INJIL YANG MENGHIDUPKAN (I Korintus 15:1-11)
Jantung
merupakan organ yang berfungsi memompa darah ke otak dan ke seluruh tubuh. Jika
jantung berhenti berdetak, aliran darah terhenti, maka manusia dapat kehilangan
kesadaran, otak mengalami kerusakan dan manusia itu terancam mati. Injil
Kristus bagaikan jantung yang memberi energi bagi seluruh kehidupan orang
percaya. Injil menuntun kita untuk hidup
dalam hikmat. Injil membimbing kit untuk melakukan kebaikan dan bukan
kejahatan. Injil itu kekuatan yang merombak dan membaharui.
Seorang
pekabar Injil di Indonesia berkata begini: “Ketika
terang Injil telah memancar, tidak ada yang dapat menahan kekuatan sinarnya”.
Terang Injil Kristus tidak dapat dibendung oleh kuasa manapun. Itulah yang
dialami oleh Papua pada 5 Februari 1855 dan oleh Paradoi pada 28 Februari 1932.
Papua, Paradoi dan kita semua sudah dimenangkan oleh Injil Kristus. Tapi apakah
Injil itu sampai hari ini tetap mengaliri kehidupan kita?
Dalam
pembacaan kita hari ini, Rasul Paulus mengingatkan jemaat di Korintus mengenai
Injil yang sudah diberitakan Paulus. Jemaat di Korintus telah menerima Injil
dan hidup di dalamnya. Jemaat di Korintus telah menerima keselamatan. Tetapi
Paulus menegaskan bahwa hal itu bukan hanya untuk diingat saja, bukan hanya
untuk dikenang sebagai sejarah. Karena setiap orang harus berpegang teguh pada
Injil.
Ayat
1 dari I Korintus 15 menyebutkan fakta bahwa di dalam Injil, jemaat teguh
berdiri. Injil yang diterima sekarang adalah hasil dari Pekabaran Injil masa
lalu, yang diteruskan dalam tradisi. Injil yang telah diberitakan itu mempunyai
dampak yang berlangsung terus menerus. Jadi barangsiapa yang menerima Injil dan
hidup di dalam Injil akan tetap berdiri teguh. Godaan bisa datang tetapi Injil
adalah kekuatan yang mengalahkan godaan dan menghidupkan pengharapan.
Pada
ayat 2 disebutkan bahwa Injil menyelamatkan apabila jemaat berpegang teguh pada
Injil. Berpegang teguh maksudnya bukan sekedar percaya, bukan sekedar setuju
tetapi bahwa Injil menjadi energi yang menghidupkan seperti jantung memompa
darah ke seluruh tubuh. Kuncinya adalah terus menerus berpegang pada Injil.
Jika Injil tidak hidup dalam pribadi orang percaya maka sia – sia saja menjadi
percaya. Apa yang diyakini dahulu tidak bermanfaat apa – apa jika tidak
disertai keteguhan hati untuk berpaut pada Injil.
Ketika
kita bersyukur atas kemenangan Injil maka kitapun patut menyadari bahwa Injil
adalah hidup kita. Marilah kita hidup di dalam Injil. Injil menjadi energi
dalam Gereja. Pekabaran Injil adalah ujung tombak kesaksian, persekutuan dan
pelayanan Gereja. Gereja ada karena pekabaran Injil karena itu Gereja harus
terus hidup melaksanakan tugas pekabaran Injil. Kehidupan warga Gereja adalah
kehidupan yang melakukan misi dalam kata – kata dan perbuatan. Tanpa Misi, Gereja
pada hakekatnya adalah mati. Tuhan memberkati.
Belum ada Komentar untuk "INJIL YANG MENGHIDUPKAN (I Korintus 15:1-11)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.