KHOTBAH AKHIR TAHUN (Mazmur 146:1-10)
Waktu
adalah sesuatu yang tidak dapat kita tahan. Waktu akan terus bergerak sekalipun
kita sudah merasa lelah. Waktu akan terus maju sekalipun kita telah kehilangan
semangat untuk melangkah maju. Perjalanan waktu telah menghentar kita
mengarungi hidup di tahun …. sampai pada bulan terakhir, minggu terakhir dan
hari terakhir 31 Desember. Beberapa jam lagi tahun ini akan menjadi kenangan dan
kita akan memasuki tahun yang baru, tahun yang penuh misteri dengan berjuta
impian. Hari ini Lagu pujian kita nyanyikan sebagai tanda rasa syukur, doa kita
panjatkan memohon uluran tangan Tuhan sebab perjalanan di dunia bukan hanya
sekedar perjalanan menempuh waktu atau menghabiskan waktu tapi perjalanan ini adalah
perjalanan bersama dgn Tuhan.
Mazmur
146 – 15, 5 mazmur terakhir di kitab Mazmur memiliki ciri yang sama yaitu di
awali dan diakhiri dengan kata ‘Haleluyah
: “Pujilah Tuhan” (Haleluyah). Mazmur 146 menyampaikan kontras yang
berlawanan antara manusia dengan Allah. Manusia Fana, Tuhan Abadi. Manusia
tidak dapat diandalkan karena hanya Allah satu – satunya yang dapat diandalkan.
Pemazmur mengajak umat memuji Tuhan karena hanya Tuhan satu- satunya yang dapat
diandalkan dalam hidup. Manusia bahkan penguasa sekalipun semua terbatas dan
tidak ada kuasa yang dapat menandingi kuasa Allah. Karena itu pemazmur katakan:
berhenti berharap pada manusia, berhenti berharap pada situasi.
Manusia
terkadang mengecewakan dan situasi bisa tidak memberi harapan. Seperti yang mungkin
kita alami di tahun ini. Tahun yang penuh gejolak. Seluruh dunia, ada gejolak
Amerika, Israel, palestina, Indonesia juga bergejolak, Papuapun bergejolak. Akankah
masih ada harapan? Dalam Tuhan selalu ada harapan. Orang yang menjadikan Tuhan Allah
Yakub sebagai penolongnya dan harapannya akan benar – benar berbahagia.
Dunia
boleh berkata bahwa sudah tidak mungkin lagi ada jalan keluar bagi masalah
kita. Tapi Firman Tuhan berkata bahwa tidak ada yang mustahil bagiNya dan tidak
ada yang mustahil bagi orang yang percaya. Tetaplah percaya dan tetaplah
berharap kepada Allah karena mujizat masih ada.
Jika tahun ini kita kehilangan orang yang kita kasihi, jika kita masih
bergumul dengan anggota keluarga yang sakit, tetaplah teguh dalam kasih dan
pertolongan Tuhan. Tetaplah berserah
dalam tangan Tuhan. Akhirilah tahun ini dengan sikap bersyukur, sebab
ada banyak hal yang harus disyukuri di tengah gejolak. Tuhan masih memberi
hidup dan kesempatan untuk beribadah, berdoa, dan memuliakan nama-Nya.
Perjalanan di tahun yang baru penuh misteri
tetapi hati yang kuat dan teguh adalah sikap iman kita. Orang percaya hidup
berdasarkan percayanya. Pengikut Kristus hidup menurut firman-Nya. Bukan harta benda, kekayaan, kesuksesan, dan
kepandaian yang kita perlu tapi hikmat untuk menjalani hidup, iman untuk tahan
uji, kasih agar mengalami berkat, pengharapan supaya ada kekuatan, sukacita
agar selalu bersyukur. Marilah katakan dalam iman: Bersama Juruselamat hatiku
teguh menempuh lebah dan bukit perjalanan hidup tahun yang baru. Ikut Yesus dan
berjalan bersama juruselamat. Bahkan di lembah gelap dan badai yang menderu, tetaplah
beriman karena Tuhan penolong kita membimbing tangan kita
Selamat Tinggal Kenangan dan
selamat Datang Harapan. Selamat
mengakhiri tahun ….. dan selamat menyongsong tahun …. Tuhan memberkati.
Suka dgn kalimatnya yg sedrhana dan bisa di pahami oleh orang pedesaan.
BalasHapusTerima kasih sahabat DEAR PELANGI ...
HapusTuhan memberkati kita