DRAMA NATAL : HIDUP BERSAMA SEBAGAI KELUARGA ALLAH
Kali
ini saya masih membagikan naskah Drama/Fragmen Natal bagi Sekolah Minggu. Dalam
naskah ini Para pemeran melakukan sedikit dialog dengan banyak adegan. Kekuatan
cerita ada pada Narator dan Pengisi Suara. Untuk Pemeran Gepeto dan Pinokio
hanya beradegan saja. Drama/Fragmen ini mengisahkan tentang kebersamaan sebagai
keluarga Allah. Semoga nasakah ini menjadi berkat untuk semua. Tuhan
memberkati.
FRAGMEN
NATAL :
“HIDUP
BERSAMA SEBAGAI KELUARGA ALLAH”
Para
Pemeran :
Maria
dan Yusuf
Para
Gembala
Orang
Majus
Gepetto
Pinokio
Anak
– anak Sekolah yang Nakal
Gadis
Penjual Korek Api
Seluruh
anak Sekolah Minggu
Narator :
Kasih
Allah sudah dinyatakan bagi dunia dengan mengutus Anak-Nya yang tunggal Yesus
Kristus ke dalam dunia. Yesus datang untuk kita. Yesus lahir bagi kita. Ia
dilahirkan oleh perawan Maria, di sebuah
kota kecil di Betlehem. Wajah Maria cerah berseri, bayi yang Kudus dibuainya.
Bayi kecil itu dibaringkan dalam palungan dan di bungkus dengan lampin. Bayi
Yesus tidur dengan tenang, di malam yang hening, sunyi dan senyap. Maria dan
Yusuf menjaga-Nya
(Adengan masuk Maria, Yusuf dan Bayi Yesus).
Narator :
Malak
Sorga bersukacita karena kelahiran-Nya, terdengar tembang Malaikat bergema di
Efrata : “Kemuliaan bagi Alah di tempat yang Maha Tinggi dan damai sejahtera di
bumi, di antara manusia yang berkenan kepada-Nya. Para gembala segera
meninggalkan padang gembalaan dan menjumpai bayi itu.
(Adegan gembala-gembala masuk)
Pemimpin
Gembala :
Teman
– teman Mari kita pergi ke Betlehem dan melihat apa yang terjadi di sana.
Gembala
lainnya :
Ayo
kita pergi
Narator :
Para
gembala menerima kabar mulia dan menjadi saksi kelahiran-Nya, bukan para ahli
kitab, bukan para nabi, bukan raja Yerusalem, bukan pula Kaisar dari Roma.
Itulah kasih Tuhan yang besar, kasih tanpa pandang bulu.
(Lagu : Slamat - Slamat Datang - Adegan para gembala keluar)
Narator :
Dari
Timur tempat yang jauh, tak ketinggalan para Majus. Dengan mengikuti bintang
yang menjadi penunjuk arah, mereka mencari Raja Sorga yang telah lahir. Mereka
datang untuk menyembah-Nya dan mempersembahkan Emas, Kemenyan dan Mur.
(Adegan masuk para Majus)
Majus
1 :
Lihat
itulah bintang-Nya.
Majus
2 :
Wah,,Akhirnya
kita sampai juga
Majus
3 :
Ayo
kita masuk dan memberi persembahan ini.
(Adegan para Majus memberi persembahan)
Narator :
Para
Majus menyembah-Nya sebagai tanda kedatanganNya bagi segala bangsa. Itulah
kasih Allah yang besar. Kasih bagi segala bangsa, kasih bagi semua orang. Lalu
para Majuspun pulang mengikuti jalan yang lain.
(Para Majus Keluar)
Narator :
Itulah
Natal pertama di Betlehem. Natal tanpa petasan, Natal tanpa SinterKlas, Natal
tanpa pohon terang, Natal tanpa kelap – kelip lampu Natal. Tetapi Kasih Allah
yang menjadi sukacita di hati Keluarga Maria dan Yusuf, di hati keluarga para
Gembala dan keluarga. Yesus telah lahir supaya HIDUP BERSAMA SEBAGAI KELUARGA
ALLAH dalam kasih.
(Lagu : HAI DUNIA
GEMBIRALAH)
Narator :
Gereja
– gereja merayakan Natal di tahun ini dengan tema: HIDUP BERSAMA SEBAGAI
KELUARGA ALLAH. Kita semua hidup di
tengah keluarga. Kita tidak bisa hidup sendiri. Kita membutuhkan orang lain
untuk hidup bersama sebagai keluarga Allah. Namun adik – adik,,, ada sebuah
tentang seorangyang hidup sendirian. Pada suatu masa, hiduplah seorang tukang
kayu bernama Gepetto. Ia sudah tua dan amat kesepian tanpa memilikikeluarga
ataupun sanak saudara yang hidup bersamanya. Suatu hari Gepetto membuat sebuah
boneka kayu berbentuk seorang anak laki-laki. Gepetto hidup bersama boneka kayu
itu namun Gepetto merasa sangat kesepian. Gepetto membutuhkan seorang teman,
maka Gepetto pun berdoa agar boneka kayunya bisa hidup.
Pengisi
Suara :
Ya Tuhan,
saya ingin sekali memiliki seorang anak laki-laki untuk menemaniku di masa
tuaku. Tapi saya tahu Tuhan, mana mungkin itu bisa terjadi, karena saya sudah
tua dan tidak mempunyai istri.
Narator :
Gepetto
selalu berdoa kepada Tuhan. Gepetto tidak pernah menyerah dan putus asa hingga
suatu hari Tuhan menjawab doa Gepetto. Boneka kayu Gepetto akhirnya hidup dan
menjadi seorang anak laki – laki.
