DORKAS : MENABUR KASIH (Kisah Para Rasul 9:36-43)
Apa
yang kita tabur itu juga yang akan kita tuai. Jika yang kita tabur adalah benih
jagung maka yang kita tuai adalah jagung. Jika kita menabur kebaikan maka kita
akan menuai kebaikan. Dorkas atau Tabita, namanya berarti Rusa. Ia seorang
perempuan yang gesit, segesit rusa. Ia gesit dan tekun dalam menabur kebaikan.
Dorkas
memang perempuan yang istimewa, dalam Perjanjian Baru hanya Dorkas satu-satunya
perempuan yang namanya disebut sebagai murid perempuan. Dorkas membuka hatinya bagi Yesus.
Dorkas menerima Yesus menjadi Juru Selamat dan Tuhannya. Ciri khas yang
menonjol dan yang patut dicontoh dari Dorkas adalah ia mewujudkan imannya dalam
bentuk pelayanan yang total. Imannya dibuktikan dengan mengembangkan kemampuan/ talenta yang dimilikinya
untuk menjadi berkat bagi sesama. Dorkas menabur kebaikan, ia membuat baju untuk para janda yang miskin.
Di
kota Yope, ada banyak janda yang berjuang untuk mempertahankan hidup. Sebagai
murid Yesus, Dorkas tahu apa yang harus dilakukan. Ia menolong para janda itu.
Ia tidak melakukan dengan setengah hati. Ia melakukannya dengan tujuan yang
pasti dan berdasarkan kasihnya kepada Allah. Dorkas berkarya dengan menabur
kebaikan yang nyata dan dirasakan oleh para janda di Yope.
Ketika
Dorkas jatuh sakit dan meninggal. Banyak orang merasa sangat kehilangan. Mereka menangisi Dorkas dan sangat sedih karena kematian Dorkas. Tapi mereka tidak hanya berdiam diri. Mereka mendengar Petrus dan Yohanes sedang melayani di Lida, yang tidak jauh
dari Yope, mereka meminta Petrus untuk datang ke Yope. Ketika Petrus datang,
mereka memperlihatkan kepada Petrus pakaian-pakaian yang dibuat Dorkas bagi
mereka. Mereka begitu bersyukur dan merasakan kasih Dorkas yang besar bagi
mereka.
Setelah
itu Petrus menyuruh semua orang itu keluar, ia berdoa kepada Allah dan dengan kuasa Roh Kudus, Allah membuat
Dorkas hidup kembali. Alkitab mencatat ada tujuh orang yang dibangkitkan dari
kematian. Dorkas adalah satu-satunya perempuan dewasa di antara ketujuh orang
itu. Berita kebangkitan Dorkas menyebar ke seluruh kota Yope. Sejak itu,
orang-orang semakin menghormati Allah dan mempercayai-Nya.
Kehidupan,
kematian, dan kebangkitan Dorkas adalah kesaksian tentang Injil. Dorkas menabur
kasih dan menuai kasih. Kasih baru menjadi kasih kalau ia diwujudkan
dalam perilaku mengasihi. Itu sebabnya kebahagiaan hidup jangan di cari ke
mana-mana sebab ia tidak di mana-mana melainkan ada dan diam dalam hati kita.
Tugas kita adalah mengalirkan hati dengan kasih, agar kasih itu membasahi
banyak jiwa yang kehausan dan menyuburkan banyak hati yang gersang. Hidup akan menjadi
padang hijau yang membahagiakan seluruh mahluk ketika kita mengalirkan kasih.
Kekuatiran, ketakutan, kecemasan, dan kesedihan ibarat butiran pasir dalam sepatu yang yang menghambat
langkah kita menapaki jalan-jalan
kebahagiaan. Karena itu singkirkanlah butiran – butiran yang menghambat jalan –
jalan kebahagiaan. Taburlah kasih agar kita dapat menuai kasih. Roh Kuduslah
yang memampukan kita untuk menabur kasih dalam situasi apapun. Tuhan
memberkati.
Belum ada Komentar untuk "DORKAS : MENABUR KASIH (Kisah Para Rasul 9:36-43)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.