MENUNJUKAN KUALITAS KEKRISTENAN (II Timotius3:10-17)
Membuat surat cinta tentu berbeda dengan
membuat surat lamaran kerja. Menyiapkan makanan untuk orang yang sakit pasti
berbeda dengan menyiapkan makanan untuk sebuah pesta pernikahan. Melakukan
sesuatu harus sesuai maksud dan tujuannya. Tuhan menciptakan kita manusia juga
dengan maksud serta tujuan tertentu. Manusia bukan sekedar ciptaan, karena
manusia adalah ciptaan yang paling mulia. Manusia bukan sekedar debu tanah,
karena manusia adalah debu tanah yang diberi nafas hidup. Karena itu sebagai
manusia, kita mesti menyadari bahwa kita luar biasa. Kita mesti menyadari bahwa
ada kualitas di dalam diri kita.
Dalam pembacaan kita, Paulus memberi
motivasi dan semangat kepada Timotius agar Timotius tetap teguh di
dalam iman dan mengerjakan tugas pelayanannya walaupun berada dalam
penganiayaan. Paulus memberikan empat kualitas hidup yang penting kepada
Timotius. Paulus tidak bicara soal sukses pelayanannya, Paulus tidak bicara
soal metode pelayanannya, Paulus tidak bicara soal kualitas yang lain. Bukan
soal kemampuan kepemimpinan juga bukan soal kesuksesan manajemen. Tetapi empat
hal yang harus menjadi kualitas Timotius yakni Iman, kasih, pengharapan, dan
kesabaran.
Timotius sudah belajar tentang itu dalam
pelayanan bersama Paulus. Pada ayat 10 Paulus katakan kepada Timotius: “engkau belajar kasihku, air mata yang keluar
di dalam pelayananku, engkau belajar bagaimana berharap kepada Tuhan dan satu
hal yang engkau lihat dan belajar dari perjalanan hidupku melayani Tuhan,
engkau belajar bersabar di hadapan Tuhan.” Dari Paulus, Timotius belajar bagaimana
beriman kepada Tuhan.
Timotius
juga didorong untuk berpegang teguh pada iman yang dimilikinya sejak kecil. Timotius
sudah belajar dari Lois dan Eunike tentang iman kepada Kristus. Ia sudah
belajar dari Paulus. Ia juga telah belajar dari Perjanjian Lama dan Injil.
Semua sumber tersebut membawa Timotius kepada pemahaman yang benar tentang
keselamatan di dalam Kristus. Paulus menyatakan bahwa "segala
tulisan" merupakan hembusan nafas Allah. Segala tulisan Firman Tuhan menolong
orang-orang percaya untuk mendapatkan pengajaran yang benar, menghardik ajaran
sesat, mengoreksi kehidupan yang keliru, dan menolong orang untuk hidup dalam
kebaikan. Tujuan Paulus berbicara soal ini supaya Timotius setia dalam
pelayanannya dan dipersiapkan untuk pekerjaan baik. Paulus simpulkan dalam ayat
17: “tiap-tiap
manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik”.
Firman Tuhan mendorong kita untuk menjadi
manusia yang berkualitas. Kita diperlengkapi Allah untuk melakukan perbuatan baik.
Kita mesti memiliki kualitas hidup : Iman, Kasih, Pengharapan dan Kesabaran.
Bukan soal bagaimana kehidupan kita sekarang atau apa yang sedang kita alami.
Bukan soal apakah kita sedang dalam pergumulan atau dalam kesuksesan. Kualitas
kekristenan : Iman, Kasih, Pengharapan dan Kesabaran adalah ciri kehidupan kita.
Yang Tuhan kehendaki bukan sekedar kuantitas tetapi kualitas. Amin
_WarOpen,
Belum ada Komentar untuk "MENUNJUKAN KUALITAS KEKRISTENAN (II Timotius3:10-17)"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.