PENTAKOSTA I : KETIKA ROH KUDUS DICURAHKAN (Yoel 2:28-32)
Tema
pemberitaan Firman Tuhan bagi kita : Ketika Roh Kudus dicurahkan. Yoel
menubuatkan suatu hari yang disebut sebagai Hari Tuhan. Ketika Allah mencurahkan
RohNya bagi "barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan". Maka akan terjadi pembaharuan, pemulihan
bahkan mujizat. Ada pemberian karunia bagi anak laki – laki, anak perempuan,
orang tua, teruna bahkan para hamba. Tuhan mengadakan mujizat di langit dan di
bumi melalui berbagai peristiwa alam : ada darah dan api serta gumpalan asap. Matahari
akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah.
Hari
Tuhan dalam nubuatan Yoel menunjuk pada hari ketika Allah “campur tangan” dalam
kehidupan umat, untuk menunjuk kehebatan kuasaNya. Ketika umat Israel semakin
keras kepala, tegar tengkuk dan membrontak kepada Allah maka Allah “campur
tangan” dengan melakukan penghukuman, tanda alam yang tidak lazim dan berakhir
pada pemulihan dan pembaharuan untuk membawa umat kembali kepada Allah.
Ketika
Roh Kudus dicurahkan, maka semua orang tanpa membedakan usia (tua atau muda),
jenis kelamin (laki – laki atau perempuan), status sosial (tuan atau hamba) akan
mengalami kepenuhan Roh dan melakukan yang Allah kehendaki. Setiap orang dapat berhubungan
langsung dengan Allah. Dalam Roh Tuhan itu, siapa saja yang berseru kepada
Allah akan diselamatkan. Berseru kepada Tuhan berarti ada penyembahan
sejati, ada seruan dari hati, ada pertobatan. Apakah Hari Tuhan menjadi
malapetaka atau berkat? Itu tergantung respons kita terhadap campur tangan
Allah. Yang berseru kepada Tuhan akan diselamatkan. Tetapi yang semakin tegar
tengkuk akan mengalami kebinasaan.
Nubuat nabi Yoel sudah digenapi
dalam Peristiwa Pentakosta di Yerusalem (Kisah Para Rasul 2), sepuluh hari sesudah
Kristus naik ke Sorga. Roh Kudus dicurahkan bagi para murid dan orang percaya. Roh
Kudus memperlengkapi Gereja untuk menyatakan rencana Allah bagi dunia. Kita
dipimpin oleh Roh Kudus untuk melakukan kehendak Allah. Kehidupan persekutuan kitapun
menjadi dinamis karena Roh Tuhan hadir.
Roh Kudus sudah dicurahkan agar kita
masing – masing mengalami pemulihan. Meskipun terjadi berbagai malapetaka,
bencana bahkan krisis yang melanda dunia termasuk Pandemi Covid 19, tetapi
orang-orang yang berseru kepada nama Tuhan akan mengalami keselamatan dalam
kehidupan maupun kematiannya. Ketika hidup kita dipimpin oleh Roh Kudus maka
ada kesanggupan baru untuk beribadah dalam Roh dan kebenaran, ada kuasa untuk
menjadi saksi Tuhan dan ada kekuatan untuk mengasihi serta melayani sesama.
Dalam
masa – masa Pandemi Covid 19 ini, ketika ibadah – ibadah masih berlangsung di
rumah, ketika kita menjalani hari – hari yang tidak biasa, ketika situasi
kehidupan menjadi buruk, sesungguhnya
semua itu adalah proses campur tangan Tuhan untuk memulihkan dan memurnikan
kehidupan kita masing - masing. Apakah buah Roh nampak di hidup kita? Apakah kita
tetap setia beribadah? Apakah kita tetap bertekun membangun mezbah bagi Tuhan
dalam keluarga? Apakah kita masih saling berbagi dan menyatakan kepedulian bagi
sesama? Apakah kita taat dan membuka hati untuk dipimpin? Apakah kita
senantiasa bersyukur? Respons kita terhadap berbagai situasi yang terjadi akan
menjadi berkat atau sebaliknya menjadi malapetaka di hidup kita.
Roh
Kudus yang telah tercurah memperlengkapi kita untuk percaya dan menjadi saksi
Kristus. Kuasa Roh Kudus memampukan kita untuk mengatasi ketakutan, kecemasan, dan
keputusasaan. Kuasa Roh Kudus membuat kita tetap berpengharapan kepada Allah.
Kuasa Roh Kudus memimpin kita untuk berucap dan bertindak sesuai buah Roh. Kuasa
Roh Kudus memampukan kita untuk tetap berkarya sesuai pemberian karunia bagi
tiap – tiap orang, baik tua maupun muda, besar atau kecil, siapapun juga. Di
Tengah berbagai situasi dan dalam berbagai perbedaan, Roh Kudus mempersatukan
kita untuk berjalan bersama, berjuang bersama, bekerja bersama bahkan berdiakonia
bersama. Oleh karena itu, dalam pergumulan bersama pada masa Covid 19 kita harus
tetap saling menopang, saling mendoakan, saling membina, saling memperlengkapi
dan membangun, juga saling mengasihi satu dengan yang lain.
Di
setiap situasi yang terjadi, kiranya kita membuka hati bagi Roh Kudus untuk bekerja
agar ada pertobatan dan pembaharuan dari Tuhan. Hari Tuhan itu pasti dan dahsyat
. Jika hari Tuhan dalam Janji Roh Kudus sudah digenapi maka berilah hidup
dipimpin oleh Roh sambil menantikan hari Tuhan kelak, ketika Tuhan akan
melakukan pembaharuan dan pemulihan secara sempurna melalui langit dan bumi
yang baru. Jalanilah hidup ini sesuai kehendak Allah, supaya ketika waktuNya
tiba kita termasuk orang-orang yang dipanggil untuk menikmati keselamatan itu
dan bukan kedapatan sebagai orang-orangyang akan mengalami kebinasaan kekal.
Amin. Tuhan memberkati. Selamat merayakan Pentakosta.
yang setahu saya tidak ada istilah Pentakosta 1 atau 2 atau 3 , hany itu ada di KPR 2 , dan itu yg disebut Pentakosta
BalasHapusTerima kasih ... Di Gereja kami, ada istilah Pentakosta I dan II sebab Ibadah Perayaan Pentakosta dilaksanakan 2 kali untuk Tahun 2022 pada hari Minggu, 5 Juni 2022 dan Senin, 6 Juni 2022 namun kehadiran Roh Kudus tentu setiap saat... Tuhan memberkat
Hapus