MOTIVASI : IMAN MELAMPAUI KETERBATASAN
Sejak kecil Rick tidak bisa berjalan, tidak bisa berdiri (hanya bisa di kursi roda). Orang tuanya menginginkan Rick memiliki kehidupan yang normal sama seperti anak-anak lainnya. Karena itu Rick dimasukkan ke sekolah orang cacat oleh Dick, dan ia belajar untuk menulis lewat alat khusus yang bisa membaca pikirannya.
Pada
usia 15 tahun ia mengatakan kepada ayahnya bahwa ia ingin mengikuti perlombaan
five mile benefit run. Rick tentu saja tidak bisa berlari seorang diri. Dickpun
bukan seorang pelari namun ia setuju untuk mendorong anaknya di kursi roda.
Akhirnya mereka berlari bersama. Dick mendorong kursi itu, sedang Rick hanya
duduk diam di atas kursi roda. Jarak sejauh 3770 mil mereka tempuh bersama,
sampai akhirnya mereka bisa mencapai garis finish. Rick tidak mungkin bisa
melewati semua rintangan itu tanpa ayahnya Dick. Bersama mereka berlari, dan
dengan pertolongan ayahnya ada kekuatan yang luar biasa.
Setelah ikut lomba tersebut, Rick
seperti keranjingan untuk ikut lomba yang lain. Sang ayah selalu mengiyakan. Ia
tidak pernah menolak keinginan anaknya. Suatu malam, Rick berkata pada ayahnya,
“Ayah, ketika aku ikut berlari, aku merasa bahwa aku bukan orang cacat.” Tentu
saja ini sangat mengharukan bagi sang ayah.
Berbagai lomba telah mereka ikuti. Pada tahun 1989, Dick dan Rick sebagai suatu tim mengikuti lomba Ironman Triatlon di Hawai. Untuk bagian pertama Dick harus berenang sambil menarik sebuah perahu kecil dimana Rick duduk diatasnya. Lalu dia naik sepeda sejauh 112 mil dengan Rick duduk di stang sepedanya. Ketika sampai bagian ketiga, Dick sudah kelelahan, namun ia selalu ingat kata-kata Rick : " Ketika saya sedang berlari, tampaknya cacat saya hilang. Itulah satu-satunya tempat dimana saya merasa sama dengan orang lain. Berkat semua masukan positif, saya merasa tidak cacat sama sekali. Saya malah merasa brilian luar biasa"
Mereka
berhasil memasuki garis finish. Mereka berhasil menyelesaikan lomba tersebut
dalam kurun waktu relatif sangat baik, yaitu 13 jam 40 menit. Mereka telah
memotivasi banyak orang di seluruh dunia. Rick bahkan berhasil meraih gelar
perguruan tingginya sebagai seorang sarjana. Kemudian dia bekerja di Boston
University, membantu merancang komputer untuk orang-orang cacat. Dan tentunya,
ia masih mengikuti lomba bersama ayahnya, yang saat itu sudah berusia enam
puluh tahun lebih dan sudah pensiun dari pekerjaannya. Tercatat sampai tahun
2001 Tim Hoyt telah mengikuti 731 lomba, 53 lomba maraton dan 135 lomba
triatlon, termasuk empat kategori lomba Ironman. Mereka bisa bukan karena
menyerah, mereka bisa karena mereka mau menerima dan tetap percaya kepada
Tuhan.
Demikian
juga dengan kita. Jangan pernah berlari dan berusaha seorang diri. Kita adalah
manusia berdosa yang membutuhkan pertolongan dan kemurahan Tuhan. Itulah
identitas kita. Garis akhir hidup ini hanya dapat kita capai ketika kita
berjalan bersama Tuhan. Karena itu mari kita mencari dan bergantung kepada
Tuhan.
Bersama
Tuhan, kita dapat melakukan hal – hal yang luar biasa dari keterbatasan kita.
Tuhan menciptakan kita dengan potensi – potensi yang luar biasa. Jangan menyerah karena keterbatasan. Percayalah dan
bertindaklah dengan iman yang melampaui keterbatasan. Tiada yang mustahil bagi Tuhan. Iman membuat segala
sesuatu mungkin bukan mudah.
_Waropen, 0703'19_
Belum ada Komentar untuk "MOTIVASI : IMAN MELAMPAUI KETERBATASAN"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.