TERIMA KASIH TUHAN (Mazmur 90:12)
Pepatah Tionghoa Kuno mengatakan: “1 Inchi waktu sama dengan 1 Inchi Emas
nilainya, tetapi 1 Inchi Emas tidak dapat menggantikan 1 Inchi waktu”.
Waktu adalah sesuatu yang tidak kelihatan tetapi begitu nyata. Kita semua
sedang menjelajah di dalam sejarah dengan
memakai waktu yang Tuhan anugerahkan bagi kita. Oleh sebab itu, menyadari waktu
adalah menyadari eksistensi kita dalam hubungan dengan Tuhan.
Mamur 90:12 mengatakan : “Ajarlah kami menghitung hari – hari kami
sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana”. Mazmur ini berbicara
tentang menghitung hari supaya kita memiliki hati yang bijaksana. Pemazmur
merenungkan kesementaraan hidup manusia pada satu sisi dan kekekalan Allah
pada sisi lain. Ungkapan “debu’ dan “rumput” menggambarkan keadaan manusia yang
fana dengan sang pencipta yang kekal. Itulah sebabnya pemamur memohon agar
diberikan kesadaran akan kefanaan sebagai manusia sehingga memiliki hati yang
bijaksana untuk menjalani hidup dengan bermakna. Kebijaksanaan yang dimaksud
bukan sekedar kecerdasan dalam menjalani kehidupan tetapi hidup yang takut akan
Allah dan mengandalkan Allah. Hidup yang fana dan singkat menjadi berarti dan
bermakna ketika mengakui dan mengenal kehendak Allah. Hikmat menjadi kunci
bagaimana mengisi hidup dengan hal – hal yang bermakna kekal.
Tuhan menghendaki anak - anakNya memiliki
hati yang bijak, menjadi pribadi-pribadi yang bijaksana. Hati yang bijaksana merupakan hasil
dari kualitas waktu yang kita jalani. Orang yang melakukan kehendak Tuhan akan
belajar memanfaatkan waktu sekaligus belajar dari setiap kejadian dalam
hidupnya. Waktu yang kita lewati tidak dapat kita ukur hanya berdasarkan
kesibukan dan produktivitas. Waktu itu perlu kita evaluasi berdasarkan kualitas
dan kreativitas dari hidup yang kita jalani.
Kita patut mengingat bahwa waktu tidak bisa kembali, karena itu
kita cuma bisa menyesali apa yang sudah terjadi di belakang kita. Bepikirlah
bijak, jangan berhenti pada masa lalu, kehidupan yang akan kita jalani masih
jauh lebih panjang dan berarti. Waktu tidak bisa menunggu terhadap siapapun,
baik orang kaya, miskin, anak-anak, orang tua. Waktu tidak kenal kata,''tunggu
dulu''. Waktu akan terus berjalan tanpa ada yang bisa menghalangi. Jadi,
berhentilah berandai-andai. Hadapilah hidup ini, tentunya dengan menjadikan
Tuhan sebagai pusat dan fokus dari semua yang kita lakukan bahkan pikiran. Waktu
tidak bisa dimiliki, hanya bisa di pakai. Kesuksesan atau kegagalan yang lalu
biarlah berlalu, kita tidak bisa hidup di masa lalu kita . Teruslah berkarya
untuk menghasilkan yang lebih baik di masa kini dan tetaplah mengucap syukur.
Hari
– hari kehidupan kita bukan sekedar kegiatan bagun, tidur, makan, kerja,
hiburan, olahraga dan sebagainya . Setiap waktu dihidup kita adalah kesempatan
untuk akrab dengan Tuhan, untuk mensyukuri kebaikanNya dan untuk
mewujudnyatakan kehendakNya dalam hidup kita. Marilah kita menjadi orang yang
bijaksana dan menggunakan waktu yang kita miliki untuk melakukan kehendak-Nya.
Jangan biarkan waktu yang kita jalani hilang begitu saja. Hidup ini adalah
kesempatan yang lebih berharga dari emas, uang dan apapun juga. Terima kasih Tuhan atas kesempatan hidup 41 tahun pada 15 Juni 2019. Soli
Deo Gloria!
Amin
BalasHapusAmin
Hapus