PESAN PASKAH PGI TAHUN 2019
Kita telah berada pada akhir masa perenungan di minggu - minggu sengsara Yesus Kristus. Tidak lama lagi kita akan memasuki Perayaan Kemenangan Iman yaitu Paskah Yesus Kristus. Di blog DEAR PELANGI, saya teruskan bagi para sahabat sekalian, pesan Paskah 2019 yang disampaikan Persekutuan Gereja - gereja di Indonesia (PGI). Selamat menyongsong Paskah!!!
TEMA : "Kebangkitan Kristus Memampukan Kita Berdiri Teguh
dan Terus Melayani Semua" (Band. 1 Korintus 15:57-58)
Saudara-saudara umat Kristiani di mana pun Saudara berada.
Salam Sejahtera dalam Yesus Kristus,
“Kristus Bangkit! Ya, benar, Kristus telah
bangkit!”, itulah pekik sukacita umat kristiani menyambut Paskah, berkumandang
sepanjang masa dan di berbagai tempat.
Paskah adalah perayaan kebangkitan Kristus
mengalahkan kematian dan semua bentuk kesia-siaan yang sering membelenggu
kehidupan manusia. Inilah dasar iman kristiani yang memberi pengharapan bagi
pengikut Kristus untuk mengalahkan berbagai tanda-tanda kematian yang dapat
menghancurkan kehidupan. Andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah
pemberitaan Injil dan iman kristiani (I Kor.15:14). Jika kematian mengurung
seluruh ciptaan dalam kesia-siaan (Rm 8:20), maka kebangkitan Kristus
menunjukkan kuasa Sang Pencipta yang membuka jalan baru menuju kehidupan
sejati.
Inti berita Paskah adalah pertarungan melawan
kekuatan-kekuatan jahat yang menyeret manusia kepada maut dan kesia-siaan,
suatu pertarungan yang dimenangkan Allah, sumber kebenaran dan kehidupan (bdk
Rm 8:31-39). Yesus dari Nazaret pun tak luput dari cengkeraman kekuatan anti
kehidupan. Ia menjadi korban ketidakadilan di tangan bangsa sendiri. Pilatus
yang berniat membebaskan Yesus, tunduk kepada tekanan massa yang termakan
hasutan. Penyaliban Yesus dari Nazaret adalah sebuah contoh nyata kalahnya
nurani, gugurnya kebenaran dan tersingkirnya keadilan (Luk 23:4; Yoh 19:4-16).
Bahkan, kabar kebangkitan sebagai berita kehidupan disangkal oleh mereka yang
terancam kedudukannya. Mereka mengajak orang lain menyebarkan berita kebohongan
(bdk. Matius 28: 11-15). Padahal, “saksi dusta menyatakan tipu daya” (bdk.
Amsal 12:17), membuat orang tertipu dan hidup dalam kesia-siaan (1
Kor.15:14-15).
Kebangkitan Kristus adalah kenyataan yang
menegaskan keberpihakan Allah pada kebenaran dan keadilan. Allah tidak
membiarkan Kristus tetap dalam cengkeraman maut. Kubur kosong menjadi jaminan
dan pengharapan kita untuk terus memperjuangkan kebenaran dan keadilan di
tengah-tengah kepungan kekuatan-kekuatan maut.
Hingga kini kekuatan-kekuatan maut masih hadir
dalam berbagai wajah di tengah-tengah kehidupan kita, sebagaimana nyata dari
kabar-kabar buruk yang tiada hentinya membanjiri dunia kita. Aneka wajah
kekerasan anti kehidupan masih menandai kehidupan bangsa kita. Masih terjadi
berbagai bentuk kekerasan terhadap anak dan perempuan, politik
identitas atas dasar etnisitas dan agama, kekerasan yang mengatas namakan
agama, eksploitasi sesama dan alam ciptaan Tuhan karena keserakahan manusia.
Rasul Paulus menegaskan bahwa kita semua yang
telah dibaptis adalah umat yang turut mengalami kematian Kristus dan telah
dipersatukan dalam kebangkitan-Nya (Rm 6:3-5). Kebangkitan bersama Kristus
menguak pengharapan baru dan memberi arah baru dalam kehidupan kita secara
pribadi, dalam keluarga dan gereja serta dalam kehidupan berbangsa. Sebagai
orang-orang yang percaya kepada berita kebangkitan Kristus yang telah
mengalahkan maut, kita mempunyai pengharapan untuk mengalahkan kejahatan dengan
kebaikan (Rm.12:21). Kita seharusnya tidak lagi membiarkan diri kita diperalat
oleh kekuatan dosa sebagai senjata kelaliman, melainkan membiarkan Allah
memakai kita untuk menjadi alat kebenaran-Nya (Rm 6:11-13). Dalam Kristus kita
dapat berdiri teguh, tidak tergoda dan terpengaruh oleh berita-berita bohong di
sekeliling kita, tidak termakan isu yang dapat memecahbelah persatuan dan
kesatuan bangsa serta dapat menjauhi keserakahan kuasa dan materi.
Dalam keyakinan dan semangat kebangkitan
Kristus seperti itulah kita diajak untuk terus-menerus berdiri teguh, dalam
segala keadaan, melayani semua dengan tidak membedakan latar belakang agama,
suku dan budaya serta status sosial dan pilihan politik. Kita baru saja
menyelenggarakan sebuah hajat kebangsaan yang besar, yakni Pemilihan Umum yang
terdiri dari Pemilihan Presiden dan Pemilihan Anggota Legislatif. Berbagai
dinamika mewarnai penyelenggaraan pesta demokrasi itu. Tidak sedikit gesekan
dan benturan yang mungkin telah terjadi di tengah bangsa kita terutama karena
perbedaan pilihan politik. Tidak jarang terjadi bahwa gesekan dan benturan itu
masih berdampak dalam relasi-relasi kita setelah Pemilu berlangsung. Bahkan
bisa saja terjadi permusuhan yang berkelanjutan yang dapat menciderai
persaudaraan kita dalam keluarga, dalam jemaat, bahkan menciderai hubungan kita
sebagai sesama anak bangsa. Hal ini tentu saja dapat berdampak bagi kelanjutan
pembangunan bangsa kita menuju kesejahteraan untuk semua. Keyakinan akan
kebangkitan Kristus akan memampukan kita untuk tidak membalas kejahatan dengan
kejahatan, tetapi memikirkan serta melakukan apa yang baik bagi semua orang dan
berdamai dengan siapa saja (Rm.12:17-18).
Bencana alam beruntun yang terjadi di tanah
air kita, juga mengajak kita semua bergandengan tangan untuk membantu
saudara-saudara kita yang terdampak bencana tersebut. Dalam semangat Paskah
mari kita bekerjasama dengan semua komponen bangsa untuk merawat ciptaan Allah
dan melepaskan diri dari kecenderungan mengeksploitasi alam demi keuntungan
pribadi atau kelompok. Rasul Paulus mengajak kita untuk melanjutkan kehidupan
di bumi ini dalam semangat Paskah:
“Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih,
berdirilah teguh, jangan goyang dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab
kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia”( 1
Korintus 15:58).
Selamat Paskah.
Jakarta, April 2019
Atas nama Majelis Pekerja Harian PGI
Pdt.
Henriette Hutabarat Lebang Ketua
Umum
Pdt. Gomar
Gultom Sekretaris
Umum
Belum ada Komentar untuk "PESAN PASKAH PGI TAHUN 2019"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.