KHOTBAH NATAL WYK : HIDUPLAH SEBAGAI SAHABAT BAGI SEMUA ORANG (Yohanes 15:13-15)
Di dalam Alkitab : persahabatan
bukan sekedar sebuah hubungan pertemanan yang karib. Persahabatan
adalah perjanjian. Abraham disebut sahabat Allah karena Allah mengikat
perjanjian dengannya. Abraham setia dalam iman dan ketaatannya terhadap janji
Allah. Jadi di dalam persahabatan ada kesetiaan, keteguhan dan pengorbanan.
Yesus sahabat kita yang sejati telah menunjukan teladan tentang persahabatan.
Ia menyerahkan nyawaNya bagi kita dan menjadikan kita sebagai sahabatNya.
Dalam
perayaan Natal Yesus Kristus Tahun 2019 dari Bacaan Alkitab dalam Yohanes
15:13-15 kita memaknai Natal Yesus Kristus dalam Tema :” Hiduplah sebagai sahabat bagi
semua orang”. Beberapa pelajaran penting untuk kita. Pertama, Yesus
adalah sahabat kita yang tak pernah mengecewakan kita. Sahabat manusia bisa
saja meninggalkan kita bahkan menusuk kita dari belakang. Tetapi Yesus adalah
sahabat sejati. Tiap hal boleh dibawa dalam doa kepadaNya. Sebab itu carilah
Tuhan dan berbagilah segala problem kita kepadaNya.
Ada
banyak pergumulan yang kita bawa sampai pada perayaan Natal ini : pergumulan
tentang pekerjaan, pergumulan soal keluarga, pergumulan dalam pelayanan. Ada
banyak masalah yang membuat hidup kita pelik: beban – beban ekonomi, masalah
hubungan antara orang tua dan anak, dengan saudara, dengan teman. Kadangkala
hidup terasa hampa. Maka marilah datang kepada Yesus. Di dalam Yesus kita
beroleh kelegaan dari semua yang menyesakkan hati. Asalkan Yesus yang berkuasa
dihati kita dan bukan masalah – masalah kita itu. Nyanyikanlah pujian yang
meneduhkan hati. Resapilah kedamaian saat
berdoa kepadaNya. Lakukanlah FirmanNya meskipun berperang dengan gaya
hidup dunia menggiurkan. Yesus menjadikan kita sahabatNya. Apakah kita sudah
menjadi sahabat Yesus? Ingatlah bahwa Tuhan rindu hubungan kita denganNya
bukanlah sebagai tuan dan hamba, bos dan bawahan, bukan guru dan murid tetapi
sebagai sahabat.
Kedua,
jangan mengikat persahabatan dengan dunia. Seringkali kita mencari kenikmatan
dalam dunia dari uang, dari jabatan, dari dosa. Kita bersahabat tetapi
bersahabat dengan hal – hal yang jauh dari Tuhan. Bersahabat dengan teman miras
dan Narkoba. Akhirnya apa yang kita tuai? Hidup semakin terpuruk dan buruk. Ingatlah saudaraku, persahabatan dengan dunia
adalah permusuhan dengan Allah. Selagi masih ada kesempatan bertobatlah.
Ketiga,
Hiduplah sebagai sahabat bagi semua orang. Yesus menjadikan kita sahabatNya
supaya kitapun menjadi sahabat bagi semua orang. Kata sahabat yang dipakai
dalam teks ini adalah Philoi dari kata benda Philos
yang berarti : sahabat. Bentuk kata kerja dari Philos adalah phileo yang berarti: mengasihi. Menjadi
sahabat Kristus berarti kita dipanggil untuk mengasihi. Kita mesti mempraktekan
cinta kasih, keakraban dan persaudaraan dalam keluarga, dalam gereja, di
kantor, di pasar, di dunia nyata juga di dunia maya.
Mari
kita nampakan kasih Kristus dalam relasi persahabatan di tengah keluarga. Suami
dan istri bukan saja menjalankan peran sebagai Kepala Keluarga dan Ibu Rumah
Tangga tetapi juga menjadi dua pribadi yang saling mencintai, yang saling
jujur, terbuka dan mempercayai seperti sahabat. Orang tua yang memiliki waktu
untuk mendengar curhat anak-anak seperti sahabat, sehingga anak-anak tidak
mencari solusi masalah-masalah mereka di luar keluarga. Kehidupan dunia yang
mudah tersulut emosi dan gampang terprovokasi lalu melakukan tindakan kekerasan
dan anarkis membutuhkan relasi persahabatan.
Tema
: Hiduplah
sebagai sahabat bagi semua orang
digumuli dlm konteks kita di Papua, kita di Indonesia, yang beberapa
waktu lalu relasi antara manusia menjadi terkoyak. Kasih hilang sehingga antara
saudara sebangsa, saudara yang sama-sama hidup di Papua terjadi kerusuhan yang
mengakibatkan nyawa melayang, pembangunan sekejap hancur. Hidup sebagai sahabat
bagi semua orang berarti kita menjadi agen – agen perdamaian di tengah – tengah
perbedaan suku, agama, ras, tapi juga perbedaan pendapat, perbedaan keinginan,
perbedaan karakter yang seringkali mengancam kasih dan keakraban dalam
persekutuan.
Perayaan
Natal mengoreksi kita saat ini, apakah kita semua sudah menjadi sahabat satu
kepada yang lain? Ataukah ada yang masih menyimpan kegalauan, ketidakpuasan,
kekecewaan, kemarahan? Jangan-jangan hal yang bisa diselesaikan secara
baik-baik tapi kita justru membuatnya menjadi rumit dan panjang karena kita
sulit menjadi sahabat satu dengan yang lain. Apakah kita bersedia dan
berinisiatif untuk menjadi sahabat bagi orang yang tidak menyukai kita, bagi
orang yang mengecewakan kita, bagi orang yang membuat kita kesal dan marah? Ini
sebuah tantangan bagi kita untuk memaknai Natal di tahun 2019
Jadilah
sahabat meskipun berbeda. Hargai orang lain, siapapun
itu. Isi harimu dengan kebaikan. Kegelapan tidak bisa mengusir kegelapan. Hanya
terang yang bisa melakukannya. Kebencian tidak bisa mengusir kebencian, hanya
cinta Kristus yang bisa melakukannya. Yesus Putera Natal yang NatalNya
kita rayakan saat ini mengutus kita sebagai sahabat-sahabat Kristus yang
melakukan perintahnya yaitu perintah untuk saling mengasihi dan hidup sebagai
sahabat bagi semua orang. Menjadi Philos yang melakukan Phileo.
Selamat Merayakan Natal dan Tahun Baru.
Belum ada Komentar untuk "KHOTBAH NATAL WYK : HIDUPLAH SEBAGAI SAHABAT BAGI SEMUA ORANG (Yohanes 15:13-15)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.