BERTEKUN DALAM PENGAJARAN (Kisah Para Rasul 2:42) HARI JADI YPK
Menjadi
emas, itu yang diinginkan banyak orang. Menjadi emas, itu yang dipandang top/keren.
Emas itu logam mulia yang dapat dibentuk menjadi bermacam - macam perhiasan. Keberadaan
emas selalu diidam-idamkan dan dinanti- nanti. Memiliki emas itu menjadi ukuran
kejayaan dan kekayaan. Sebaliknya
menjadi arang, orang bilang itu tra ada apa-apa. Arang itu serbuk atau
bongkahan hitam dari bara kayu atau
bekas pembakaran. Orang tidak mau tersentuh arang karena arang akan membuat
hitam dan kotor. Harga 1 karung arang bisa didapat dengan murah. Keberadaan
arang dipandang kurang bernilai jika dibandingkan dengan emas.
Namun,
semahal-mahalnya emas jika ia berada di lingkungan yang salah dia akan rusak.
Emas bila terkena merkuri (air raksa) akan kehilangan nilainya. Sedangkan
arang, jika kita berada di tempat yang
sangat dingin, dimana orang sangat membutuhkan kehangatan, nilai sekarung arang
lebih berharga dari nilai emas satu bukit.
Jadi
ternyata nilai manfaat keberadaannya suatu benda pada lingkungan tempatnya
berada, itulah yang menentukan kualitas. Jadi jangan menganggap enteng arang
sebab bahan pembentuk arang yaitu karbon, itulah yang membentuk batu permata
Intan.
Jemaat mula-mula dalam Kisah Para Rasul 2: 41-47, adalah orang-orang yang merespons Kotbah Petrus. Setelah mereka menjadi percaya, mereka mengembangkan sebuah komunitas persekutuan yang berpusat pada Kristus. Pertama: bertekun dalam pengajaran. Bertekun artinya rajin, giat, bersungguh-sungguh, dan disiplin. Bergereja adalah belajar. Proses belajar ini mutlak, karena iman kita itu sebetulnya adalah sesuatu yang selalu bertumbuh untuk kemudian menghasilkan buah.
Kedua : bertekun
dalam persekutuan. Mereka tidak hanya bertekun dalam pengajaran para Rasul
melainkan juga bertekun bersama-sama dalam persekutuan, iman yang berbuah
bertumbuh di dalam persekutuan. Kata “persekutuan” dari kata Yunani “Koinonia”. Koinonia terjadi apabila
sejumlah orang berkumpul dan saling berbagi. Kata “Koinonia” berasal dari akar
kata “Koine”yang berarti “suatu yang
sama dan menyatukan”. Jadi persekutuan adalah “kumpulan orang yang memiliki
suatu kesamaan yang menyatukan”.
Koinonia
di dalam gereja bukan hanya sekedar orang berkumpul tetapi menjadi persekutuan orang-orang
percaya yang dipersatukan karena meresponi anugerah keselamatan yang Allah
berikan melalui Tuhan Yesus.
Bertekun
dalam pengajaran dan bertekun dalam persekutuan tidak dapat dipisahkan. Persekutuan
jemaat kita dapat menjadi jemaat yang sungguh-sungguh bertekun dalam pengajaran
dan persekutuan. Artinya, jemaat yang rindu dan haus untuk terus belajar akan
Firman Tuhan dan juga menciptakan suasana persekutuan yang hangat dan penuh
kasih. Hal inilah yang
membuat mereka bertumbuh secara pribadi juga secara komunitas, disukai banyak
orang, bertambah jumlahnya, dan menjadi sarana orang-orang lain datang mengenal
Kristus.
YPK
hadir sebagai jawaban dari pergumulan sejak Injil diletakan, pergumulan agar
negeri ini menjadi beradab, pergumulan agar orang – orang negeri ini menjadi
pemimpin bagi bangsanya sendiri. Sesudah Injil masuk di Tanah Papua pada
tanggal 5 Februari 1855, Geissler membuka sekolah di Mansinam dan Ottow membuka
sekolah di Kwawi Manokwari. Ottow dan Geissler mengumpulkan anak-anak dan orang
dewasa di rumahnya dan kemudian setelah ada gereja, orang sekolah di gereja. Melalui
pendidikan, Injil Tuhan diberitakan dari kampung ke kampung, dari satu tempat
ke tempat yang lain dan dari satu pulau ke pulau yang lain hingga tanah Papua
dibuka bagi Injil.
YPK
monumental bagi kemajuan Papua. Karena itu YPK tidak boleh dipandang sebelah
mata. Kitalah yang mesti menempatkan dan mengakui YPK. YPK ibarat arang dimusim
dingin yang kita butuhkan untuk memberi kehangatan. YPK juga ibarat Emas yang
bernilai harganya dalam sejarah bangsa dan gereja ini. Kita bersama selaku umat
Tuhan dan sekolah – sekolah YPK hendaknya memaknai hari jadi YPK ini dengan
menunjukan kualitas seperti arang maupun emas bahkan lebih dari itu.
Kualitas lembaga-lembaga pendidikan
kita itu adalah cerminan dari kualitas pelayanan kita. Semakin berkualitas
pelayanan yang kita berikan kepada para peserta didik, semakin berkualitas
lembaga yang kita pimpin. Sebagaimana
Yesus sudah memberikan yang terbaik bagi Allah, yaitu hidupNya sendiri, maka
begitu pula pelayanan kita. Tetaplah setia menjadi Gereja yang bertekun dalam
pengajaran dan persekutuan. Dan jadilah lembaga pendidikan YPK yang
berkualitas; berkarakter kriatiani dan unggul. Selamat hari jadi YPK Di Tanah
Papua. Tuhan memberkati
_WarOpen, 0803'19_
Belum ada Komentar untuk "BERTEKUN DALAM PENGAJARAN (Kisah Para Rasul 2:42) HARI JADI YPK"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.