NATAL : KAIROS UNTUK MENGALAMI DAMAI (Lukas 2:1-20)
Kelahiran Kristus itu sederhana, bahkan sangat sederhana. Penduduk
Betlehem, kampung yang kecil sudah tertidur pulas lalu di suatu tempat, tepatnya
di sebuah kandang sederhana, Yesus lahir di situ.
Yesus
lahir dalam kesederhanaan. Yesus adalah Raja. Sebenarnya Dia dapat memilih
tempat dimana Dia akan dilahirkan. Yesus bisa saja memilih istana yang megah
dan penuh keindahan, tetapi sebaliknya Dia terlahir di sebuah tempat hewan
ternak : kandang. Yesus bisa saja memilih untuk diletakkan di pembaringan yang
empuk, tapi Ia terbaring di palungan yaitu tempat makan hewan. Yesus bisa saja
memilih sutra termahal untuk menyelimuti-Nya, tetapi Dia membiarkan kain lampin
yang kasar dan sederhana membungkus-Nya. Saat kelahiran Yesus, bukan pembesar
dan golongan bangsawan yang diundang tetapi para Gembala, kelompok masyarakat
yang kecil dan kelas terbawah yang menjadi tamu kehormatan! Suasana Malam Natal
yang pertama itu begitu hangat, tenang, teduh dan dipenuhi kedamaian yang tak
terkatakan. Natal pertama memang diwarnai dengan kedamaian.
Sampai
sekarang, Natal masih diperingati. Kisahnya masih terus diceritakan. Bahkan
cerita Natal itu tampaknya tidak pernah usang. Hanya sayang, kedamaian yang
menyelimuti Natal pertama sudah mulai hilang. Natal sekarang telah menjadi
kegiatan tahunan yang membuat kita sangat sibuk, membuat kita capek dan lelah.
Natal kita rayakan di tengah keriuhan kembang api, kegaduhan petasan, kerlap –
kerlip lampu Natal dan lain sebagainya. Makna Natal yang sebenarnya diisi
dengan hal – hal lahiriah. Ada yang merayakan Natal dalam pesta pora,
hura-hura, dan kemewahan yang sia-sia.
Kini
kita memperingati Natal, tapi tidak ada lagi keteduhan, ketenangan, keheningan
mungkin ada juga tanpa merasa damai. Ada yang merayakan Natal dalam kegelisahan
dan kegalauan. Ada yang merayakan Natal dalam pergumulan luar biasa. Tidak
heran kalau Natal tiap tahun terasa biasa – biasa saja.
Mari
sejenak kita mengambi waktu untuk berefleksi dan merenung dengan sungguh –
sungguh. Bahwa hari ini adalah hari Tuhan. Dikatakan dalam ayat bacaan kita: “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat;
yaitu Kristus Tuhan di kota Daud”. Kata “Hari ini” menunjuk pada Kairos
Tuhan. Ada duan macam waktu dalam Alkitab yaitu waktu chronos dan waktu Kairos.
Waktu chronos adalah waktu seperti
dalam kalender, Senin tanggal 2 bulan 12 tahun 2013. Itu adalah waktu Chronos
sedangkan waktu Kairos adalah Waktu Tuhan atau Hari Tuhan.
“Hari ini” dalam Lukas bukan sekedar menunjuk pada suatu hari
dalam kalender tapi menunjuk pada saat
yang sudah direncanakan, waktunya Tuhan. ”Hari ini” dimana Yesus lahir adalah hari yang tepat dalam agendanya
Allah. Hari di mana Allah menyatakan KasihNya dan DamaiNya bagi dunia. Kalimat :”ketika genap
waktunya”, memiliki arti yang luar biasa sekali. Kelahiran Yesus memang
terjadi pada saat yang tepat dan tempat yang tepat pula.
Sangat menarik apabila kita
cermati dengan sungguh-sungguh bahwa Lukas dengan sengaja meletakkan sensus
penduduk yang dilakukan oleh Kaisar Agustus sebagai latar belakang bagi kisah
Kelahiran Yesus. Hal itu dilakukan untuk mempertentangkan kedua tokoh yang
dihadirkan oleh Lukas yaitu antara Kaisar Agustus dengan Yesus. Saat manusia
mencoba mengelu-elukan Kaisar Agustus sebagai “Penyelamat bagi seluruh Dunia”
dan membuat prasasti yang bertuliskan “Hari lahir Dewa yang menandai permulaan
kabar baik bagi dunia”, Yesus pun lahir dari Perawan Maria sebagai tanda “Permulaan
kabar baik sebenarnya bagi seluruh dunia”. Selain itu, Yesus pun
dikenal oleh orang Kristiani sebagai “Penyelamat Sejati bagi Seluruh Dunia”.
Dengan demikian, hari kelahiran yang menandai permulaan zaman baru dan
penyelamatan bagi semua orang tidak terjadi di Roma pada Kaisar Agustus tetapi
pada diri Yesus di kota Betlehem.
Hari
ini adalah saat yang tepat bagi kita semua agar mengambil waktu sejenak untuk
berefleksi. Alangkah indahnya jika kita bisa kembali ke Natal yang pertama.
Merasakan Kristus dalam kesunyian, membuat jiwa kita lebih peka terhadap
suara-Nya. Merasakan Kristus dalam kesederhanaan, menggugah empati kita
terhadap sesama yang hidup dalam kekurangan, yang dilanda bencana atau yang
sedang dirundung kesedihan. Merasakan Kristus dalam embusan damai, mengusir
jiwa yang gelisah dan galau. Hari ini adalah Kairos untuk berjumpa dengan Kristus sang Putera Natal dalam kedamaian dan
diubahkan melalui Natal Yesus Kristus. Selamat Merayakan Natal dan Tahun Baru.
Belum ada Komentar untuk "NATAL : KAIROS UNTUK MENGALAMI DAMAI (Lukas 2:1-20)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.