KHOTBAH PEMAKAMAN HAMBA TUHAN (Kejadian 26:21-24)
Ada kata bijak: “Yang
terpenting bukanlah bagaimana cara seseorang itu mati, tetapi bagaimana ketika
dia hidup, karena kehidupannya itulah yang menentukan arah setelah kematiannya”.
Henokh
adalah seorang yang bergaul dengan Allah. Henokh dicatat pada silsilah ini
secara istimewa dan berbeda. Nama-nama yang lain mempunyai pola yang
sama yaitu nama, umur, nama anak. Tetapi catatan tentang Henokh tak sekedar
nama dan umur. Ada 2 catatan penting tentang Henokh: yang pertama, Henokh
hidup bergaul dengan TUHAN. Dan yang kedua, akhir hidup Henokh bukan mati seperti
orang-orang pada umumnya, karena Henokh diangkat Tuhan.
Saudaraku,
setiap orang mempunyai nama. Setiap orang mendapatkan anugerah usia
masing-masing, baik itu panjang atau pendek. Tapi tidak setiap orang mempunyai
kehidupan yang bergaul dengan TUHAN. Henokh menjadi begitu spesial karena
kualitas hidup yang dijalaninya - ia bergaul dekat dengan Tuhan. Kata “bergaul dengan Tuhan” ditulis dua kali
dalam 2 ayat, menunjukkan betapa kualitas ini sangat melekat pada diri Henokh.
Ini ciri kehidupan Henokh.
“Bergaul dengan Tuhan” dalam Perjanjian
Lama mengandung makna “berjalan bersama
TUHAN”. Berjalan bersama Tuhan merupakan sesuatu tindakan terus
menerus, bukan setengah-setengah atau sepotong-sepotong. Berjalan bersama yang
dimaksud adalah setia hingga akhir perjalanan tanpa pernah berpisah atau saling
meninggalkan apa pun yang terjadi. Dengan cara terus-menerus seperti ini,
bertahan dan setia, Henokh bergaul dengan Tuhan seumur hidupnya. Dan karena itu
pula nama Henokh masuk dalam daftar saksi-saksi iman dalam Ibrani 11:5.
Saudaraku,
dalam suasana dukacita kehilangan Almarhum yang kita kasihi, kita juga
diingatkan kelak kita akan mengalami apa yang dialami almarhum kekasih kita.
Sebuah kematian, meninggalkan tubuh dan kembali kepada Tuhan sang Pencipta.
Bagi almarhum, beliau sudah menyelesaikan jalan hidupnya selama di dunia, namun
bagi kita masih ada tanggung jawab, jalan hidup yang harus kita tempuh.
Waktu
yang telah lewat tidak dapat kita ulang dan perbaiki, namun waktu yang masih
tersisa di depan kita memberikan kepada kita sebuah tanggung jawab besar, untuk
mengisinya dengan hidup yang berkualitas. Kualitas dunia menurut standard
manusia umumnya adalah nama baik/popularitas, kecantikan/ketampanan, banyaknya
materi/harta benda, kesehatan, dan umur yang panjang. Tetapi Alkitab
menunjukkan kepada kita bahwa ternyata apa yang dunia anggap paling penting dan
berharga, dimata Tuhan tidak mendapatkan penghargaan tertinggi. Tuhan tidak tertarik pada popularitas kita.
Tuhan tidak terpesona pada kecantikan/ketampanan kita. Tuhan tidak tertarik
dengan jumlah materi, kesehatan dan umur kita, namun yang istimewa di mata
Tuhan adalah : hidup bergaul dekat dengan Tuhan, seperti Henokh. Saling
mengasihi sesama saudara dalam keluarga, dan rekan pelayanan.
Pada
ayat24 disebutkan : “Dan Henokh hidup
bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh
Allah”. Kalimat ini sangat penting, karena menunjukkan kemana tujuan hidup
seseorang yang bergaul dengan Allah. Orang yang bergaul dengan Allah akan
diangkat/dibawa tinggal bersama-sama dengan Allah. Dan karena tempat
Allah adalah di Sorga, maka ke sanalah tujuan yang akan dicapai orang yang
bergaul dengan Allah.
Almarhum
kekasih kita telah
menunjukan kesetiaan kepada Kristus sang pemilik pekerjaan ini. Ia telah
bekerja di Kebun Anggur Tuhan. Ia telah berjalan bersama Tuhan dan merasakan
pahit manis, asam garam pelayanan di medan yang sulit di Waropen dan dalam GKI
di Tanah Papua. Almarhum adalah sosok yang setia. Selama masih kuat meskipun
sudah pensiun, ia tetap melayani Tuhan. Beliau telah menunjukan teladan setia
sampai akhir. Masa-masa ujian yang berat dalam pelayanan maupun ketika masa
sakitnya telah dilalui sampai mencapai garis finish. Dan di sini saat ini
ketika kita mengenangnya dan melepaskan kepergiannya selaku keluarga juga rekan
spelayanan yang meneruskan kerja dan pelayanan dalam gereja Tuhan. Kita semua
aminkan dan imani bahwa telah tersedia mahkota kebenaran sebagai kemenangan
kasih karunia dari Kristus kepada almarhum dan kepada barang siapa yang setia.
Biarlah
pelajaran dari hidup Henokh dan teladan setia almarhum dapat mendorong kita
untuk menapaki hari-hari di depan kita dengan satu tekad: bergaul dekat dengan
TUHAN sampai akhir hidup kita. Kita sedang berjalan bersama TUHAN.
Tuhan menampung air mata kita di sepanjang jalan. Ia memberikan peristirahatan
dan kelegaan ketika kita mulai lelah. Ia membimbing kita kembali saat kita menyimpang. Filipi 1:21 : “Karena bagiku Hidup adalah Kristus dan mati
adalah keuntungan”. Tuhan memberi penghiburan dan kekuatan.
Belum ada Komentar untuk "KHOTBAH PEMAKAMAN HAMBA TUHAN (Kejadian 26:21-24)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.