TUHAN MENGGEMBALAKAN UMAT MANUSIA (Mazmur 23:1-6)
Bagi domba, gembala adalah
segala-galanya. Domba adalah hewan yang tidak dapat hidup lepas dari sang
gembala karena domba tidak dapat mencari makan dan minum sendiri. Domba tidak
dapat melindungi dirinya sendiri dari serangan binatang buas. Kehidupan domba
bergantung sepenuhnya dari gembala.
Tema khotbah kita hari ini berdasarkan
bacaan Alkitab dalam Mazmur 23:1-6 adalah Tuhan
menggembalakan umat manusia. “Tuhan
adalah gembalaku”, itulah pengakuan iman Daud. Mazmur ini berisi keyakinan dan
pengalaman pribadi Daud bersama Tuhan. Sebagai Gembala, Tuhan bukan saja
memberi Daud kecukupan tapi juga kepenuhan hidup dan kelimpahan berkat. Karena
itu Daud berkata : “tak kan kekurangan aku.” Kepenuhan hidup dan kelimpahan berkat
yang dialami Daud, digambarkan secara jelas dalam ayat – ayat selanjutnya.
1. Kepenuhan
hidup dan kelimpahan berkat bagi fisik. Tuhan menyediakan yang terbaik. Rumput
hijau dalam ayat 2 bukan hanya untuk dimakan, tetapi juga menjadi
tempat berbaring. Sudah makan dengan kenyang lalu bisa berbaring nyaman. Komplit
yang Tuhan sediakan.
2. Kepenuhan hidup dan kelimpahan berkat
bagi jiwa. Tuhan membimbing ke air yang tenang dan menyegarkan jiwa. Domba
bukan hanya sekedar mendapatkan air dan bisa minum tapi air itu adalah air yang tenang dan menyegarkan jiwa.
3. Kepenuhan hidup dan kelimpahan
berkat dalam bahaya dan kesukaran bahkan ketika terancam. Tuhan menjamin
keselamatan bahkan dilembah kekelaman, Daud tidak takut sama sekali. Ditempat
yang paling menakutkan seperti lembahan kekelaman, Daud tetap merasa aman. Di
dalam bahaya dan kesukaran Gada dan Tongkat Tuhan menjadi penghiburan. Tuhan juga
menyediakan hidangan bagi Daud dihadapan lawannya. Biasanya ketika kita
berhadapan dengan musuh atau lawan pasti kita merasa takut atau kecut. Bisa
jadi orang akan ambil langkah seribu alias lari. Tetapi Tuhan sang Gembala
justru menyediakan hidangan. Ancaman yang Daud alami bukanlah sesuatu yang
harus dikhawatirkan dibandingkan dengan penyertaan sang Gembala.
4. Kepenuhan hidup dan kelimpahan
berkat dalam pengurapan. Pengurapan menjadi tanda sukacita. Piala penuh
melimpah dalam ayat 5c menggambarkan bahwa Tuhan bukan hanya menyediakan
kepenuhan hidup dan berkat secukupnya, tetapi juga melimpah. Piala itu adalah Piala
kemenangan. Ini menegaskan bahwa jaminan penyertaan dari sang gembala adalah
sempurna.
5. Jaminan penyertaan dari Tuhan selaku
Gembala terjadi dalam seluruh totalitas hidup Daud baik secara jasmani maupun
rohani. Penyertaan sang Gembala dialami di setiap masa bahkan dalam bahaya,
kesukaran dan ancaman. Daud mengakui bahwa kebaikan dan kemurahan dialaminya
setiap saat dan seumur hidup. Oleh sebab itu Daud berkomitmen: “dan aku akan diam dalam rumah Tuhan
sepanjang masa”. Bagi Daud yang paling penting adalah bersama dengan Tuhan,
baik dalam keadaan tentram maupun bahaya.
Diam
dalam rumah Tuhan bukan berarti berada di dalam Gereja 1 x 24 jam lalu melupakan
segala tanggung jawab yang Tuhan percayakan. Tetapi diam dalam rumah Tuhan
berarti menjadikan hidup sebagai bait Tuhan dan menyatakan karya – karya di
rumah, di kantor, dalam pelayanan dan di mana saja untuk memuliakan Tuhan. Diam
dalam rumah Tuhan berarti menjadikan hidup pribadi sebagai cermin kehadiran
Tuhan bagi semua orang.
