MENJADI KELUARGA YANG RELA BERBAGI (II Korintus 8:12)
TATA
IBADAH PAGI/MALAM
Bulan
Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Minggu,
7 Juli 2019
Persiapan
: Lilin dinyalakan dan Menyanyi 2 lagu (Oleh Bapak )
Menyanyi
Ny. Mazmur 84 :1
Alangkah
elok rumahMu, senang kudus ya Allahku
Yang
Tuhan bala tentra surga. Kurindukan halamanNya
Di
jalanku bersoraklah, baik hatiku, baik tubuh juga
Kepada
Allah Alhayat yang hidup dan membri berkat.
Menyanyi
Ny. Mazmur 150: 1
Haleluya pujilah, Allah dalam rumahNya
Puji kemuliaan Hu, dibenatangan yang teguh Puji Allah khalik dunia, Maha Kuasa
dan Benar perbuatanNya besar, Puji Dia haleluya.
Doa Pembukaan dan Doa Pembacaan Alkitab
( oleh Bapak )
Ya
Tuhan, Allah Tri tunggal, Pencipta, Penyelamat dan Penolong kami. Betapa
baiknya, Engkau pada kami, kepadaMulah hormat dan pujian dipersembahkan. Berkatilah
ibadah keluarga kami dari awal hingga berakhirnya. Terangi batin kami supaya
mendengar FirmanMu dan tetapkan hati kami untuk menjadi alat kecil yang memuliakanMu.
Amin.
Pembacaan Alkitab dan Renungan: 2 Korintus
8 : 12
“sebab
jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu
itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada
padamu.”
Tema
: “MENJADI KELUARGA YANG RELA BERBAGI”
Suatu hari Mahatma Gandhi yang sudah tua
hendak menumpang bus. Pada saat ia menginjakkan kakinya ke tangga, salah satu
sepatunya terlepas dan jatuh ke jalan. Pintu tertutup dan bus mulai bergerak, sehingga ia tidak bisa
memungut sepatu yang terlepas tadi. Lalu, Mahatma Gandhi dengan tenang melepas
sepatunya yang sebelah dan melemparkannya keluar jendela. Seorang pemuda yang
duduk dalam bus melihat kejadian itu, dan bertanya kepadanya, “Aku memperhatikan
apa yang Anda lakukan Pak. Mengapa Anda melemparkan sepatu Anda yang sebelah
juga?” Mahatma Gandhi menjawab, “Supaya siapa pun yang menemukan sepatuku bisa
memanfaatkannya.” Apa yang dilakukan Mahatma Gandhi bisa saja membingungkan
banyak orang…. “Aneh juga…” pasti pikir kita.
Namun dari cerita hidupnya, termasuk
jawaban yang diberikan tadi, kita memahami bahwa Mahatma Gandhi adalah seorang
yang penuh dengan kerelaan atau kesediaan untuk melakukan sesuatu bagi orang
lain. Rela untuk membantu orang lain, rela untuk membela sesamanya dan rela
untuk memberi. Pemberian Mahatma Gandhi ada berdasarkan apa yang ada padanya;
bukan sesuatu yang ia paksakan dari tempat lain atau mengorbankan orang lain.
Pemberiaannya tidak didasarkan pada keinginan untuk dipuji, tetapi karena ia
penuh ketulusan melakukannya.
Hari ini Firman Tuhan menegaskan tentang
pentingnya sebuah kerelaan untuk memberi. Jemaat di Korintus diingatkan agar
mereka berpikir dan selalu mengoreksi diri terkait motivasi mereka memberi.
Paulus mengajar Jemaat untuk tidak asal dalam memberi. Hal yang perlu dihindari
adalah memaksakan diri untuk memberi atau menyumbang kepada orang lain.
Pemaksaan diri bisa membuat seseorang justru malah berhutang. Ini dilakukan
dengan tujuan supaya ia dapat menunjukkan kalau ia bisa menjadi Donatur atau
penyumbang yang baik. Nama jadi terkenal tetapi justru hidup penuh hutang.
Selain itu Paulus juga mengingatkan kita
untuk tidak menahan apa yang seharusnya dapat diberikan bagi orang lain. Amsal
3:27 berkata: “Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak
menerimanya’ padahal engkau mampu melakukannya.” Belajar dari apa yang
dilakukan Mahatma Gandhi dan apa yang ditegaskan
oleh Paulus kita dapat memberi bukan hanya materi atau uang, tetapi juga cinta
kasih dan waktu kita bagi keluarga dan sesama. Kita yakin pasti pemberian itu
akan bermanfaat.
Jalanilah hari dengan terus mengingat
bahwa kesediaan berbagi dengan orang lain, harus dimulai dari diri kita.
Buatlah komitmen, kepada siapa hari ini masing-masing keluarga akan berbagi
berkat, berbagi pengetahuan, berbagi talenta, berbagi waktu untuk mendengarkan,
dsbnya. Berbagilah apa yang kita miliki, lihatlah bagaimana orang lain
dikuatkan melalui pemberian kita dan nama Tuhan dimuliakan. Tuhan menolong.
Amin.
(Setelah
renungan anggota keluarga saling berbagi ide atau rencana apa yang bisa dilakukan untuk menolong orang
lain di sekitar rumah/dalam jemaat atau juga melakukan sesuatu di gereja
sebagai tanda kesediaan dan kerelaan untuk berbagi)
Menyanyi
Ny.Kidung Jemaat 424:2 “Yesus Menginginkan daku” (persembahan Keluarga)
Yesus menginginkan daku menolong orang
lain, Manis dan sopan selalu, ketika ku bermain Bersinar, bersinar, itulah
kehendak Yesus, Bersinar, bersinar, aku bersinar terus.
Doa
Syukur dan Doa Syafaat diakhiri dengan menyanyi Ny.Rohani 18 (Berdoa sambil
berpegangan tangan kiri kanan)
Belum ada Komentar untuk "MENJADI KELUARGA YANG RELA BERBAGI (II Korintus 8:12)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.