NATAL : MUJIZAT DALAM CINTA ALLAH (Yohanes 3:16)
Inti
Natal adalah : Yesus datang ke dunia sebagai wujud Allah yang mencari manusia,
sebagaimana ayat bacaan kita dalam Yoh 3:16. Cinta Allah adalah cinta yang
mencari. Mencari yang terhilang, mencari dan menyelamatkan yang berdosa,
mencari dan menebus seluruh umat manusia. Cinta Allah kepada manusia bukanlah
cinta yang menunggu, bukan cinta yang pasif tapi cinta yang aktif. Allah di
dalam Yesus Kristus putra Natal bukan hanya berkhotbah tentang Kasih tapi Allah
membuktikan kasihNya, kasih agape, kasih yang tanpa pamrih, kasih yang terbukti
di Betlehem sampai Golgota.
Tahun ini kita merayakan Natal dalam
Tema Sentral : “Yesus Kristus Hikmat Bagi Kita" (1 Kor 1:30a). Tema sentral
perayaan Natal dan bacaan Alkitab malam ini mengajak kita yang sudah beroleh
kasih Allah dan memperoleh rahmat hikmat Allah supaya dalam hidup kita, kita
menyatakan kasih dan hikmat Allah.
Kasih Allah itu mampu
membaharui dan mengubah. Ada sebuah kisah tentang Pepita, seorang gadis Meksiko
yang miskin, yang tidak mempunyai hadiah apa-apa untuk dibawa pada malam Natal.
Sementara Pepita dan Pedro, sepupunya, berjalan perlahan menuju gereja, hati
Pepita amat sedih. Pedro menghibur Pepita “Aku yakin, Pepita, bahkan hadiah
yang paling sederhana sekali pun, jika diberikan dengan cinta, akan berharga di
mata-Tuhan”
Karena tidak tahu lagi apa
yang harus dilakukannya, Pepita berlutut di tepi jalan dan mengumpulkan
segenggam penuh rumput liar. Ditatanya rumput-rumput liar itu menjadi sebuah
karangan rumput yang kecil. Ketika ia memandangi karangan rumput liar yang
kasar itu hati Pepita bertambah sedih, juga malu akan hadiahnya yang tidak
berarti itu. Pepita berusaha keras untuk menahan air matanya yang hampir
menetes, ketika ia memasuki gereja di desa kecilnya.
Saat Pepita melangkah
menuju altar, di telinganya terngiang-ngiang kata-kata Pedro yang lembut:
“Bahkan hadiah yang paling sederhana sekali pun, jika diberikan dengan cinta,
akan berharga di mata-Nya.” Pepita merasakan cintanya yang berkobar-kobar
kepada Bayi Yesus sementara ia berlutut untuk mempersembahkan karangan
rumputnya di gua Natal. Tiba-tiba, dari karangan rumput Pepita bermekaranlah
bunga-bunga indah berwarna merah menyala. Semua yang melihatnya yakin bahwa
mereka telah menyaksikan suatu mukjizat Natal yang terjadi di depan mata
mereka. Sejak saat itu, bunga-bunga indah warna merah menyala itu disebut
Flores de Noche Buena, atau Bunga-bunga Malam Kudus, karena mereka hanya mekar
sekali setahun yaitu pada masa Natal.
Setiap tahun kita merayakan Natal, mari
jangan biarkan tahun demi tahun berlalu tanpa makna. Mari nyatakan kasih dan
hikmat Natal dalam keluarga kita masing – masing :
Pertama, bahwa keluarga menjadi ”bait
suci”, yaitu tempat pertemuan manusia dengan Allah. Menjadi rumah pendidikan
iman, menjadi sekolah doa bagi anggota-anggota keluarga. Keluarga sepatutnya
menjadi bait suci di mana kesalahan diampuni dan luka-luka disembuhkan. Keluarga
menjadi rumah bagi setiap orang yang sehati-sejiwa berjalan menuju Allah,
saling berbagi satu sama lain hingga anggota- anggota keluargapun mengalami
kesejahteraan lahir dan batin.
Kedua, tiap – tiap keluarga punya
persoalan dan pergumulan sendiri. Ada masalah kebutuhan ekonomi, soal makan, minum
dan pakai tiap – tiap hari. Ada pergumulan karena anggota keluarga yang sakit,
ada masalah antara orang tua dan anak, kakak dan adik, mertua menantu, ada
masalah antara suami dan istri. Ada masalah kenakalan remaja dan masalah moral
anak - anak muda. Ada pergumulan anak-anak muda soal pekerjaan, soal jodoh,
soal masa depan. Ada persoalan setiap anggota keluarga sibuk dan sulit punya
waktu untuk menikmati kebersamaan atau untuk bersekutu di Gereja. Pokoknya kita
semua menyadari bahwa ada banyak persoalan di dalam dan di sekitar keluarga
bahkan ada persoalan yang terasa sulit utk diselesaikan. Persoalan – persoalan
itu menjadi tantangan besar dalam keluarga. Tetapi sebagaimana Natal Yesus
Kristus sanggup memulihkan akar dosa di Eden, dalam hikmatNya dan KasihNya maka
keluarga sanggup mengubah Krisis menjadi berkat. Juga memberi harapan di tengah
berbagai Persoalan. Nyatakanlah cinta Allah di tengah persoalan keluarga.
Marilah kita menghadirkan Allah dan
menjadikan keluarga kita sebagai tempat layak untuk kelahiran Sang Juru
Selamat. Di situlah keluarga kita menjadi rahmat dan berkat bagi setiap orang;
kabar sukacita bagi dunia. SELAMAT
MERAYAKAN NATAL
Belum ada Komentar untuk "NATAL : MUJIZAT DALAM CINTA ALLAH (Yohanes 3:16)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.