KHOTBAH UNTUK AKHIR TAHUN (II Timotius 4:7-8)
Jika kehidupan ibarat sebuah buku maka buku
kehidupan tahun ini beberapa jam lagi akan tamat. Lalu lembaran baru buku yang
baru akan diisi. Jika malam ini kita membuka kembali bab demi bab, halaman demi
halaman tahun ….. apa yg kita temukan? Mungkin ada yang sudah tidak kita ingat
lagi karena sudah terhapus tetapi ada yang masih kita kenang. Ada kisah sedih
tapi ada juga bahagia. Menurut Erickson seorang
psikolog kalau malam akhir tahun kita dapat memberi kesimpulan terhadap buku
kehidupan tahun ini, maka ada dua kemungkinan yang jadi kesimpulan yaitu kemenangan
ataukah Penyesalan?
Pada
malam akhir tahun ini, kita belajar dari Paulus. Paulus akan menutup buku
kehidupannya. Dalam ayat 6 Paulus menyadari bahwa ajalnya sudah dekat. Paulus
berkata, "Mengenai diriku, darahku sudah
mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat."
Lalu apa kesimpulan Paulus tentang hidup dan pelayanannya. Ada tiga kesimpulan:
(1)
Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik;
(2)
Aku telah mencapai garis akhir, dan
(3)
Aku telah memelihara iman.
Seperti
seorang atlet, Paulus telah mencapai garis finish dengan kemenangan. Bukan saja
sekadar mengakhiri pertandingan, tetapi mengakhiri
pertandingan dengan baik. Paulus juga telah memelihara iman. Dia tidak berhenti dalam banyak cucuran
air mata atau percobaan pembunuhan dari orang Yahudi. Paulus tahan uji sampai
tutup buku kehidupannya.
Bagaimana
dengan kita? Bagaimana dengan hidup dan pelayanan saya, dan bapak, ibu saudara
sepanjang tahun ….. ini? Ketika kita mengevaluasi, dan membuka lembar demi
lembar buku kehidupan kita, apa yang dapati di sana? Tentu sudah banyak hal terjadi
dalam hidup kita. Mungkin ada yang puas dan merasa bahagia. Tapi mungkin juga ada
hal yang membuat kita merasa tidak tenang, marah, atau merasa bersalah dan
menyesal. Kita berpikir seharusnya saya tidak melakukan ini, seharusnya saya
tidak mengambil keputusan begitu, seharusnya saya memilih yang itu, seharusnya
saya lebih bijak. Saya belum menyelesaikan rencana ini dan itu. Saya mau
seperti begini dan sebagainya.
Tapi
saudaraku, waktu kita tidak bisa menunggu kita. Waktu berjalan terus tanpa
berhenti. Segala sesuatu yang sudah atau yang kita lakukan pada tahun ini akan
menjadi masa lalu. Dan masa lalu itu tidak bisa lagi kita ubah. Bila saudara datang dengan penyesalan maka
buanglah segala penyesalan dan bawa kegagalan-kegagalan kita kepada Tuhan
supaya diubahkan oleh Tuhan. Tanggalkan semua yang buruk selama masih ada
kesempatan dari Tuhan.
Selain
membuat kesimpuan tentang hidup dan pelayanannya, Paulus dengan mantap dan
penuh iman memandang ke depan. Ayat 8: "Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran”. Ini menunjukkan
bahwa Paulus memiliki keyakinan dan kepastian masa yang akan datang. Ia tidak
takut akan masa yang datang. Ketika melihat ke belakang, Paulus tidak menyesali hidup dan pelayanannya, karena
hidupnya ada di dalam Tuhan dan sebaliknya ketika ia memandang ke depan, Paulus
pun tidak dipenuhi dengan kecemasan-kecemasan. Iman Kekristenan adalah sebuah
kepastian. Bagi kita yang sungguh-sungguh hidup takut akan Dia, Tuhan
berkata,"Karena masa depan sungguh
ada, dan harapanmu tidak akan hilang" (Ams. 23:17-18).
Jadi jikalau Tuhan menginjinkan kita melewati malam ini
sampai esok pagi berarti masih tersedia halaman selanjutnya yang putih bersih,
dan baru. Jika kita diberi kesempatan oleh Tuhan untuk melewati malam ini maka
isilah kesempatan baru itu untuk melakukan sesuatu yang benar, di malam ini,
esok hari dan setiap hari. Artinya bahwa kita masih bisa melanjutkan alur cerita buku kehidupan kita
sampai saat usia berakhir, yang sudah ditetapkanNYA.
Isilah halaman buku
kehidupanmu dengan hal-hal yang baik semata. Isilah buku kehidupan bersama
Tuhan supaya pada saat halaman terakhir buku kehidupan kita 31 Des tahun depan,
kita tidak datang dengan penyesalan, kita dapati diri ini sebagai pribadi yang
berkenan kepadaNYA. Dan buku kehidupan itu layak untuk dijadikan teladan bagi
anak-anak kita dan siapapun setelah kita nanti. Tulislah setiap lembar kehidupanmu
dengan tinta cinta dan kasih sayang, serta pena kebijaksanaan.
Semoga
halaman-halaman di tahun yang baru nanti berisi sesuatu yang lebih baik. Tahun
ini mungkin banyak kegagalan, tapi jikalau kita masih ada hingga saat ini, itu
adalah anugerah. Tahun depan, mungkin ada banyak tantangan, tapi kita tahu bahwa
Tuhan juga selalu ada buat kita. Selamat mengakhiri tahun ini dan menyambut tahun
yang baru bersama Tuhan. Tuhan memberkati.
Belum ada Komentar untuk "KHOTBAH UNTUK AKHIR TAHUN (II Timotius 4:7-8)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.