KHOTBAH UNTUK IBADAH NATAL JEMAAT (I Korintus 1:26-31)
Kita
bersukacita merayakan Natal Yesus
Kristus. Hakekat Natal adalah perwujudan hikmat Allah dalam Kristus. Yesus Kristus putra Natal adalah teladan
hikmat bagi kita. Itulah sebabnya Paulus menyebut Yesus Kristus hikmat Allah
bagi kita. Paulus menasihati jemaat di Korintus dan juga kita untuk hidup di
dalam Allah dan dipimpin oleh hikmat Allah.
Hikmat itu milik Allah. Hikmat itu salah satu sifat Allah. Dalam Perjanjian Lama, hikmah berasal dari
kata “Hokmah” sedangkan dalam Perjanjian
Baru “Sophia” yang menunjuk pada penerapan praktis dan bukan pengetahuan
teoritis. Hikmat Allah memang berbeda dari hikmat manusia. Hikmat Allah tidak
dapat dipahami oleh akal manusia sedangkan hikmat manusia terpenjara oleh ego
manusia. Hikmat Allah bermuara pada kehidupan dan kasih. Sedangkan hikmat
manusia muaranya adalah kepentingan diri sendiri. Hikmat manusia memimpin
kepada kebinasaan sedangkan himat Allah memimpin kepada kehidupan kekal. Paulus katakan orang percaya harus mendasarkan
hidupnya pada hikmat Allah bukan hikmat manusia. Hikmat manusia membuat kita
tidak dapat memahami rencana Allah, membuat kita tidak bersyukur atas
penyertaan Allah, membuat kita tidak melihat kebaikan Allah dibalik peristiwa
buruk di hidup kita.
Alkitab memberikan kesaksian bahwa
disekitar kelahiran Yesus sang Juruselamat itu, ada orang-orang yang telah
menunjukan iman mereka karena hidup mereka dan keputusan-keputusan mereka
adalah berdasarkan hikmat Tuhan. Yusuf, Maria, para Majus, Para Gembala adalah
orang – orang yang hidupnya dipimpin oleh hikmat Allah. Rencana keselamatan
Allah dan Damai sejahtera Allah dapat dinyatakan karena ada orang-orang yang
memiliki hikmat Allah. Karena itu, pesan Natal bagi kita adalah:
Natal mengingatkan kita akan hikmat Allah yang terwujud
dalam diri Yesus Kristus. Natal bukan semata mengenang kelahiran Yesus sebagai
bayi dipalungan tetapi juga kehidupan Yesus yang penuh hikmat dan Roh Kudus.
Hidup di dalam Yesus setiap hari itulah hikmat yang sejati. Kita
hanya bisa menerima hikmat Allah ketika kita mendengar Allah dlam Firman dan
dalam Rohnya. Oleh sebab itu bergantunglah pada hikmat Allah.
Panggilan kita adalah panggilan untuk hidup berhikmat, bukan
panggilan untuk berlomba mengejar kekayaan, kekuasaan, kepintaran. Kekayaan,
kekuasaan dan kepintaran akan sia-sia kalau tidak disertai dengan hati yang
penuh hikmat. Dunia tanpa hikmat akan kehilangan damai sejahtera. Ketika suami
istri orang tua tanpa hikmat maka rumah tangga akan kehilangan damai sejahtera.
Ketika anak muda menjalani masa muda tanpa hikmat Allah maka akan kehilangan
masa depan
Hidup dalam hikmat Allah membuat kita
memiliki kualitas yang berbeda. Hidup dalam hikmat Allah adalah hidup yang luar
biasa karena Allah senantiasa hadir dalam setiap kehidupan yang kita jalani. Sikapilah
setiap keadaan dengan hikmat Tuhan.
Kita dipanggil untuk hidup menurut hikmat Allah. Rayakanlah
Natal bukan saja dengan nyanyian dan pujian tapi juga dengan sikap hidup dalam
hikmat Allah. Selamat Merayakan Natal dan Tahun Baru. Tuhan memberkati.
Belum ada Komentar untuk "KHOTBAH UNTUK IBADAH NATAL JEMAAT (I Korintus 1:26-31) "
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.