KASIH SETIA YANG KEKAL (Mazmur 77:12-21)
Ada
ungkapan : “Life always changes” yang
artinya hidup selalu berubah. Tiap detik waktu yang berputar selalu mengandung
perubahan. Plato sang filsuf berkata : “tidak
ada yang tetap, segala sesuatu mengalami perubahan”. Peradaban mengalami
perubahan. Teknologi terus berkembang. Mode dan trend berpakaian juga berubah.
Sekalipun banyak hal berubah seiring
perjalanan waktu tetapi ada satu hal yang pasti dan tidak pernah berubah yaitu
KASIH SETIA TUHAN. Tuhan kita tidak pernah berubah dahulu, sekarang dan selama –
lamanya, demikian pula kasih setiaNya. Tuhan tetap setia sekalipun kita tidak
setia. Ia dekat meskipun seringkali kita jauh dariNya.
Dalam Mazmur 77:12-21, pemazmur sedang
merenungkan kasih setia Tuhan. Pemazmur berseru dan merenungkan pertanyaan –
pertanyaan iman tentang kasih Allah (Ayat 1). Pemazmur merasa cemas, gelisah
dan tidak tenang ketika ia melihat keadaan Israel dan mengingat Allah. Ketika Israel
sedang mengalami krisis, pemazmur bertanya : sudah lenyapkah kasih setia Allah
yang kekal?. Ketika Israel dalam pembuangan, pemazmur bergumul : telah
berakhirkah janji Allah? (Ayat 9).
Dalam perenungan dan pergumulan pemazmur
tentang kasih Allah, pada akhirnya pemazmur mendapat kesimpulan yang menjadi
pengakuan dan keyakinan imannya yakni Tuhan
Allah tidak pernah berubah, kasih setiaNya adalah kekal. Oleh sebab itu
pemazmur mau mengingat, menyebut – nyebut serta merenungkan perbuatan Allah di
masa lampu. Pemazmur menaikan pujian yang mengangungkan Tuhan atas
karyaNyanyang telah membebaskan Israel dari Mesir. Pemazmur mengakui bahwa
jalan Tuhan dan rencana keselamatanNya adalah kudus dan tiada bandingannya.
Hanya Allah saja yang besar. Hanya Allah
satu – satunya penebus. Seluruh alam semesta tunduk pada kekuasaan Allah bahkan
alam semesta itu memberi kesaksian tentang Allah. Di tengah gejala alam, Tuhan
berjalan lewat, melalui laut Tuhan berjalan tetapi jejakNya tidak kelihatan.
Itulah kemahakuasaan Tuhan dan jalan Tuhan yang ajaib. Allah adalah Gembala
yang selalu setia menuntun kawanan domba.
Bagian Firman Tuhan ini memberi jaminan
bagi kita, ketika sebagai pribadi, keluarga bahkan gereja, kita bergumul
tentang Kasih Setia Tuhan. Pengakuan dan keyakinan iman pemazmur mesti menjadi
pengakuan dan keyakinan iman kita. Kasih setia Allah tidak pernah berubah.
Kasih setia Allah tidka terhitung banyaknya dan tidak terbilang besarnya. Dalam
kasihNya, Tuhan menuntun kehidupan kita masing – masing. Kita tetap menikmati
kehidupan sebagai bukti kasih dan anugerah Allah bagi kita.
Setiap momen dihidup kita, haruslah
membuka mata iman kita untuk melihat karya selamat Allah. Marilah kita menjadi
umat yang bersyukur, yang mengingat perbuatan – perbuatan Tuhan dan merenungkan
segala pekerjaanNya. Namun perayaan initidak hanya berhenti pada ucapan syukur
semata. Sebab dimensi Mazmur bacaan kita bukan hanya sebuah ucapan syukur atas
kenangan di masa lampau. Mazmur ini juga memiliki dimensi memberi kekuatan iman
dalam menghadapi tantangan di masa depan.
Hanya kepada Tuhan kita berharap sebab
kasih setiaNya tidak pernah berubah. Ketika perjalanan dan pergumulan hidup
masih terus dilanjutkan maka andalkanlah Tuhan yang tidak pernah berubah. Dalam
anugerahNya kita terus berkarya menghasilkan perubahan – perubahan, bukan
sekedar menggantikan sesuatu menjadi baru tetapi mengalami pembaharuan di dalam
Kristus. Sehingga kita terus memaknai perubahan – perubahan yang sedang terjadi
dengan cepat sesuai kehendak Tuhan. Andalkanlah Tuhan yang kasih setiaNya
kekal. Dunia terus berubah tetapi kasih setia Tuhan tidak pernah berubah. Tuhan
memberkati.
Belum ada Komentar untuk "KASIH SETIA YANG KEKAL (Mazmur 77:12-21)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.