KHOTBAH PASKAH I DALAM KELUARGA (Markus 16:1-8)
Persekutuan
yang dikasihi Tuhan.
Kebangkitan Kristus adalah bukti bahwa
Dialah pemenang. Kuasa dosa dan maut telah dipatahkan dan dihancurkan. Kebangkitan
Yesus adalah dasar tegaknya iman kristiani. Jika Yesus tidak dibangkitan, maka
sia-sia-lah harapan para murid, sia-sialah pengharapan Kristen. Jika Kristus
tidak bangkit, kuasa dosa dan maut masih menguasai hidup kita. Hari ini kita
bersukacita karena Yesus sudah bangkit. Ia hidup dan berkuasa. Namun
Kebangkitan Yesus bukan untuk dibanggakan, melainkan untuk dihayati, dimaknai
dan diberitakan/disaksikan.
Persekutuan yang dikasihi Tuhan.
Para perempuan yaitu Maria Magdalena,
Maria ibu Yakobus dan Salome yang sebelumnya telah melihat tempat Yesus
dikuburkan, mereka memiliki kerinduan untuk meminyaki Yesus. Maka dalam
kerinduan itu mereka pergi ke kubur Yesus. Namun kerinduan mereka dibungkus
juga dengan kekhawatiran : Siapa yang akan menggulingkan batu pada pintu kubur
itu? Para perempuan menyadari keterbatasan mereka bahwa mereka sendiri tidak
akan mampu menggulingkan batu pada pintu kubur itu. Tapi keterbatasan itu tidak
menjadi penghalang bagi mereka. Mereka adalah para perempuan yang telah
mengalami sentuhan kasih dan kuasa Yesus. Bagi para perempuan itu penghormatan
kepada Yesus lebih penting dari kesulitan yang menghalangi mereka.
Ketika para perempuan itu tiba
dikuburkan mereka mendapati beberapa fakta: 1) pintu kubur sudah terguling. 2)
di dalam kubur mereka melihat seorang pemuda duduk di sebelah kanan. 3) Yesus
tidak ada pada tempat di mana Ia dibaringkan. Fakta-fakta ini menimbulkan
keraguan dan pertanyaan dalam diri mereka. Tetapi orang muda itu berkata
“jangan takut”, Ia sudah bangkit, Ia tidak ada di sini. Itulah berita
kebangkitan yang membawa sukacita. Yesus sudah bangkit. Ia hidup dan berkuasa.
Yesus berkuasa merubah kesedihan, ketakutan, dan keraguan menjadi harapan dan
kegembiraan yang pasti. Itulah kuasa kebangkitan Kristus. Yesus sungguh-sungguh
bangkit dari antara orang mati. Perkataan “Jangan takut” adalah sebuah penegasan
yang merupakan inti dari kegenapan kehendak Allah. Perkataan ”Ia tidak ada di sini” membuktikan
bahwa Yesus hidup dan berkuasa. Dengan begitu, orang yang percaya akan
kebangkitan Yesus memiliki kepastian untuk memasuki kemuliaan Allah, memasuki
Kerajaan Allah, Yerusalem baru.
Para perempuan juga menerima perintah
untuk pergi dan menyampaikan berita yang telah dilihat itu kepada para murid
dan Petrus, bahwa Yesus mendahului ke Galilea. Para perempuan meninggalkan
kubur Yesus dengan gentar dan takut namun mereka menyampaikan apa yang
diperintahkan untuk disampaikan kepada Petrus dan para murid.
Persekutuan yang dikasihi Tuhan.
Hari ini kita merayakan Paskah. Kita
bersukacita atas kebangkitan dan kemenangan Kristus. Walaupun Paskah Tahun 2020
kita rayakan tanpa pawai Obor tetapi nyanyian pujian sukacita dalam keluarga
terus berkumandang. Pergumulan pribadi, pergumulan keluarga bahkan pergumulan
dunia di tengah Bencana Virus Corona tidak boleh menghalangi kerinduan kita
untuk berjumpa dengan Kristus yang bangkit dalam keluarga kita masing - masing.
Paskah Yesus Kristus hari ini harus dimaknai sebagai titik tolak baru untuk
membaharui iman, pengharapan dan kasih kita kepada Yesus.
Paskah menghidupkan kembali semangat
yang lemah. Yesus yang bangkit dan hidup memberi keberanian menghadapi badai
topan kehidupan kita. Iman kepada Kristus yang bangkit mengatasi segala
kekhawatiran yang kita rasakan saat ini. Janganlah takut! Sebesar apapun dan
seberat apapun batu “pergumulan” kehidupan kita. Kristus yang bangkit akan
menghalaunya bagi kita. Kristus yang bangkit memberi kekuatan bagi kita untuk
mengalami sukacita Paskah meski tanpa kemeriahan. Kristus yang hidup adalah
pegangan kita untuk tetap berharap dalam keadaan apapun. Kristus yang berkuasa
melimpahkan segala berkatNya yang tak berkesudahan bagi kita sehingga kita tetap mengucap syukur bersama
keluarga dalam segala perkara.
Jika para perempuan bersedia menjadi
saksi kebangkitan Kristus maka marilah kitapun memberi hidup pribadi dan
keluarga untuk menjadi saksi kebangkitan Yesus dengan cara melakukan kehendak
Tuhan dan menyatakan kasihNya dalam hidup keluarga kita. Lalu bersama keluarga
masing – masing, marilah kita melayani Tuhan dengan menyampaikan kabar sukacita
yang memberi pengharapan dan kekuatan. Apalagi di masa – masa dunia sedang
bergumul dalam Pandemi Covid-19, ada berita dan informasi yang membawa
ketakutan, ada orang - orang yang hanya suka berdebat, memprotes pihak lain,
juga ada orang – orang yang mau menunjukan kehebatan imannya tanpa peduli
kepentingan banyak orang. Kristus yang bangkit memanggil kita untuk percaya
kepadaNya. Tidak ada seorangpun yang hebat imannya. Hanya Allah yang berkuasa.
Kristus yang bangkit memanggil kita untuk terlibat dalam karya pembebasan yang
memberi pengharapan dan kekuatan bagi seisi dunia. Percayalah, Yesus sudah
bangkit. Ia hidup dan berkuasa. SELAMAT HARI MINGGU. SELAMAT MERAYAKAN PASKAH.
SELAMAT MENJADI SAKSI KEBANGKITAN KRISTUS. Amin!
Belum ada Komentar untuk "KHOTBAH PASKAH I DALAM KELUARGA (Markus 16:1-8)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.