyata melalui pengorbananNya bagi kita. Oleh sebab itu kita mengasihi karena Kristus lebih dahulu mengasihi kita. Kasih mengarahkan kita untuk: selalu berpikiran positif terhadap orang lain, menggunakan karunia yang ada pada kita untuk membangun kehidupan demi kemuliaan nama Tuhan dan tetap melakukan kebaikan meskipun dibenci. Hanya orang-orang yang hidup bagi Kristus sajalah yang akan memiliki kasih serta beroleh anugerah Allah untuk melakukan kasih bagi orang lain.

 

Yang ketiga, Paulus bahkan menegaskan bahwa kasih bukan hanya lebih utama daripada karunia-karunia rohani. Kasih bahkan lebih besar daripada hal-hal yang dianggap penting dalam kekristenan yaitu iman dan pengharapan. Iman tanpa kasih menjadi dingin, dan pengharapan tanpa kasih menjadi suram. Kasih adalah penggenapan iman dan pengharapan.

 

Pembacaan Firman Tuhan menjadi koreksi bagi hidup kita. Banyak orang Kristen berbicara kasih, tetapi hidupnya masih dipenuhi iri hati, kecemburan, mementingkan diri sendiri, tidak mau mengalah dan merendahkan diri. Kita berbicara tentang kasih tapi membiarkan ketidakadilan merajalela, mengambil hak orang lain, tertawa dalam penderitaan orang lain, cari aman sendiri sehingga tidak peduli, atau malas tahu dengan keadaan orang lain. Marilah melakukan kasih Agape Kristus di tengah dunia yang kasihnya telah menjadi dingin, dunia yang mengasihi karena ada kepentingan, dunia yang mengasihi tergantung situasi dan keadaan. Marilah menggunakan berbagai karunia berdasarkan kasih yang menjadi berkat.

 

Di tengah Pandemi Covid 19, kita melakukan protokol kesehatan termasuk dalam ibadah – ibadah di Gereja juga sebagai bentuk melakukan kasih bagi sesama. Mari menjaga pola hidup sehat, menjaga kesehatan bersama dan memelihara hidup anugerah Allah. Kasih adalah hakikat kekal Allah. Karena itu, kasih Kristus haruslah menjadi ciri hidup orang-orang Kristen. Nyatakan kasih Allah dalam seluruh eksistensi hidup dan pelayanan kita. Mengasihi memang tidak mudah seringkali rasanya pahit tapi percayalah buahnya pasti manis. Marilah mengasihi bukan hanya dengan kata – kata tetapi juga dalam perbuatan. Amin. Tuhan memberkati. SELAMAT HARI MINGGU.

Bagikan Artikel ini

Berlangganan update artikel terbaru via email: