KEKUATIRAN (Matius 6:24-34)
TATA IBADAH PAGI/MALAM
Bulan Bina Keluarga GKI di Tanah Papua
Senin, 15 Juli 2019
Persiapan : Lilin dinyalakan
Nyanyian Pembuka KJ 352 : 1-3 “Hai
Jangan Sendirian” (seorang anak)
Hai jangan sendirian jalanmu kau
tempuh
Bebanmu jadi ringan bersama Tuhanmu
Jikalau kau bersusah dan berkeluh
kesah
Hai pikullah semua bersamaNya (2x)
Tuhanmu bersedia menjadi kawanmu
Dengan menyambut Dia hatimupun
sembuh
Air mata Ia hapus dan jiwamu lega
Arahkanlah matamu kepadaNya (2x)
Hai marilah semua yang susah dan
penat
Ikuti Yesus jua bebanNya tak berat
Derita yang kau tanggung berakhir
segera
Serahkan keluhanmu di tanganNya (2x)
Doa Pembukaan dan Pembacaan Firman: Oleh
salah seorang anak
Pembacaan Alkitab dan Renungan : Oleh
Ibu
“KEKUATIRAN”
(Matius
6: 24 - 34)
Firman
ini berbicara tentang bahaya kekuatiran. Mengapa, karena orang kuatir sama
dengan penyembah berhala/Mamon (Harta). Manusia tidak bisa hidup tanpa uang.
Manusia membutuhkan Uang/harta. Uang bukan segala-galanya, tetapi uang bisa
membeli apa saja. Uang bisa beli manusia (orang bisa menjual diri karena uang,
orang bisa saling membunuh karena uang). Karenanya Firman Tuhan peka dan sangat
serius membahas masalah harta benda/kekayaan. Itu berarti orang Kristen juga
harus membuka mata untuk melihat pentingnya harta benda.
Firman
ini mau berbicara tentang prioritas. Tidak ada manusia yang luput dari
kekuatiran, tetapi Tuhan dan KerajaanNya yang harus menjadi prioritas utama
dalam kehidupan seorang Kristen. Kerajaan itu begitu penting, sama seperti
harta yang terpendam. Kita harus terus pikir, cari dan temukan, serta kembangkan.
Segala harta kita, kita tukarkan dengan Kerajaan itu (Matius 13:44-46). Dimana
Harta/kekayaan-mu, disitu hatimu. Kalau kita besarkan kerajaan Allah, kita juga
akan dibesarkan. Ada orang yang mengambur harta, tetapi terus kaya. Ada
konglomerat yang hemat bahkan pelit, tetapi kemudian menjadi
konglomelarat. Mengapa, Karena Yesus mengatakan, apa yang kita lakukan karena
namaNya dan untuk kerajaanNya, kita akan mendapatkan ganti rugi 100 kali lipat,
bahkan mendapatkan hidup yang sempurna dan kekal.
Kita harus investasikan harta kita untuk kerajaan Allah, agar
Tuhanlah yang menjadi Tuan atas Harta kita. Harta tidak boleh menjadi tuan atau
berhala dan menggantikan tempatnya Tuhan. Harta hanya menjadi hamba atau
Pelayan dan alat. Harta harus dipakai untuk mewujudkan kesejahteraan sesama
manusia. Kalau kita menikmati sendiri harta benda itu, kita mau mengatakan
bahwa, karena kekuatan dan kepintaran kita sendiri, semuanya ini ada. Kita
sedikitpun tidak mengakui bahwa Allah yang memberi kepintaran, kekuatan,
kesehatan dan kesungguhan bekerja. Tuhan bilang untuk orang seperti ini,
silahkan jaga hartamu sendiri. Pasti orang ini tidak bisa tidur/tidak bisa
menikmati hidup karena akan trus kuatir, bagaimana supaya hartanya aman dan
jiwanya selamat. Yesus ingatkan, bahwa di dunia ada karat, ngengat dan pencuri.
Yesus juga mengingatkan bahwa manusia itu tidak kekal, bisa saja malam ini
nyawanya diambil, dan seluruh kekayaan itu ditinggalkan, lalu orang lain yang
nikmati. Alkitab berbicara agar ada keseimbangan (Yang kaya tidak berkelebihan,
yang miskin tidak berkekurangan, 2 Korintus 8:15).
Harta
benda tidak kekal. Agar Kekayaan bernilai kekal, maka terlebih dahulu
diserahkan kepada Tuhan. Apa yang diserahkan kepada Tuhan akan diberkati
sehingga berlipat ganda dan berubah menjadi berkat. Kalau Harta tidak
diserahkan kepada Tuhan dan diberkati, bisa menyebabkan bencana. Uang itu
adalah berkat karenanya bersifat netral, tergantung dari cara berpikir kita,
cara menggunakannya (perlu perubahan mindset). Bahwa nilai uang dan Tujuan
pemanfaatannya harus jelas. Abraham diberkati Tuhan dan menjadi berkat bagi
bangsa-bangsa karena menempatkan Allah pada prioritas utama dan yang
menggunakan hidupnya, bahkan seluruh harta benda menjadi sesuatu yang bernilai
kekal, mewujudkan rencana Allah. Prioritas Abraham jelas. Tuhan adalah
segala-galanya. Ishak pun Abraham bersedia korbankan. Uang bisa bernilai kekal,
mendukung perluasan kerajaan Allah, mendukung maksud dan rencana Allah, Uang
digunakan untuk penyembahan/memuliakan Allah, dipakai untuk hal-hal yang
bersifat kemanusiaan, menciptakan keadilan dan kesejahteraan.
Orang
kaya bisa membangun kerajaannya sendiri, tetapi kerajaannya bersifat sementara
dan akan berakhir tragis (tidak akan ada damai sejahtera, pasti ada
ketidakadilan, penindasan dan pertumpahan darah, karena akan terus terjadi
perampasan kekuasaan). Karenanya mari bersepakat dan bekerja sama dengan Tuhan,
mari bangun kerajaan Tuhan, jangan bangun kerajaan yang berpusat pada diri
sendiri (egosentris). Amin
Pujian Pengumpulan Persembahan oleh Bapa : Kidung
Jemaat 392: 1,2
Kuberbahagia yakin teguh Yesus abadi
kepunyaanku
Aku warisNya ku ditebus Ciptaan baru
Rohulkudus
Reff : Aku bernyanyi bahagia memuji
Yesus selamanya (2x)
Pasrah sempurna nikmat penuh suka
sorgawi melimpahiku
Lagu malaikat amat merdu kasih dan
rahmat besertaku
Reff : Aku bernyanyi bahagia memuji
Yesus selamanya (2x)
Doa Penutup : Saling mendoakan.
Belum ada Komentar untuk "KEKUATIRAN (Matius 6:24-34)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.