Seperti seorang gembala yang baik begitu
jugalah Allah memimpin hidup orang percaya. Tuhan memberi kepenuhan hidup dan kelimpahan berkat secara
luar biasa. Bukan dalam arti kita mempunyai segala – galanya misalnya kekayaan
yang melimpah atau karir yang di puncak. Kepenuhan hidup itu adalah keutuhan
hidup di dalam Tuhan sehingga keadaan disekitar kita bahkan tantangan dan
persoalan yang kita alami tidak akan menggoncangkan kita. Kita tetap aman
bersama TUHAN.
Tuhan
adalah Gembala yang memenuhi segala kebutuhan dan keperluan kita. Oleh sebab
itu janganlah khawatir tentang hidup, makan, minum dan pakai. Pengakuan Daud
menjadi pegangan bagi kita bahwa di dalam Tuhan kita tidak akan kekurangan. Yang
terpenting adalah memberi diri dipimpin dan dituntun oleh sang Gembala supaya
Gembalalah yang membawa kita ke padang rumput yang hijau dan air yang tenang.
Kadangkala kita menjadikan diri sebagai domba yang lebih pintar dari gembala.
Kita mencari sendiri sumber air, kita berusaha memenuhi kebutuhan jasmani
dengan cara – cara kita sendiri. Kadangkala yang kita peroleh terlihat menggoda
dan membangkitkan selera. Tapi sesungguhnya materi untuk memenuhi
kebutuhan fisik yang kita dapatkan tanpa bimbingan Tuhan justru akan
menghancurkan kita ibaratnya kita
mendapat rumput hijau tapi beracun atau air tenang namun di dasarnya terdapat
pusaran arus yang justru menenggelamkan kita. Tuhan mengetahui apa yang terbaik bagi
kita anak-anakNya. Janganlah khawatir dengan kehidupan jasmani kita. Ikutlah
sang Gembala, hidup kita pasti terjamin dan terpelihara baik jasmani maupun
rohani
Tuhan
adalah gembala yang kekuatanNya mampu mengalahkan segala tantangan dan
persoalan yang kita hadapi. Kita semua yang datang beribadah saat ini, masing –
masing mempunyai persoalan dan pergumulan. Berimanlah dengan setia. Gada dan
Tongkat memberi penghiburan dan menjadi sukacita yang membawa kemenangan. Tiada
pemeliharaan dan kepastian hidup yang sejati di luar Gembala yang baik, Tuhan
Yesus Kristus.
Kita juga sedang mengalami pengalaman –
pengalaman iman seperti Daud. Bukankah setiap saat kita telah merasakan dan
mengalami pemeliharaan Tuhan secara jasmani maupun rohani? Jika kita masih
hidup saat ini, jika kita bisa menikmati hari yang baru, itu bukan karena
mentari terbit di sebelah timur tetapi karena Kasih sang Gembala. Karena itu
jalanilah hidup dalam tuntunan sang Gembala. Seringkali kita merasa “masih
kurang’ atau “tidak cukup”, maka kita mesti merenungkan jangan – jangan karena
kita belum sepenuhnya bergantung pada sang Gembala. Seringkali kita lebih
mementingkan “the gifts”
(pemberian-pemberian) dan melupakan “the giver” (pemberi).
Menjalani
Bulan Bina Keluarga pada Juli 2019 ini, maka marilah kita belajar menjadi domba
yang “dengar-dengaran” kepada sang Gembala. Ini penting sebab ada domba yang
keras kepala atau kepala batu. Domba yang sakit tetapi tidak mau diobati. Domba
yang tidak mau dituntun oleh gembala sehingga akhirnya tersesat. Bersyukurlah
sebab Allah Bapa sang Pencipta sangat mengasihi kita. Yesus Kristus sang
Gembala telah mati untuk kita. Roh Kudus senantiasa menyertai kita. Jalanilah
Bulan Bina Keluarga dengan selalu bersekutu bersama dalam keluarga dan dalam
persekutuan. Berilah diri dan keluarga untuk dibimbing oleh Tuhan selaku
Gembala agar kita menikmati kepenuhan hidup dan kelimpahan berkat dari Tuhan.
Tuhan memberkati. Selamat Hari Minggu.
Belum ada Komentar untuk "TUHAN MENGGEMBALAKAN UMAT MANUSIA (Mazmur 23:1-6)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.