SALING SETIA DALAM PERNIKAHAN
Kalau
membeli suatu benda atau barang biasanya kita mendapat nota atau kwitansi
pembelian. Dalam kwitansi itu dijelaskan berapa harga barang yang kita beli dan
dari siapa kita membeli. Kadangkala pada suatu produk yang kita beli terutama
makanan kaleng ada batas masa berlaku misalnya sampai bulan apa dan tahun
berapa, sesudah batas waktu itu makanan yang kita beli sudah kadaluwarsa.
Ini
sangat berbeda dengan pernikahan, pada saat menikah pasangan akan beroleh surat
nikah, di dalam surat nikah tercantum dengan siapa menikah, ayah dan ibu dari
pasangan kita, kapan diberkati dalam pernikahan kudus, dan jelas sekali tidak
dicantumkan masa berlaku pernikahan tersebut. Tidak ada masa kadaluwarsa untuk
pernikahan. Karena itu ada ungkapan : saat belum menikah pilihlah diantara
banyak pilihan tetapi sesudah menikah terimalah apa adanya.
Kehidupan
pernikahan Kristen mesti dilandasi dengan Kesetiaan. Pada zaman ini, kesetiaan sangat
mahal sebab perilaku tidak setia ada dimana-mana. Perceraian dan perselingkuhan
dalam kehidupan pernikahan Kristen seolah menjadi biasa-biasa. Tapi dibalik
prilaku tidak setia yang makin marak, kita diajak untuk belajar untuk menjadi
setia. Ingatlah bahwa dunia ini bisa berputar dan terus berjalan karena
kesetiaan. Bumi setia berputar pada porosnya, matahari setia terbit di pagi
hari tanpa pernah absen. Hujan dan panas setia menyambangi bumi supaya
kehidupan dapat berlangsung. Organ-organ tubuh kita bekerja siang malam dengan
sinergi yang mengagumkan dan setia supaya tubuh kita terus hidup. Lalu banyak
orang di sekeliling kita begitu setia menjalankan tugasnya walau tugas itu
selalu sama dan harus dilakukan setiap hari tanpa putus, misalnya seorang ibu
yang harus selalu memasak untuk keluarga.
Demikianlah
kesetiaan adalah barang mahal yang tak ternilai harganya yang menopang seluruh
kehidupan umat manusia. Di saat kejenuhan atau kebosanan melanda, ingatlah akan
Tuhan yang tidak pernah bosan memelihara manusia. Peliharalah kesadaran akan
rasa syukur atas hidup, dan betapa kehidupan ini dapat terus berjalan karena
ditopang oleh pilar-pilar kesetiaan. Semoga ini menyemangati kita untuk menikmati
kehidupan pernikahan dan menjaganya sebaik-baiknya. Sehingga kebahagiaan yang
dicita-citakan banyak orang dari sebuah kehidupan pernikahan, dapat mencapai
tujuannya yang hakiki, yaitu kebahagiaan yang dicita-citakan Tuhan sendiri bagi
manusia ciptaan yang dikasihiNya.
Merpati adalah burung yang tidak pernah
mendua hati. Coba perhatikan, apakah ada merpati yang suka berganti pasangan?
Jawabannya adalah “tidak”! Pasangannya cukup 1 seumur hidupnya. Merpati adalah
burung yang tahu kemana dia harus pulang. Betapapun merpati terbang jauh, dia
tidak pernah tersesat untuk pulang. Pernahkah ada merpati yang pulang ke rumah
lain? Jawabannya adalah “tidak”! Merpati adalah burung yang romantis. Coba
perhatikan ketika sang jantan bertalu-talu memberikan
pujian, sementara sang betina tertunduk malu. Pernahkah kita melihat mereka
saling mencaci? Jawabannya, “tidak”!
Burung merpati
tahu bagaimana pentingnya bekerja sama. Coba perhatikan ketika mereka bekerja
sama membuat sarang. Sang jantan dan betina saling silih berganti membawa
ranting untuk sarang anak-anak mereka. Apabila sang betina mengerami, sang
jantan berjaga di luar kandang. Dan apabila sang betina kelelahan, sang jantan
gantian mengerami. Pernahkah kita melihat mereka saling melempar pekerjaannya?
Jawabannya, “tidak”! Merpati adalah burung yang tidak mempunyai empedu, ia
tidak menyimpan “kepahitan” sehingga tidak menyimpan dendam. Jika seekor burung
merpati bisa melakukan seperti itu, mengapa manusia tidak bisa? Hidup itu indah
jika kita saling mengerti, berbagi, dan menghargai! Tuhan memberkati
Belum ada Komentar untuk "SALING SETIA DALAM PERNIKAHAN"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.