ANUGERAH ALLAH NYATA DALAM PENGAKUAN IMAN (Matius 16:13-20)
Tahu dan kenal adalah hal yang berbeda.
Jika kita mengenal seseorang sudah pasti tahu tentang orang itu tetapi tahu belum tentu kenal. Mengenal lebih dari sekedar mengetahui. Mengenal berarti
memiliki kedekatan secara pribadi. Pertanyaan penting hari ini bagi kita yang
menyebut diri pengikut Kristus : Apakah kita mengenal Yesus ataukah kita hanya
sekedar tahu tentang Yesus?
Orang - orang Yahudi pada masa Yesus
ternyata hanya sekedar tahu tentang Yesus. Ketika Yesus berada di Kaisarea
Filipi, Yesus bertanya kepada murid – muridNya tentang bagaimana pendapat orang
- orang mengenai diriNya. Yesus bertanya terlebih dahulu tentang pendapat orang
lain dan bukan pendapat para murid. Murid – murid menjawab bahwa menurut orang –
orang; Yesus adalah Yohanes Pembaptis, seperti pendapat raja Herodes; ada yang
mengatakan Elia karena Elia pernah dikatakan akan menampakkan diri lagi, ada
pula yang mengatakan Yeremia atau salah seorang dari para nabi. Ternyata orang –
orang Yahudi hanya tahu tentang Yesus tetapi belum mengenal Yesus secara
pribadi.
Kemudian Yesus mengajukan pertanyaan yang
sama kepada murid-murid- Nya : “Tetapi
apa katamu, siapakah Aku ini”? Simon Petrus, murid yang paling cepat
berespons mengatakan dengan spontan : “Engkau
adalah Mesias, anak Allah yang hidup”. Para murid memiliki kedekatan secara
pribadi dengan Yesus. Mereka selalu bersama Yesus. Petrus menyampaikan apa yang
dipercayai berdasarkan pengalaman bersama dengan Yesus. Yesus bukan sekedar
Nabi tetapi Yesus adalah Allah. Roh Kudus yang membukakan hati Petrus untuk
menjawab demikian. Roh Kudus melembutkan hati dan mengokohkan pengalaman rohani
hingga tiba pada satu kesimpulan bahwa Mesias itu sudah datang dan berada
bersama-sama manusia
Petrus mengungkapkan pengakuan iman
tentang Yesus sebagai Mesias, Anak Allah yang hidup. Pengakuan Petrus ini benar
karena berasal dari Allah Bapa. Oleh sebab itu, Yesus menegaskan bahwa di atas
dasar pengakuan iman Petrus maka Gereja akan berdiri. Gereja berdasar kepada
Allah dan menjadi alat untuk menyatakan keselamatan dari Allah bagi manusia.
Keselamatan dari Allah inilah yang menjadi kunci untuk melepaskan belenggu dosa
dan mengikat mereka yang percaya kepada-Nya menjadi bagian dari warga Kerajaan
Surga seperti yang dikatakan pada ayat 19.
Pengakuan iman adalah sebuah pengakuan
yang didasari oleh pengenalan akan Allah. Pengakuan iman yang benar bersumber
dari Allah. Pengakuan iman tidak hanya sebuah ucapan semata. Sebab iman bukan
soal teori tapi praktek. Jadi pengakuan iman harus disertai tindakan pembaruan
hidup yang nyata dalam mengikut Tuhan. Mengaku Yesus sebagai Mesias harus
diwujudkan dalam ketaatan menyangkal diri dan mengikut Dia
Pengenalan kita akan Yesus adalah pengenalan yang bersifat pribadi, bukan sekadar kata orang atau menyaksikan perbuatan-Nya bagi orang lain, tetapi karena kita mengalami sendiri hidup bersama-Nya. Yesus menginginkan pengakuan yang bukan hanya berdasarkan pengetahuan (tahu saja), tetapi pengakuan yang lahir karena hubungan pribadi dengan Dia. Kita mudah mengatakan bahwa Ia adalah Tuhan yang Maha Kuasa, tetapi sungguhkah kita menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya yang Maha Kuasa atau kita sendiri yang masih mengendalikan hidup kita?
Pengakuan Petrus teruji bersama waktu.
Petrus pernah menyangkal Yesus. Ternyata pemahamannya tentang Mesias yang
menderita masih harus diluruskan. Sesudah kebangkitan Yesus, Petrus memperoleh
kesempatan dibentuk dan dibaharui. Petrus menyerahkan hatinya untuk dipulihkan
dalam proses mengenal Yesus dengan sungguh – sungguh. Sampai pada akhir
hidupnya, Petrus membuktikan bahwa ia setia pada pengakuan imannya. Pada masa
pemerintahan Nero sebagai kaisar Roma disekitar tahun 64 – 67. Dalam masa –
masa penuh penganiayaan, Petrus setia pada imannya sampai mati sebagai seorang martyr. Petrus ditangkap
sewaktu dalam perjalanan meninggalkan Roma. Sejarah mencatat kematian Petrus juga
melalui kayu Salib, namun Petrus disalibkan terbalik dengan posisi kepala ke
bawah.
Jika pada kita saat ini di tanyakan: “Siapakah
Yesus dalam hidupmu?”, Bagaiamana kita mengenal Yesus dalam kehidupan kita? Sejauh
mana pengenalan kepada Yesus mempengaruhi kehidupan kita? Yesus membutuhkan
jawaban bukan hanya berdasarkan pengetahuan, tetapi pengenalan yang benar-benar
kita alami bersama Dia. Nama Yesus itu tidak hanya sekedar nama untuk di puja
dan di sembah, tetapi adalah Allah yang hidup yang membawa keselamatan bagi
kehidupan kita. Nama Yesus adalah Pribadi yang hidup yang membawa kelepasan
bagi kehidupan kita.
Jika kita mengimani Yesus sebagai Allah
yang Maha kuasa maka andalkanlah kuasa Yesus. Jika kita mempercayai Yesus sebagai
juruselamat maka berlindunglah padanya. Sebesar apapun gelombang kehidupan, jika
pengakuan kita adalah pengakuan karena pengenalan yang sungguh kepada Kristus
dan iman kita hidup di dalam Kristus maka anugerah dan berkat – berkat Allah
akan dinyatakan bagi kita. Sebab Anugerah Allah nyata dalam pengakuan iman.
Selamat hari Minggu. Tuhan memberkati.
Syaloom ibu,
BalasHapusTerima kasih banyak untuk Tulisan2 ibu yang sangat memberkati kami.
Tuhan Yesus kiranya memberkati ibu dalam setiap tugas dan pelayanan ibu.
Syalom,
HapusAmin .... sama - sama Novietha,
Terima kasih banyak juga sudah menjadi sahabat DEAR PELANGI.
Tuhan menolong dan bri hikmat sehingga blog DEAR PELANGI tetap menjadi berkat bagi para sahabat dan saudara dalam Tuhan.
Tuhan memberkati kita untuk terus menjadi berkat bagi banyak orang.