(Adegan Gepetto masuk dengan Pinokio)
Pengisi
Suara :
Trima
kasih Tuhan,,, trima kasih Tuhan … boneka kayu akhirnya hidup. Heii siapa
namamu ???
Tes
… tes … tes … Saya pinokio ,,, saya pinokio…
Pinokio
… saya senang sekalii kamu hidup,,,
Pinokio
,,, ingatlah … kamu harus menjadi anak yang baik. Setiap kali kamu Nakal dan
berbohong maka hidungmu akan bertambah panjang.
Baiklah,,,
saya menjadi anak baik … tidak boleh nakal,,, tidak boleh berbohong.
(Gepetto dan Pinokio keluar)
Narator :
Demikianlah
Gepetto sangat berbahagia karena Tuhan menjawab doanya. Boneka kayunya menjadi
hidup sehingga Gepetto mempunyai teman. Gepeto hidup berbahagia dengan Pinokio.
Gepetto ingin Pinokio mendidik Pinokio menjadi anak baik dan kemudian adik –
adik, Pinokio menjadi besar dan bersekolah.
(Adegan Gepetto dan Pinokio masuk;
Pinokio memakai baju sekolah)
Pengisi Suara :
Ingatlah Pinokio, kamu pergi ke
sekolah, tidak boleh nakal dan tidak boleh berbohong. Setiap kali kamu nakal
dan berbohong maka hidungmu akan bertambah panjang.
Saya
anak baik,,, tidak boleh nakal,,, tidak boleh berbohong … saya pergi ke sekolah
untuk belajar. Daaaaggghhh
( Gepetto dan Pinikio keluar )
Narator :
Pinikio
pergi ke sekolah dengan hati senang. Tetapi di tengah jalan Pinokio bertemua
anak – anak sekolah yang nakal. Anak – anak itu mengajak Pinokio bolos sekolah.
Pengisi
Suara :
Haii
kawan ,,, ayo bergabung dengan kami. Tidak usah pergi ke sekolah kita bolos
saja. Bukan ko sendiri,,, kita semua bolos dari sekolah.
(Adegan anak – anak bolos bermain gambaran,
mobil-mobilan, plays stasion dll)
Narator :
Pinokio
terpengaruh oleh teman – teman yang nakal dan bolos sehingga tidak pergi ke
sekolah. Anak – anak itu sangat menikmati permainan mereka dan mereka tidak
mengingat bahwa sebagai anak – anak sekolah mereka harus rajin sekolah dan
rajin belajar. Mereka tetap asyik bermain sampai lewat jam pulang sekolah dan
Pinokiopun pulang kerumah.
(Adegan Pinokio Pulang )
Pengisi
Suara :
Pinokio,,,
apakah kamu pergi ke sekolah ???
Iya,,
saya pergi ke sekolah (Hidung tambah panjang)
Pinokio
… kamu berbohong ???
Tidak
… (Hidung tambah panjang)
Pinokio
… kamu sudah menjadi anak nakal
Tidak,,
saya anak baik (hidung tambah panjang)
Narator :
Gepetto
menjadi sedih karena Pinokio telah terpengaruh anak nakal. Begitu sedihnya
Gepetto sehingga Gepettopun pergi dan pergi untuk selamanya. Pinokio menjadi
sedih karena kepergian Gepetto. Pinokio menangis dengan sedihnya.
Pengisi
Suara :
(Suara
menangis) …. Jangan pergi ,,, saya tidak punya siapa – siapa di dunia ini ,,,
bapak Gepetto jangan pergi ,,,, sebentar lagi Natal … siapa yang akan bersama
saya sebagai Keluarga.
(Adegan Gadis Penjual Korek Api Masuk)
Pengisi
Suara :
Saya
gadis penjual korek api,,, saya mau menjual korek api untuk membantu ibu saya
yang sedang sakit. Adakah yang mau membeli korek api saya ??? Adakah yang mau
membeli korek api saya ??? Harganya murah cuma seribu rupiah saja ….
Hai
teman,,, mengapa kamu menangis ???
(Suara
menangis) saya sebenar hanya boneka kayu,,, saya tidak punya siapa – siapa dunia,
saya hanya berteman dengan Gepeto tuan saya tetapi karena saya nakal Gepetto
telah pergi dan tak kembali lagi … (suara menangis)
Jangan
menangis … kamu tidak sendirian, kami teman – teman sekolah Minggu Sion Mambui
adalah teman dan keluarga untuk kamu. Ayoo teman – teman sekolah minggu kita
berteman dan menjadi keluarga dari Pinokio, pinokio kamu harus bertobat menjadi
anak baik karena Yesus sudah lahir untuk kita semua
(Semua anak sekolah minggu bergabung ke depan)
Pengisi
Suara :
Saya
gadis penjual korek api, dengan korek api yang saya jula, saya akan menyalakan
lilin ini untuk menjadi tanda bahwa kita semua HIDUP BERSAMA SEBAGAI KELUARGA
ALLAH dan kita menjadi lilin – lilin yang bercahaya terang bagi semua Orang.
Narator :
Saudara
– saudara, Tuhan Yesus meninggalkan
segala kemuliaan-Nya di surga dan lahir di kandang hina….Dia memberikan hidup
dan nyawa-Nya bagi kita. Maukah kita memberikan hidup kita untuk mengasihi
semua orang. Dalam kasih Kristus marilah kita hidup bersama sebagai keluarga
Allah.
(Menyanyi lagu Di Temaram Cahaya)
Demikian persembahan fragmen Natal :
HIDUP BERSAMA SEBAGAI KELUARGA ALLAH dari Sekolah Minggu Jemaat Sion Mambui.
Belum ada Komentar untuk "DRAMA NATAL : HIDUP BERSAMA SEBAGAI KELUARGA ALLAH"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.