KEBAHAGIAAN SEJATI (Mazmur 119:1-8)
Pada dasarnya setiap orang mendambakan
kebahagiaan. Tetapi seperti apa wujud kebahagiaan itu? Apakah kebahagiaan
adalah karena kekayaan, jabatan, kedudukan atau hidup yang mapan secara
ekonomi? Ataukah kebahagiaan itu karena memiliki keluarga yang harmonis,
dicintai oleh orang – orang yang kita kasihi, atau memiliki kesehatan jasmani?
Kalau kebahagiaan beruwujud seperti itu, alangkah memprihatinkan dan alangkah
malangnya orang – orang yang hidup dalam kesulitan ekonomi, orang – orang kecil
yang berjuang keras dalam hidup, orang – orang yang menjalani hidup seorang
diri, janda, duda, yatim piatu dan lain – lain. Kebahagiaan seperti itu
hanyalah kebahagiaan yang semu.
Dalam bacaan kita ini Mazmur 119:1-8,
pemazmur memberi pandangan yang berbeda tentang kebahagiaan. Bagi pemazmur,
kebahagiaan yang abadi atau utuh bukanlah kebahagiaan yang dicari – cari atau
diusahakan oleh manusia. Kebahagiaan yang sejati adalah karena pengalaman hidup
bersama dengan Tuhan; karena dekat dengan Tuhan. Karena hidup menurut Taurat
Tuhan dan memegang peringatan – peringatanNya. Karena mencari Tuhan dengan
segenap hati. Itulah kebahagiaan yang sejati.
Mazmur bacaan kita ini, berisi pengakuan
dan pujian tentang Taurat Tuhan, Perintah Tuhan dan Ketetapan Tuhan sebagai
anugerah yang paling berharga. Pengakuan ini lahir dari pengalaman hidup
pemazmur sendiri. Ketika pemazmur berada dalam ancaman karena musuh – musuhnya;
karena orang – orang yang mengejarnya dengan maksud jahat – hanya Taurat Tuhan
yang menjadi pengharapan. Karena itu, pemazmur selalu berseru kepada Tuhan
sebagai satu – satunya penolong di kala kesesakan. Pagi – pagi buta pemazmur
bangun dan berteriak minta tolong dalam doa kepada Tuhan. Pemazmur bangun
mendahului waktu jaga malam untuk merenungkan janji Tuhan. Dari pengalaman
hidup ketika berada dalam kesesakan, pemazmur memilih Firman Allah sebagai
pegangan hidupnya. Walaupun banyak orang disekitarnya menjauh dari Tuhan,
pemazmur mengalami bahwa hanya dengan dekat pada Tuhan dan memegang FirmanNya,
maka ia akan merasa tentram. Ia tetap mengalami sukacita dan kebahagiaan.
Firman ini berisi pengharapan saat kita
mengalami hal – hal yang tidak kita inginkan, menjalani hidup tanpa orang –
orang yang kita cintai atau ketika kita mengalami keadaan – keadaan yang sulit
kita mengerti dan pahami. Kesusahan, penderitaan fisik, usia lanjut dan lain –
lain. Seringkali ketika mengalami keadaan – keadaan seperti itu, kita menjadi
frustasi dan kehilangan tujuan hidup bahkan melarikan diri pada gaya hidup
duniawi. Marilah kita belajar untuk bersikap seperti pemazmur yang menjadikan
Tuhan sebagai sumber pengharapan, memilih FirmanNya sebagai pegangan hidup,
hidup menurut kehendakNya dan mengalami kebahagiaan yang sejati bukan karena
apa yang kita miliki tetapi karena kehidupan di dalam Tuhan. Hidup bersama
Tuhan adalah kunci kebahagiaan sejati dalam kondisi apapun yang kita alami.
Kebahagiaan bukanlah hal yang dicari atau diupayakan oleh manusia tetapi
kebahagiaan adalah sukacita karena menjalani hidup bersama Tuhan. Tuhan
memberkati.
Belum ada Komentar untuk "KEBAHAGIAAN SEJATI (Mazmur 119:1-8)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.