HIDUP DALAM PIMPINAN ROH KUDUS (Kisah Para Rasul 2:1-13)
Kehidupan kekristenan adalah kehidupan yang dipimpin oleh Roh Kudus. Menjadi orang Kristen tidak cukup hanya mulut yang mengaku percaya kepada Yesus. Tidak cukup hanya tubuh yang dibawa beribadah ke gereja. Tidak cukup hanya sekedar terlibat dalam pelayanan. Menjadi orang Kristen berarti seluruh hidup kita dipimpin oleh Roh Kudus. Hidup dalam pimpinan Roh kudus artinya kita membuka hati untuk Roh Kudus dan menundukkan diri pada kehendak Tuhan.
Kisah Para Rasul 2:1-13 adalah kisah pencurahan Roh Kudus yang terjadi pada perayaan Pentakosta di Yerusalem. Pada pencurahan Roh Kudus itu ada hal-hal yang terjadi melalui simbol yang kelihatan maupun yang kedengaran yaitu bunyi seperti tiupan angin yang keras, lidah – lidah api dan kesaksian tentang perbuatan besar Allah dalam berbagai bahasa.
Api berfungsi menyucikan karena itu orang yang hidupnya dipimpin oleh Roh Kudus akan menunjukan perubahan hidup ke arah yang lebih baik. Api selalu menyebar dan membakar. Demikian juga Roh Kudus dan karyanya selalu menjangkau dan menyebar kuasa dan kasih Allah. Angin dan api melambangkan kehadiran Allah di tengah kehidupan umat. Allah hadir di tengah umat, dalam kuasa dan kasihNya.
Dalam kehadiran Roh Kudus ada mujizat : para murid dapat bersaksi tentang Tuhan dengan berbagai bahasa dari orang – orang yang hadir di Yerusalem saat itu. Roh Kudus memberi kuasa menjadikan apa yang tidak mungkin menjadi mungkin. Roh Kudus menggerakan para murid menjadi saksi bagi bangsa – bangsa. Berbagai bangsa mendengar tentang Allah dengan Bahasanya masing – masing. Injil bukan hanya untuk satu bangsa atau satu Bahasa saja. Injil didengar dalam berbagai Bahasa agar orang – orang dari berbagai bangsa dan Bahasa dipersatukan dalam Kasih Kristus.
Hari ini dalam perayaan Pentakosta I akan berlangsung juga Peneguhan 1 orang dalam jabatan Penatua dan Pembaptisan Kudus bagi 2 orang anak. Firman Tuhan memberi pesan bagi kita: Roh Kudus yang yang telah dicurahkan itu masih tetap bekerja sampai sekarang. Bukalah hati untuk Roh Kudus agar apinya menyucikan kita dari perbuatan – perbuatan dosa. Hidup dalam pimpinan Roh Kudus berarti kita bersedia dikoreksi, ditegur dan diarahkan apabila langkah kita mulai menyimpang dari Firman Tuhan. Roh Kudus menyembuhkan hati yang terluka, membersihkan hati yang kotor, membentuk hati yang keras menjadi hati yang selalu bersyukur. Roh Kudus memulihkan hati agar tidak menyimpan kemarahan atau prasangka apalagi dendam. Itulah tanda hidup kita dipimpin oleh Roh Kudus.
Ketika kita memberi diri untuk dipimpin Roh Kudus maka Roh Kudus akan berkarya di dalam kita dan memberi kita kekuatan untuk menghadapi segala sesuatu. Ada saat-saat di mana kita merasa sudah kehilangan akal dalam menghadapi masalah, bahkan mengalami jalan buntu, tetapi kalau kita selalu berada dalam pimpinan Roh Kudus, maka kita dapat mengerti jalan mana yang harus kita tempuh atau keputusan apa yang harus diambil. Roh Kudus adalah Roh Penghibur dan Penolong, yang menuntun kita, dan memberi jalan keluar untuk masalah yang kita hadapi.
Kuasa Roh menaungi gereja dan orang percaya untuk memberitakan Injil dengan berani. Juga memperlengkapi dan mengutus orang percaya untuk pergi ke seluruh dunia membawa berita Injil itu. Mari mulai dari diri kita sendiri. Mungkin Tuhan sedang menggerakkan hati kita untuk menyerahkan diri memenuhi panggilan-Nya. Jangan tunda apalagi tolak panggilan-Nya.
Allah dalam kuasa RohNya memanggil kita untuk menjadi saksiNya dalam kehidupan kita sehari-hari, melalui perbuatan kasih kita, melalui kebaikan hati kita, melalui telinga-telinga yang mau mendengar keluh kesah orang lain, dan melalui tindakan juga melalui teladan hidup kita. Alangkah indahnya jika setiap orang Kristen memberi dirinya senantiasa dipimpin dan dikuasai Roh Kudus, sehingga Roh Kudus dapat berkarya dalam kehidupan setiap orang Kristen untuk kemuliaan Tuhan. "Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh," (Galatia 5:25). Tuhan memberkati.
Belum ada Komentar untuk "HIDUP DALAM PIMPINAN ROH KUDUS (Kisah Para Rasul 2:1-13)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.