BAHAN KHOTBAH MINGGU ADVENT (Maleakhi 4:1-6)
Konteks Umum Kitab Maleakhi
Kata Maleakhi artinya “utusanku”, ini sesuai dengan maksud dari kitab ini bahwa Maleakhi
menjadi utusan yang menyampaikan nubuat Allah. Umat Israel di masa Maleakhi
mengalami kemunduran rohani. Umat Israel kurang memperhatikan pemberian
persembahan korban, para imam mempersembahkan roti yang cemar (Maleakhi 1:7).
Umat lalai memberi persepuluhan (Maleakhi 3:8-10) dan hidup dalam perkawinan
campur dengan bangsa – bangsa yang tidak mengenal Allah. Jadi nubuat Maleakhi adalah
untuk menegor dosa – dosa Israel dan menyampaikan hukuman Tuhan bagi orang –
orang fasik, dan bahwa masih ada harapan bagi orang yang bertobat. Orang yang
bertobat akan beroleh berkat. (Pasal 3-4)
Penjelasan Perikop Maleakhi 4:1-6
Perikop ini berbicara tentang hari Tuhan. Hari
Tuhan digambarkan sebagai hari yang mengerikan sehingga tiap orang berusaha
agar terluput dari penghukuman hari Tuhan.
Maleakhi
mengungkapkan hari itu sebagai hari tanpa pengharapan bagi orang-orang fasik.
Hari itu menyala seperti perapian, dan semua orang fasik seperti jerami yang
terbakar habis (ayat 1). Akan tetapi, sisi lain dari Hari Tuhan
ialah hari sukacita dan bahagia bagi orang yang takut akan Tuhan (ayat 2).
Pada hari itu, orang benar bersukacita dan berpesta karena orang jahat
dikalahkan dan orang fasik tidak mendapat tempat lagi di bumi (ayat 3).
Hari
Tuhan menanamkan benih-benih pengharapan bagi orang benar yang frustrasi
melihat kejahatan dan kefasikan yang mendominasi seluruh bidang kehidupan. Hari
Tuhan memberikan ketegaran dan kekuatan bagi setiap orang yang mencintai Tuhan
dan tekun dalam pekerjaan-Nya (ayat 4).
Mengikuti jalan Tuhan memang berat
tetapi ada sukacita ketika dapat menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan kekal
yaitu Firman Tuhan. Ibarat benih yang ditabur hari ini, kendati banyak kendala
dan tantangan, akan membuahkan buah-buah segar di hari esok.
Nubuat
mengenai Hari Tuhan didahului dengan datangnya Nabi Elia yang akan
mempersiapkan hati orang untuk bertobat menyambut Hari Tuhan tersebut (ayat 5-6).
Dalam Perjanjian Baru, Nabi Elia yang dimaksud Maleakhi menunjuk pada Yohanes
Pembaptis yang mempersiapkan jalan bagi Mesias.
Penjelasan Beberapa Istilah
Hari Tuhan : Kedatangan Tuhan untuk menyatakan kuasa dan
keadilan-Nya. Hari Tuhan menunjuk pada kedatangan Yesus yang lahir di Betlehem
tapi juga kedatangan Yesus yang kedua kali sebagai hakim.
Perapian (ay.1) : Suatu tempat api yang
dipakai untuk membakar. Api sebagai simbol penghukuman biasa digunakan dalam
Alkitab
Jerami (ay.1) : jerami menunjuk pada apa yang akan habis
dalam waktu sekejap; akar dan cabang tidak di tinggalkan artinya tidak ada yang
tersisa dari kejahatan. Pada hari Tuhan semua akan dimusnahkan dalam sekejap
sampai tuntas.
Surya
Kebenaran (ay.2). Surya adalah simbol kebenaran yang akan
menerangi kegelapan dosa. Surya kebenaran adalah Tuhan sendiri. Hanya Tuhan
yang berkuasa menghalau kegelapan yaitu dosa. Dan itu dikerjakan melalui Yesus
Kristus yang sudah datang dan yang akan datang.
Berjingkrak-jingkrak
seperti anak lembu (ay. 2) Sebagai
anak lembu yang lepas bersuka ria dalam kebebasan yang baru ditemukan,
demikianlah orang yang benar mendapat kelepasan dari Tuhan.
Supaya jangan
Aku datang memukul bumi sehingga musnah (ay. 6). Kata-kata ini berkaitan dengan nasihat untuk
melaksanakan Perintah – perintah Tuhan dan juga dengan pelayanan Yohanes Pembaptis.
Ketika TUHAN harus datang dengan penghukuman tida ada orang fasik yang terluput
tetapi pelayanan nabi dengan roh dan kuasa Elia dapat menghasilkan pertobatan.
Umat yang bertobat dapat terhindar penghukuman itu dan setiap hati dimanapun dapat
menerima Sang Raja.
Pokok – Pokok Berita
Maleakhi
memberitahukan umat Allah bahwa untuk selamat pada hari Tuhan kita harus taat
pada perintah Tuhan. Iman kepada Allah selalu mencakup sikap ketaatan dari hati.
Tidak
akan ada berkat dari Allah atau hidup berlimpah jikalau umat Allah tidak menjadikan kekuasaan,
kasih, dan kesetiaan sebagai prioritas dalam kehidupan pribadi, keluarga,
gereja dan masyarakat.
Bertobat
adalah syarat mutlak yang Tuhan kehendaki. Masih ada kesempatan untuk bertobat
sementara menantikan hari Tuhan.
Orang
yang bertobat hati dan seluruh kehidupan akan menikmati
berkat-berkat yang tak putus-putusnya dari Allah.
Kita
dipanggil untuk meneruskan tugas kenabian ini agar banyak orang berpaling
kepada Tuhan dan bertobat, sehingga Hari Tuhan menjadi hari yang penuh sukacita
dan bukan ratap tangis penyesalan tanpa akhir. Selamat menjalani minggu Advent.
Tuhan memberkati.
Belum ada Komentar untuk "BAHAN KHOTBAH MINGGU ADVENT (Maleakhi 4:1-6)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.