ALLAH MENGHUKUM KEJAHATAN (Kejadian 19:1-29)
Pilihanmu adalah karaktermu. Cara hidupmu
menunjukan bagaimana imanmu. Sodom dan Gomora adalah kota – kota di daerah
lembah Yordan. Ada 5 kota di sana : Sodom, Gomora, Adma, Zeboim dan Zoar. Daerah
lembah Yordan adalah daerah yang sangat subur, banyak airnya dan disebut dalam
Kejadian 13:10 “seperti Taman Tuhan”. Daerah lembah Yordan itu sangat indah,
subur dan makmur. Tapi orang Sodom sangat jahat dan berdosa pada Tuhan.
Pembacaan kita dalam Kejadian 19:1-29 berisi
kisah penghukuman Tuhan terhadap Sodom dan Gomora dan penyelamatan Tuhan bagi
Lot. Sodom dan Gomora dimusnahkan Allah karena dosa penduduknya. Allah
sendiri yang melakukan tindakan pemusnahan itu. Allah menurunkan
hujan belerang dan api di Sodom dan Gomora (ay 24). Pada ayat 25, Allah
menunggangbalikkan kota Sodom dan Gomora serta semua penduduk disana dan juga
tumbuh-tumbuhan. Bahkan seluruh daerah lembah Yordan menjadi dapur peleburan.
Hanya kota Zoar yang mendapat kemurahan Tuhan karena Lot memilih untuk pergi ke
Zoar.
Apa yang dialami oleh Sodom dan Gomora.
Apa yang dialami Lot dan orang – orang dalam kisah ini adalah buah yang dituai
karena pilihan dan cara hidup mereka. Mari kita belajar tentang pilihan dan
cara hidup orang – orang dalam kisah ini. Sodom beroleh berkat
kelimpahan dan kemakmuran, menjadi “taman Tuhan” tetapi mereka memilih hidup dalam
dosa. Mereka melakukan kejahatan dan dikuasai oleh hawa nafsu. Mereka tidak
menyambut orang asing dengan kasih. Ketika kedua Malaikat bermalam di rumah
Lot, seluruh penduduk Sodom mengepung rumah Lot dan meminta Lot untuk menyerahkan
para tamunya untuk “dipakai”. Kata “pakai” didalam teks ini mengandung arti
: berkenalan, bergaul. Secara negatif
menunjuk pada pelampiasan hawa nafsu seksual. Walaupun mata mereka dibutakan
oleh kedua Malaikat tapi kehidupan dan hati penduduk Sodom telah dikuasai oleh
kejahatan dan dosa.
Dalam Kejadian 13:10. Lot sendiri yang memilih
daerah Lembah Yordan dan kota Sodom sebagai tempat tinggalnya. Lot memilih kenyamanan
dan kemakmuran. Walaupun Alkitab menyebutkan orang – orang Sodom sangat jahat
dan berdosa kepada Tuhan. Tapi Lot tetap memilih kemakmuran dan melupakan
keteladanan. Lot adalah seorang Kepala Keluarga, seorang ayah tapi ia melakukan
tawar menawar dengan orang – orang Sodom dengan rela menyerahkan anak – anaknya
perempuannya sendiri untuk memenuhi hawa nafsu bejat orang Sodom. Kelihatannya Lot
adalah pribadi yang berusaha taat pada hukum Tuhan. Lot taat melakukan hukum
menyambut tamu bagi orang Israel. Tapi apa yang ada pada Lot ternyata tidak
memberi pengaruh yang kuat terhadap orang – orang disekitarnya. Calon
menantunya menganggap Lot bercanda ketika ia menyampaikan peringatan Tuhan. Istrinya
tidak mendengarkan peringatan Tuhan. Jadi pengaruh dan teladan Lot sebagai
seorang Kepala Keluarga bagi orang – orang disekitarnya “kalah” dengan cara
hidup dalam dosa dan godaan lingkungan Sodom. Kenikmatan di Sodom yang lebih
memikat hati istri dan calon menantu Lot. Lot tidak membawa keluarganya, khususnya istrinya untuk
hidup di dalam takut akan Tuhan.
Kedua Calon menantu Lot memilih untuk masa
bodoh terhadap hukuman Tuhan. Cara hidup kedua calon menantu Lot ini adalah
cara hidup yang menganggap remeh atau pandang enteng peringatan Tuhan. Istri
lot memilih untuk menoleh ke belakang. Kemakmuran hidup di Sodom masih mengikat
hatinya. Tindakan istri Lot untuk menoleh ke belakang, kelihatannya sepele.
Tapi kelalaian kecil ini ternyata berakibat sangat fatal. Istri Lot menjadi
tiang garam. Istri Lot sebenarnya beroleh anugerah dan kesempatan untuk selamat
tapi dia menyia – nyiakan anugerah itu. Tiang garam itu masih berdiri sampai
saat ini di dekat laut Mati untuk menjadi pengingat bisu : Ingatlah istri Lot. Pilihan yang keliru bisa berakibat fatal.
Sodom dan Gomora menjadi simbol dan
peringatan bagi kita. Memilih kemakmuran tanpa Tuhan maka hanya kebinasaan yang
kita tuai. Menengok ke belakang ketika sudah hidup dalam Kristus sama dengan
memandang kebinasaan. Jika kita sudah memilih untuk percaya kepada Kristus
janganlah duakan hatimu. Jika kita sudah memilih untuk melayani Tuhan
fokuskanlah pandangan hanya pada Krstus yang memanggilmu. Tunjukanlah komitmen
dengan sungguh – sungguh dalam pelayanan bagi Tuhan.
Sodom dan Gomora menjadi peringatan
bagi kita yang menyebut diri Kristen tetapi tidak memilih Kristus memimpin
kehidupan kita dan tidak melakukan cara hidup Kristus. Ketika kita menyebut
diri Kristen tetapi menyukai kenikmatan dosa, mengikat diri pada kesenangan
duniawi. Tuhan mendengar dan melihat segala perbuatan jahat manusia dan tidak
ada yang bisa luput dari hukuman Tuhan. Allah tidak kompromi dengan dosa.
Jadi hari ini ketika Allah masih
menunjukan kemurahan dan belas kasihannya maka marilah pelihara iman, pelihara
kehidupan dengan kesetiaan dan ketaatan. Meskipun Lot penuh kekurangan tapi ia mendapat
pemeliharaan dan belas kasihan dari Tuhan. Malaikat Tuhan terus menuntun Lot
hingga keluar kota dan selamat dari kebinasaan.
Bagaimana kehidupan kita hari ini? Marilah
kita senantiasa hidup setia, taat dan benar di hadapan Tuhan, supaya kita
senantiasa mendapatkan belas kasihan dan perlindungan Tuhan dalam segala
keadaan.. Sebutir pasir atau batu kerikil kecil di dalam sepatu yang kita
pakai, dapat membuat perjalanan menjadi tidak nyaman. Jangan biarkan hal – hal kecil
di dalam hidupmu merusak gambar Kristus. Ingatlah kelalaian kecil dapat
berakibat fatal. Tuhan memberkati.
Selamat Hari Minggu. Amin.
Belum ada Komentar untuk "ALLAH MENGHUKUM KEJAHATAN (Kejadian 19:1-29)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.