KELUARGA MENYANYI, KELUARGA BERSAKSI (Mazmur 35:18)
TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Minggu, 21 Juli 2019
Persiapan : Nyalakan Lilin dan Menyanyi
2 lagu ( oleh Anak)
Menyanyi Ny.Rohani 2: 1 “Ya Tuhan Kami
puji NamaMu besar”
Ya Tuhan Kami puji namaMu besar,
Ya Bapa MahlukMu menyanyi bergemar,
Hai langit bumi laut bersoraklah semua,
malaikat turutlah memuji Allah Hua
kemuliaanNya tetap senantiasa,
kudus, kudus, kuduslah Tuhan Maha Kuasa.
Menyanyi Ny. Mazmur 138 : 1
Bernyanyi
segnap hatiku, ya Tuhan Hu Mazmur pujian
Di
muka dewa yang fana, di dunia ku puji Tuhan
Ku
bersujud ke rumahMu dan hatiku bersukaria
Memuji
nama Tuhanku yang rahmatMu tetap setia
Doa Pembukaan dan Doa Pembacaan Alkitab
(oleh Anak)
Ya Tuhan Allah
kami, tak berkesudahan kasih setiaMu, tak habis-habisnya rahmatMu, selalu baru
tiap pagi, selalu nyata di hidup kami. Kami berterimakasih kepadaMu dan hendak
menyembah, memuji dan memuliakanMu dalam ibadah ini. Biarlah ibadah ini terjadi
dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Bertambah atas kami damai sejahteraMu dan
tercurah bagi kami hikmat untuk memahami kebenaran FirmanMu. Demi Kristus kami
berdoa. Amin.
Pembacaan Alkitab dan Renungan (oleh
Bapak) : Mazmur 35 : 18
“Aku mau menyanyikan syukur kepada-Mu dalam
jemaah yang besar, di tengah-tengah
rakyat yang banyak aku mau memuji-muji Engkau”
Tema:
“KELUARGA MENYANYI, KELUARGA BERSAKSI”
Ada kisah tentang seorang pembuat
sepatu. Walaupun hidupnya miskin, namun ia begitu bahagia. Setiap hari ia
bernyanyi gembira. Siang malam ia selalu bernyanyi. Di sebelah rumah tukang
sepatu tinggallah seorang kaya raya. Setiap hari pekerjaannya hanyalah
menghitung uang yang begitu banyak. Begitu banyaknya hingga ia merasa takut
kehilangan dan tidak memiliki ketenangan.
Orang kaya tersebut merasa terganggu
dengan nyanyian pembuat sepatu. Ia ingin membungkam mulutnya, tetapi bagaimana
caranya? Akhirnya, ia menemukan sebuah cara. Dipanggilnya pembuat sepatu itu
dan diberinya satu tas berisi uang. Tukang sepatu melotot melihat isi tas itu.
Selama hidup, ia belum pernah melihat uang sebanyak itu. Dihitungnya uang dalam
tas itu.
“Wah
banyak sekali. Dimana aku harus menyimpannya?”
Ia merasa takut jika uang itu hilang. Ia
pun meletakkan uang tersebut di kolong tempat tidur.
“ah,
tempat ini tidak aman. Bagaimana jika kuletakkan di langit-langit kamarku?
Tetapi, di sana banyak tikusnya. Bagaimana jika di kandang saja, pasti tidak
ada yang tahu.”
Tukang sepatu itu kebingungan dengan
uangnya sehingga ia kehilangan ketenangan dan lupa untuk bernyanyi. Semalaman
ia tidak dapat tidur. Akhirnya, pagi-pagi ia menuju rumah orang kaya itu dan
berkata:
“Ambillah
kembali uangmu ini. Uang ini membuat aku menjadi khawatir dan sakit. Lebih baik
aku menjadi pembuat sepatu seperti dulu.”
Sejak saat itu pembuat sepatu makin giat
bekerja dan hidupnya bahagia. Ia kembali seperti dulu dan selalu menyanyi
setiap bekerja.
Menyanyi memang penting, seperti yang
dilakukan oleh pemazmur. Ia menaikkan ungkapan syukur atas apa yang Tuhan Allah
perbuat dalam hidupnya. Saat menghadapi lawannya atau orang-orang merencanakan
kejahatan atas hidupnya. Mereka berperang melawannya, mengejar, hendak mencabut
nyawa, memasang jebakan, merendahkannya dan sejumlah kejahatan lainnya. Dalam doanya ia memohon Tuhan melepaskannya
dari situasi sulit ini dan di tengah bahaya sekalipun, nyanyian syukur terus ia
persembahkan kepada Tuhan. Itu artinya hambatan, tantangan dan persoalan tidak
akan membatasi dirinya untuk menceritakan kepada orang lain siapa itu Tuhan
Allahnya. Dalam Mazmur 105:2 tertulis ‘Bernyanyilah
bagiNya, bermazmurlah bagiNya, percakapkanlah
segala perbuatanNya yang ajaib’
Marilah, hari ini sebagai keluarga, kita
membangun komitmen bersama untuk mau sungguh-sungguh menyanyi. Perhatikanlah di
dalam ibadah-ibadah, banyak orang datang tetapi tidak mau menyanyi. Mereka
beribadah tetapi memilih diam dan menikmati orang lain menyanyi. Padahal kita
tahu bahwa menyanyi adalah salah satu cara kita bersaksi tentang perbuatan atau
tindakan Allah bagi hidup kita. Marilah menyanyi bagi Tuhan. Menyanyi dengan
sungguh-sungguh dalam seluruh peribadahan dan sesuai dengan apa yang tertera
dalam tata ibadah. Kita pun ingat bahwa hidup kita pun adalah sebuah nyanyian.
Nyanyian yang baik, disenangi dan menguatkan banyak orang. Saksikanlah cara
hidup yang memuliakan nama Tuhan sekarang dan selamanya. Tuhan memampukan kita.
Amin.
(Setelah
renungan masing-masing anggota keluarga berdiskusi jika ada yang memiliki talenta menyanyi akan
bergabung dengan Paduan Suara/Vocal grup/Kelompok Pemandu Pujian (Kantoria)
dalam jemaat, selain itu masing-masing akan sungguh-sungguh menyanyi dalam
ibadah-ibadah. )
Menyanyi Ny. Mazmur 136: 1 & 20
(Persembahan Keluarga)
Bersyukur dan pujilah, Allah karna baikNya
Reff: Karena selamanya kemurahanNya baka
Bersyukur dan puji Hu, Tuhan sorga Tuhanmu
Reff: Karena selamanya kemurahanNya baka
Doa Bapa Kami diucapkan bersama-sama dan
diakhiri dengan Menyanyi Nyanyian Roh.19 (Berdoa sambil berpegangan tangan kiri
kanan)
Belum ada Komentar untuk "KELUARGA MENYANYI, KELUARGA BERSAKSI (Mazmur 35:18)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.