RAJIN DAN BERSUNGGUH-SUNGGUH SEPANJANG HIDUP (Ibrani 12:1-3)
Ujian membutuhkan ketekunan dan
disiplin. Seorang atlet harus berlatih dengan disiplin, berlatih dengan tekun
dan terus berlatih agar bisa bertahan dan menang di arena pertandingan. Seorang
musisi mesti mengasah terus kemampuannya agar bisa menjadi pemusik yang hebat. Semakin
berat ujian maka semakin tinggi kualitasnya. Ulangan di kelas 1 tentulah
berbeda tingkat kesulitannya dengan Ujian Nasional untuk kelas 6. Meskipun
tingkat kesulitannya berbeda tetapi sikap menghadapi ujian tetap sama. Sebab
bila kita menghadapi ujian dengan asal-asalan maka hasilnyapun tidak terlalu
baik.
Firman Tuhan bagi kita memberi
ajakan untuk terus berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi
kita. Kata kunci di sini adalah “tekun”.
Tekun artinya : rajin, bersungguh –
sungguh dan keras hati. Biasanya seorang pelajar akan rajin dan bersungguh
– sungguh ketika menghadapi ujian atau ulangan. Si Pelajar akan rajin belajar dan
memanfaatkan waktunya secara baik. Orang tua juga lebih memberi perhatian pada
anaknya saat akan menghadapi Ujian berbeda dengan waktu – waktu yang lain.
Tuhan menghendaki kita agar rajin
dan bersungguh – sungguh sepanjang hidup bukan pada waktu – waktu tertentu saja.
Nelayan yang rajin bisa beroleh ikan tiap hari, petani yang rajin bisa panen
pada waktunya, anak sekolah yang rajin belajar sudah pasti akan belajar dengan
rutin sehingga tidak sulit dalam menjawab soal – soal saat ujian. Orang percaya
yang bertekun dalam iman akan mampu bertahan pada ujian kehidupan yakni: soal bertahan
hidup, soal kewenangan atau kekuasaan, dan soal ketaatan tanpa syarat seorang
beriman.
Kunci menghadapi ujian ada pada ayat
berikut yaitu memandang pada Kristus. Mewakili umat manusia di mana pun dan
kapanpun, Sang Kristus menghadapi soal-soal yang sangat mendasar. Apakah orang
lebih memilih tetap mempertahankan hidupnya atau menyerahkan hidupnya
sepenuhnya pada pengasihan Allah. Orang akan memilih hidup ataukah memilih
sumber hidup ?
Syukurlah, sebagai teladan, Sang
Kristus telah memberi gambaran tentang apa yang terpenting seharusnya dipilih
oleh orang beriman. Allah adalah yang terpenting. Segala sesuatu bisa
berubah-ubah. Allah tidak berubah kasih dan sayang-Nya, dahulu sekarang dan
selama-lamanya.
Anda mungkin pernah mendengar cerita
tentang John Stephen Akhwari, pelari maraton dari Tanzania yang paling akhir
tiba di garis finis pada Olimpiade 1968 di Meksiko. Sebelumnya, tak pernah ada
seorang pelari yang sampai di garis finis begitu terlambat.
Karena terluka dalam perjalanan,
Akhwari berjalan tertatih-tatih masuk stadion dengan kaki yang berdarah dan
dibalut. Satu jam lebih telah berlalu ketika para pelari lain sudah
menyelesaikan perlombaan itu. Hanya sedikit penonton yang masih tinggal di
tempat duduk ketika Akhwari akhirnya melintasi garis finis.
Sewaktu ditanya mengapa ia terus
berlari walaupun kakinya terluka, Akhwari menjawab, “Negara saya tidak mengirim saya ke Meksiko hanya untuk memulai
perlombaan. Mereka mengirim saya ke sini untuk menyelesaikan pertandingan.”
Sikap atlet itu seharusnya menjadi
teladan bagi kita yang sedang bertumbuh. Ada “perlombaan yang diwajibkan bagi
kita” dan kita diharapkan terus berlomba sampai tiba di garis finis. Tak ada
yang terlalu tua untuk melayani Allah. Kita harus terus bertumbuh, menjadi
dewasa, dan melayani sampai akhir hidup kita. Jika kita membuang percuma
tahun-tahun terakhir kita, itu berarti kita merampas anugerah yang Allah
berikan kepada kita untuk dibagikan. Ada pelayanan yang perlu diteruskan. Ada
kerja dan tanggung jawab yang mesti dituntaskan. Masih ada banyak hal yang
perlu dilakukan.
Oleh karena itu, marilah kita rajin
dan bersungguh – sungguh melakukan tanggung jawab ini. Mari terus berlomba
“dengan tekun”. Marilah kita tunaikan tanggung jawab pelayanan kita dengan keteguhan
hati. Selamat bekerja dan melayani pada minggu kerja ini. Tuhan memberkati.
Belum ada Komentar untuk "RAJIN DAN BERSUNGGUH-SUNGGUH SEPANJANG HIDUP (Ibrani 12:1-3)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.