KEBIJAKSANAAN, KEKUATAN DAN KEKAYAAN (Yeremia 9:23-24)
Kebijaksanaan, kekuatan (power) dan kekayaan
adalah hal – hal yang diidam – idamkan manusia. Memiliki salah satunya saja
sudah dianggap hebat apalagi memiliki ketiga – tiganya. Ibarat Shampo Three in
One yang sangat digemari karena praktis dan memiliki tiga manfaat sekaligus
dalam satu produk. Namun seperti halnya produk Shampo Three in One yang tentu
memiliki resikonya atau efeknya tersendiri maka ketiga hal yakni Kebijaksanaan,
Kekuatan dan Kekayaan adalah hal – hal yang juga perlu diwaspadai.
Dalam pembacaan kita ini Yeremia 9:23-24,
terdapat peringatan yang sangat keras terhadap orang – orang yang bijaksana,
orang – orang yang kuat, dan orang – orang yang kaya pada zaman Yeremia. Orang –
orang seperti itu, yang sudah pasti adalah pemimpin – pemimpin agama dan masyarakat,
mereka diperingatkan agar tidak terjebak pada kesombongan, keangkuhan atau
bermegah dengan hal – hal yang mereka miliki.
Mengapa Nubuat yang disampaikan Yeremia ini
berisi peringatan bagi mereka? Bila kita membandingkan itu dengan pasal – pasal
sebelum pembacaan kita maka kita mendapati alasan mengapa ada kecaman – kecaman
keras Yeremia terhadap orang – orang yang bijaksana, orang – orang yang kuat
dan orang – orang yang kaya.
Dalam Yeremia 5:26-28,31; Yer 6:13-15 dan Yer
8:8-9 ternyata bahwa orang – orang kaya dan orang – orang kuat pada zaman itu
memperoleh kekayaannya, menjadi gemuk dan gendut karena melakukan tipu, berkata
tidak jujur dan tidak peduli pada kepentingan orang yang lemah. Semua orang
hanya mengejar keuntungan. Nabi bernubuat palsu dan Imam mengajar dengan
sewenang – wenang. Mereka berkata tentang damai sejahtera padahal sesungguhnya
tidak ada damai sejahtera yang dirasakan umat. Oleh sebab itu dalam Yeremia 8:9
disebutkan bahwa sebenarnya tidak ada lagi kebijaksanaan, kekuatan dan kekayaan
yang ada pada orang – orang yang disebut bijaksana, kuat dan kaya itu.
Jelaslah bahwa memang pada zaman Yeremia ada
orang – orang bijaksana, kaya dan kuat tapi sebenarnya mereka tidaklah
bijaksana, tidaklah kuat dan tidak kaya. Mereka hanya kelihatannya saja
bijaksana, hanya kelihatan kuat dan kelihatan kaya. Sangatlah memalukan bila
dengan kondisi demikian mereka masih mau bermegah karena kebijaksanaan mereka.
Jadi nasihat pada Yeremia 9:23 bukan saja sebuah peringatan tapi juga sindiran
yang amat memalukan bagi orang – orang penting zaman itu.
Yeremia melanjutkan nubuatnya pada Yeremia
9:24 bahwa jika umat mau bermegah maka bermegahlah karena memahami dan mengenal
Allah yang menyatakan Kasih Setia, Keadilan dan Kebenaran di bumi. Dengan
demikian, orang – orang bijaksana, kuat dan kaya diperingatkan agar patut malu
karena mereka tidak mewujudkan dan menyatakan Kasih Setia, Keadilan dan
Kebenaran Allah dalam tanggung jawab mereka sebagai pemimpin. Mereka melupakan
ketiga hal yang penting yaitu Kasih Setia, Keadilan dan Kebenaran yang mesti
menjadi pasangan Kebijaksanaan, Kekuatan dan kekayaan.
Bagin Firman Tuhan ini mengingatkan kita agar
kita melihat diri kita secara jujur. Para pemimpin yang mengambil kebijakan –
kebijakan apakah benar – benar bijaksana atau hanya kelihatan saja bijaksana?
Ukurannya sangat jelas, apakah kebijakan – kebijakan itu mengandung Kasih
Setia, Keadilan dan Kebenaran Allah ataukah hanya mencari keuntungan semata?
Kaum Intelektual yang dipandang memiliki hikmat, apakah sungguh – sungguh intelek
atau hanya kelihatannya saja intelek? Intelektual tanpa Kasih Setia, Keadilan
dan Kebenaran Allah hanyalah sebuah kepicikan. Orang – orang kaya yang memiliki
kekayaan berlimpah apakah benar – benar kaya ataukah hanya kelihatannya saja
kaya? Kekayaan yang diperoleh dengan cara yang tidak jujur dan dengan mengambil
hak orang lain atau kekayaan tanpa Kasih Setia, Keadilan dan Kebenaran Allah
adalah keserakahan.
Kebijaksanaan, Kekuatan dan Kekayaan tanpa
Kasih Setia, Keadilan dan Kebenaran adalah kemunafikan dan pengingkaran
terhadap Allah. Kebahagiaan yang terlihat hanyalah kebahagiaan yang semu.
Sebaliknya dengan Kasih Setia, Keadilan dan Kebenaran yang dimiliki oleh
manusia maka itulah yang menyenangkan Tuhan dan berkenan di hadapan Tuhan.
Menyatakan kasih Setia, Keadilan dan Kebenaran dari Allah adalah tanda bahwa
kita mengenal Allah sebab hal – hal itu berasal dari Allah. Itulah yang
kebahagiaan yang sejati. Jadi kebahagiaan yang sejati tidak dapat kita peroleh
dari kebijaksanaan, kekuatan dan kekayaan tetapi karena Kasih Setia, Keadilan
dan Kebenaran Allah kita nyatakan dan dialami oleh semua orang. Tuhan
memberkati.
Belum ada Komentar untuk "KEBIJAKSANAAN, KEKUATAN DAN KEKAYAAN (Yeremia 9:23-24)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.