NATAL : IMANUEL, ALLAH BESERTA KITA (Matius 1:18-25)
Pendeta Fridolin Ukur dalam sajaknya mengatakan, bahwa Natal
adalah sebuah peristiwa ketika langit dan bumi berciuman. ”. Natal menembus batas langit dan bumi.
Menerobos batas antara kaya dengan miskin, gedung megah dengan gubuk-gubuk
papa, garasi dengan kandang hewan, bahkan antara singa dengan domba. Sang
Imanuel memperdamaikan kita semua dan menyelamatkan kita dari dosa”.
Pembacaan kita dalam Matius 1:18-25, mengisahkan dua hal :
Pertama, tentang keputusan
Yusuf yang luar biasa untuk taat pada rencana dan kehendak Allah. Allah
melibatkan Yusuf dan ketaatannya untuk mewujudkan rencana penyelamatan bagi
manusia.
Kedua, tentang Yesus sang
Imanuel yang kelahiranNya adalah dari Roh Kudus. Ia menggenapkan nubuat para
Nabi dan Ia adalah sang Imanuel: Allah menyertai kita
Hari ini kita bisa merayakan sukacita Natal. Itu tandanya kita
mengalami penyertaan Sang Imanuel di hidup kita. Imanuel hadir di dalam rumah
kita dalam pergumulan tiap - tiap keluarga. Imanuel menyertai kita di tempat –
tempat kita bekerja dan melayani. Sang Imanuel menemani anak-anak kita di
sekolah. Setiap saat Imanuel beserta kita. Oleh sebab itu, di perayaan Natal ini
hendaknya kita memberikan tempat yang layak bagiNya. Dan tempat yang layak bagi
Sang Imanuel adalah hati kita.
Kalau minggu adventus adalah saat-saat di mana kita
membersihkan hati dan mempersiapkan tempat bagiNya, maka ketika perayaan Natal
adalah saat di mana kita benar-benar datang dengan hati yang jernih dan bersih.
Sang Imanuel itu tidak melihat siapa kita, bagaimana latar belakang kita. Ia
melihat hati kita yang memiliki ketulusan, yang taat, yang bersyukur, yang
bersukacita menerimaNya di hidup kita dan membagi sukacita dan damai itu bagi sesama
kita.
Natal yang dikaruniakan Allah kepada kita adalah hidup dan
mati kita. Natal bukan hanya dirayakan sekali setahun lalu usai. Tapi Natal
adalah pesta yang kita lakukan sepanjang tahun. Natal adalah nafas yang kita
hembus setiap hari, jantung yang mendenyuti kehidupan kita, dan darah yang
mengaliri urat-urat nadi kita. Karena setiap hari dalam hidup kita ada
“Imanuel”, Tuhan beserta kita.
“Imanuel, Tuhan beserta kita” adalah sebuah pernyataan Ilahi yang
memberi jaminan bahwa Allah tak sedetik pun meninggalkan kita. Pernyataan ilahi
ini sungguh luar biasa! Karena pernyataan ini datang dari langit, dari Sang
Pemilik kehidupan. Allah yang Tak terbatas rela menjadi manusia yang terbatas.
Anak Allah rela menjadi manusia agar manusia dilayakkan menjadi anak - anak
Allah. Ini sungguh luar biasa. Natal adalah peristiwa yang luar biasa, sebab
itu kita kita tidak boleh menjadikannya peristiwa yang biasa-biasa saja.
“Imanuel, Tuhan beserta kita” adalah pernyataan Ilahi yang
ditujukan kepada semua orang dari berbagai latar belakang agama dan keyakinan,
suku dan bangsa, strata sosial, dan tradisi. Natal adalah pernyataan kehadiran
Allah yang menyertai umat manusia dalam seluruh gumul dan juang, dan dalam
jerih dan lelah, dalam suka dan duka, dalam untung dan malang. Allah menjadikan
Diri dan kehadiranNya sendiri sebagai berkat untuk manusia. Peristiwa dan
kenyataan itulah yang hendak kita syukuri dalam Natal.
Ingatlah bahwa Natal pertama bukanlah pesta bertabur cahaya
gemerlap, tetapi perayaan yang bertabur cinta, kasih, dan perdamaian. Karena itu Natal menjadi saat untuk
pembaharuan komitmen iman, ketaatan dan kesetiaan untuk mengikuti jejak langkah Yesus dalam ketaatan seperti
yang Yusuf lakukan
Marilah rayakan Natal dalam rasa syukur atas penyertaaan
sang Imanuel. Rayakanlah Natal dengan komitmen hidup dalam ketaatan seperti
Yusuf. Rayakanlah Natal dengan komitmen hidup dalam hikmat Allah sebagaimana
tema Natal bagi kita tahun ini. Dunia saat ini sangat membutuhkan damai
sejahtera. Permasalahan dan pergumulan datang silih berganti dalam kehidupan
manusia. Banyak orang menjadi putus asa dan tak berpengharapan. Umat Allah pun
mengalami keputusasaan dan tidak berpengharapan lagi. Tapi Natal Yesus memberi
harapan. Harapan dalam damai, kasih dan sukacita. SELAMAT MERAYAKAN NATAL YESUS
KRISTUS.
Belum ada Komentar untuk "NATAL : IMANUEL, ALLAH BESERTA KITA (Matius 1:18-25)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.