NATAL : ALLAH TELAH MENGASIHI KITA (I Yohanes 4:7-12)
Ada
sebuah kisah di hari Natal. Kisah tentang sepasang suami-istri muda yang saling
mencintai. Ketika Natal sudah dekat, mereka berencana saling memberikan hadiah
Natal. Tetapi karena mereka sangat miskin dan tidak mempunyai uang untuk
membeli hadiah. Maka mereka masing-masing, tanpa saling memberi tahu,
memutuskan untuk menjual miliknya yang paling berharga.
Bagi
sang istri, harta miliknya yang paling berharga adalah rambutnya yang panjang
berkilau. Ia pergi ke sebuah salon dan menyuruh memotong rambutnya. Kemudian ia
menjual potongan rambutnya itu untuk membeli sebuah rantai arloji yang indah
untuk jam tangan suaminya. Sementara itu, sang suami pergi kepada seorang
tukang emas dan menjual satu-satunya jam tangan yang dimilikinya untuk membeli
dua potong sisir yang indah untuk rambut istrinya.
Ketika
hari Natal tiba, mereka saling menyerahkan hadiah. Mula-mula mereka menangis
terharu, namun kemudian keduanya tertawa. Tidak ada lagi rambut yang perlu dirapikan
dengan sisir indah pembelian sang suami, dan tidak ada lagi, arloji yang
memerlukan seutas rantai indah pembelian sang istri. Tetapi ada sesuatu yang
lebih berharga daripada sisir dan rantai arloji. Sesuatu yang lebih berharga yaitu
KASIH, kasih yang telah membuat mereka rela mengorbankan yang terbaik dari
miliknya untuk diberikan kepada pasangannya.
Natal
adalah pemberian terbaik Allah bagi manusia. Natal adalah bukti kasih Allah
bagi seisi dunia. Ay. 9 pembacaan kita : Allah telah mengutus anak-Nya yang
tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Di dalam Yesus Kristus
Putera Natal : ALLAH TELAH MENGASIHI KITA, sebagaimana tema sentral perayaan
Natal ini.
Perikop pembacaan kita berbicara tentang
Allah adalah Kasih. Kasih itu berasal
dari Allah. Kasih bukan sekadar salah satu sifat Allah, tetapi
kasih adalah Allah sendiri. Kasih menjadi satu kata kunci dalam Alkitab. Relasi
Allah dan manusia ditandai dan dibentuk oleh kasih. Berbagai perbuatan Allah
bagi manusia adalah tindakan kasih. Surat I Yohanes menunjukan bahwa puncak
pernyataan dan wujud kasih Allah kepada manusia yaitu Kedatangan Yesus ke dunia
(ayat 9). Kasih Allah dinyatakan di dalam Yesus Kristus yang telah lahir
sebagai manusia di kandang Betlehem dan mati bagi manusia di Palang Golgota.
Allah telah mengasihi kita. Allah telah
memberikan hadiah sorga yaitu Kristus bagi manusia. Bagaimana dengan kita? Jika
Allah mengasihi kita sampai mengutus Anak-Nya yang tunggal, maka haruslah kita
juga saling mengasihi. I Yohanes katakana: karena tidak ada orang yang
pernah melihat Allah, satu-satunya cara agar Allah yang adalah kasih itu dapat
dilihat ialah melalui tindakan saling mengasihi sebagai anak – anak Allah. Jadi
Allah ingin kasih menjadi hadiah terindah yang kita beri di hari Natal-Nya ini.
Kasih menjadi paket Natal yang kita beri kepada suami, istri, anak – anak,
tetangga, rekan kerja, rekan pelayanan dan semua orang.
Kita
patut mengingat bahwa Kekristenan tanpa kasih adalah omong kosong. Iman kepada
Kristus tidak memberi kita pilihan tentang kasih. Kita harus mengatasi
keangkuhan, ego dan kesombongan, bahkan kepentingan diri sendiri untuk mempraktekkan kasih di dalam setiap situasi.
Memang
jika kita mesti jujur, kenyataan menunjukkan bahwa zaman ini. Kasih ibarat
hanya bungkusan luar saja. Kasih hanya dijadikan merek. Yang menjadi isi adalah
kepentingan. Kita mengasihi karena kepentingan. Tapi peristiwa Natal Kristus
menjadi sebuah kritikan bagi kita. Kasih Allah adalah hakikat kehidupan Kristen
kita. Meskipun menyatakan kasih pada dunia di zaman ini bukanlah sesuatu yang
mudah. Tetapi perbuatan mengasihi dengan tulus adalah tanda bahwa kita lahir
dari Allah dan kita adalah anak – anak Allah.
Ingatlah, Natal pertama
bukanlah pesta bertabur cahaya gemerlap, tetapi perayaan yang bertabur cinta,
kasih, dan perdamaian. Karena itu
jauhkan hidup boros dan foya – foya dalam merayakan Natal Tuhan. Sediakan hati
yang tulus dan jujur, yang terbuka menyambut damai sorgawi.
Natal
menyuguhkan kepada kita satu-satunya pilihan, berbuat sebesar-besarnya kasih, kebaikan
dan kemurahan bagi terwujudnya damai di bumi ini. Hendaklah kita merayakan
Natal dengan menjadi pelaku kasih sejati bagi sesama;
Natal
‘tak berarti tanpa Yesus di hati
Natal
tak’kan indah tanpa kasih di hati
Persembahkan
hidupmu serahkan pada Yesus
dan
kau akan mengalami NATAL
Selamat
Hari Natal dan Tahun Baru!
Tuhan
beserta kita!
Belum ada Komentar untuk "NATAL : ALLAH TELAH MENGASIHI KITA (I Yohanes 4:7-12)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.