MEMPERTAHANKAN KEBENARAN (Galatia 5:1-11)


Seringkali kita gagal dalam hal mempertahankan. Seperti kata bijak : Mempertahankan sesuatu yang sudah diperoleh memang jauh lebih sulit daripada perjuangan untuk mendapatkannya. Itulah yang terjadi dalam kehidupan orang Kristen di Galatia.

Orang Kristen di Galatia sudah menerima Kristus tetapi kemudian mereka terasing dari Kristus. Mereka sudah menerima Injil lalu  berbalik dari Injil itu. Mereka sudah beroleh kasih karunia tetapi hidup diluar kasih karunia.  Mereka sudah menerima anugerah keselamatan tetapi membiarkan diri disesatkan.

Ada guru-guru palsu yang mengacaukan ajaran dan kehidupan Kristen di Galatia. Guru – guru palsu itu  mengajarkan bahwa menjadi orang Kristen yang benar adalah dengan cara  melakukan hukum Taurat. Guru - guru palsu itu menggantikan iman Kepada Kristus dengan tradisi Taurat mengenai hal bersunat. Guru – guru palsu itu menjadikan sunat sebagai sarana keselamatan, ini merupakan suatu pengingkaran terhadap kebenaran Injil.

Ironisnya orang Kristen di Galatia terpesona dengan ajaran itu. Paulus menegur orang Kristen di Galatia dengan sangat keras. Dalam Galatia 3:1 Paulus bahkan menyebut jemaat Kristen di Galatia sebagai orang – orang yang bodoh karena mereka sudah menerima kebenaran tetapi tidak mempertahankan kebenaran. Orang Kristen di Galatia ibarat pelari yang sudah mulai berlari dengan penuh semangat tapi kemudian godaan dari luar lintasan membuat mereka keluar dari lintasan iman.

Paulus mengingatkan orang Kristen di Galatia agar jangan murtad. Mereka harus berjuang melawan guru – guru palsu itu. Ini hal yang sangat serius ditekankan oleh Rasul Paulus. Infeksi karena ajaran guru – guru palsu itu tidak boleh dianggap sepele. Sebab jika infeksi itu dibiarkan maka akan membinasakan kehidupan iman dan persekutuan di Galatia. Itulah yang disebut Paulus pada ayat 9 bahwa “sedikit ragi sudah mengkhamirkan seluruh adonan.”

Dalam pembacaan kita pada Galatia 5:1-11, Paulus menasihatkan jemaat di Galatia untuk melawan Guru - guru palsu bukan dengan cara melakukan pembelaan dengan kata – kata filsafat tetapi dengan cara hidup yang mempertahankan kebenaran Kristus. Tidak ada kebenaran yang mutlak di dalam dunia ini. Satu – satunya kebenaran yaitu Allah di dalam Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah kebenaran dan Firman Allah adalah kebenaran. Sebagai orang Kristen, maka jemaat di Galatia juga saya dan saudara berasal dari kebenaran itu. Ingatlah bahwa kita memperoleh keselamatan bukan karena tradisi Taurat. Kita selamat bukan karena melakukan kebaikan ini dan itu. Kita memperoleh keselamatan semata – mata karena anugerah Allah melalui pengorbanan Yesus Kristus yang menderita sengsara dan mati tersalib untuk kita. Itulah sebabnya kita harus tetap hidup dalam kebenaran Kristus dan mempertahankan kebenaran itu.

Hidup dalam kebenaran Kristus dan mempertahankan kebenaran dilakukan dengan cara.
1.    Mengimani Kristus dan melakukan FirmanNya. Iman yang dinyatakan dalam karya kasih bukan kebebasan melakukan dosa. Iman yang diwujudkan dengan melakukan apa yang dikehendaki Allah bukan memuaskan keinginan daging kita. Pengorbanan Kristus sudah memerdekakan kita dari perbudakan dosa dan dari kutuk hukum Taurat.  Tuhan menebus kita supaya kita hidup sebagai orang – orang tebusan yang menyerahkan hidup kita dipimpin Kristus.
2.  Kebenaran Kristus bukan hanya harus dipercaya, melainkan juga harus ditaati. Orang-orang yang tidak menaati kebenaran itu dengan benar sama saja dengan tidak mempertahankan kebenaran karena tidak sanggup berpegang teguh kepada Kristus sumber kebenaran itu. Kita menaati kebenaran karena alasan yang sama dengan alasan kita menyambutnya. Oleh karena itu jika kita sudah mulai berlari dengan baik dalam perlombaan Kristen jangan tergoda lagi dengan hal-hal diluar Kristus. 
3. Manusia diselamatkan dalam anugerah salib Kristus. Karena itu sebagaimana Paulus maka kitapun terpanggil untuk memberitakan tentang Kristus yang disalibkan. Kita terpanggil untuk setia menyangkal diri, memikul Salib dan mengikut Kristus. Itulah cara kita mempertahankan kebenaran dan memaknai penderitaan Kristus.
4.   Pada minggu sengsara yang ke VI ini, kita juga menyaksikan peneguhan 1 bapak dalam Jabatan Penatua dan pelatikannya sebagai anggota Urusan Pekabaran Injil dalam struktur kemajelisan. Firman Tuhan mengingatkan kita : Tetaplah setia hidup dalam kebenaran dan mempertahankan kebenaran Kristus supaya pelayanan kita menjadi berkat. Tetaplah setia sesuai pengakuan dan janji yang kita ucapkan dihadapan Tuhan meskipun mengalami banyak tantangan dalam pelayanan. Jadikan keluarga kita menjadi keluarga hamba yang menjadi teladan dalam hal kasih. Jangan biarkan semangat dan kerajinan di dalam Tuhan menjadi kendor. Tetaplah setia berada dalam lintasan iman dan lintasan pelayanan. Jangan tergoda untuk menyimpang apalagi meninggalkan lintasan ini. Setia memang mahal. Mempertahankan memang sulit. Tapi teruslah belajar. JANGAN LELAH UNTUK BERTAHAN DALAM KEBENARAN. JANGAN LELAH BEKERJA DI LADANGNYA TUHAN. ROH KUDUS YANG BRI KEKUATAN BAGI KITA. Selamat hari minggu. Tuhan memberkati.



Berlangganan update artikel terbaru via email:

2 Komentar untuk "MEMPERTAHANKAN KEBENARAN (Galatia 5:1-11)"

  1. Puji Tuhan..saya selalu mengikuti dengan membaca khotbah-khotbah yang dipublikasikan Ibu. Pendeta dan sangat memberkati, tetapi juga membantu saya untuk memahami bagian-bagian firman secara sederhana.
    Teruslah berkarya dan Tuhan Yesus Sang Kepala Gereja senantiasa memberkati.

    BalasHapus
  2. Sylm ... Puji Tuhan ,,, Terima kasih pak sudah menjadi sahabat DEAR PELANGI ... Tuhan memberkati senantiasa ...

    BalasHapus

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

YANG PALING BARU

KHOTBAH 2: SIKAP DAN MENTAL ILAHI ( II Korintus 10:1-1)

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed