CINTA YESUS ATAU CINTA DIRI SENDIRI (Yohanes 12:1-8)


“Cinta bukanlah cinta kalau memperhitungkan harga. Cinta memberikan semua miliknya dan satu – satunya penyesalan adalah bahwa ia tidak mempunyai lebih banyak lagi untuk diberikan”. Itulah yang dilakukan Maria untuk Yesus. Maria memberikan apa yang ia miliki, yang ia sayangi dan yang sangat berharga baginya. Maria memberi yang terbaik bagi Tuhan.

Maria dalam kisah kita ini adalah sosok perempuan yang bukan saja selalu setia mendengar pengajaran – pengajaran Yesus tapi juga melakukan ajaran Yesus itu secara nyata. Maria tahu bahwa tidak banyak waktu lagi untuk bersama Yesus sebab saat kematian Yesus sudah sangat dekat. Jalan Salib sudah terbentang di hadapan Yesus. Dan Maria menunjukan cinta yang besar kepada Yesus di saat – saat terakhir itu.

Maria mengambil ½ kati minyak Narwastu murni yang sangat mahal harganya lalu meminyaki kaki Yesus dan menyeka kaki Yesus dengan rambutnya sendiri. Minyak Narwastu dibuat dari getah pohon Narwastu dan sangat digemari orang Yahudi. Minyak Narwastu sangat mahal harganya dan biasanya dipakai untuk kecantikan, untuk pemakaman, sebagai obat dan digunakan dalam pekerjaan imamat.

Menurut perhitungan Yudas, minyak Narwastu yang dipakai Maria dapat dijual sebesar 300 Dinar. Satu (1) Dinar adalah upah harian bagi pekerja. Jadi 300 Dinar adalah upah seorang pekerja selama 1 tahun. Maria tidak memikirkan harga minyak itu. Maria memberi apa yang berharga yang dimilikinya untuk Yesus. Maria melakukan hal yang berbeda dari kebanyakan orang saat itu. Ketika banyak orang semakin membenci Yesus dan para pemimpin Yahudi berusaha membunuh Yesus, Maria justru menunjukan Cinta yang melimpah untuk Yesus.

Maria memuliakan Yesus melebihi kebiasaan waktu itu. Di Israel jika ada tamu yang berkunjung maka tuan rumah akan menyambut tamunya dengan membasuh kaki si tamu dengan air dan menyekanya dengan kain. Maria bukan memakai air biasa melainkan minyak wewangian yang mahal. Maria tidak menyeka dengan kain tapi dengan rambutnya sendiri. Rambut adalah mahkota seorang perempuan. Tindakan maria adalah suatu simbol pemberian hidup sepenuhnya kepada Yesus.

Yudas tidak setuju dengan tindakan Maria. Bagi Yudas lebih baik minyak itu dijual untuk membantu orang – orang miskin. Ada kesan bahwa Yudas mempunyai kepedulian bagi orang miskin, kelihatannya sejalan dengan pola hidup Yesus yang berpihak pada orang miskin. Tetapi Yesus menegur Yudas (ayat 7). Kata Yesus : “Biarkanlah dia melakukan hal ini, mengingat hari penguburanKu”. Tindakan Maria adalah sebuah penghargaan yang tinggi sekali kepada Yesus dan itu bukan pemborosan uang yang sia – sia.

Yudas seolah – olah menunjukan bahwa ia adalah seorang yang mengasihi orang miskin padahal sebenarnya tidak. Yudas tidak mengasihi orang miskin. Yudas juga tidak mengasihi Yesus. Yudas hanya cinta dirinya sendiri. Yudas terlihat murah hati padahal sebenarnya serakah. Injil Yohanes mencatat bahwa Yudas adalah seorang pencuri karena mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya (ayat 6). Yudas adalah Koruptor yang menunjukan simpati pura – pura untuk orang miskin. Ibarat membungkus barang busuk dalam kemasan yang baik. Yudas memberi harga Minyak Narwastu sebesar 300 Dinar sedangkan Yesus diberinya harga 30 keping perak, harga terendah untuk seorang budak.

Maria menyatakan cinta kepada Yesus. Cinta yang besar tanpa memperhitungkan harga.  Cinta yang memuliakan Yesus sebelum penguburan Yesus. Sedangkan Yudas mendasarkan hidupnya pada kepentingan dan cinta diri sendiri. Sikap Maria dan Yudas adalah pilihan bagi saya dan saudara. Manakah yang kita pilih : Cinta Yesus atau Cinta diri sendiri? Memuliakan Yesus atau mencari keuntungan bagi diri sendiri? Menyatakan kasih yang tulus atau simpati yang pura – pura?

Tindakan Maria adalah teladan yang dikehendaki Allah bagi kita terutama ketika kita memaknai sengsara dan derita Yesus Kristus pada minggu – minggu sengsara ini. Selamat berakhir pekan. Tuhan memberkati


Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "CINTA YESUS ATAU CINTA DIRI SENDIRI (Yohanes 12:1-8)"

Posting Komentar

Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.

YANG PALING BARU

KHOTBAH 2: SIKAP DAN MENTAL ILAHI ( II Korintus 10:1-1)

ABOUT ME

Foto saya
Sorong, Papua Barat Daya, Indonesia
Menemukan PELANGI dalam hidup sendiri dan menjadi PELANGI di langit hidup sesama. Like and Subscribe my youtube channel: DEAR PELANGI CHANNEL

Iklan

Display

Inarticle

Infeed