ASURANSI KEHIDUPAN DARI YESUS (I Yohanes 5:6-12)
Kalau kita membeli tiket Kapal Laut atau
Pesawat biasanya disertakan juga dengan asuransi. Asuransi menjadi jaminan bagi
penumpang bahwa jika terjadi kecelakaan/musibah yang menyebabkan luka – luka atau
bahkan meninggal dunia, maka pihak yang memberi asuransi akan membantu biaya
pengobatan atau memberi santunan duka. Asuransi banyak diminati seperti
asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi pendidikan, asuransi masa tua dan
lain – lain. Melalui asuransi orang merasa ada jaminan terhadap hari depan. Namun
asuransi tidaklah gratis. Kalau ingin mendapatkan asuransi jenis apapun, kita
mesti membayar atau menyetor uang sejumlah tertentu.
Asuransi di atas adalah asuransi ala dunia. Tahukah
kita bahwa sebenarnya ada proteksi/jaminan hidup secara menyeluruh bagi Tubuh,
Jiwa dan Roh kita? Jaminan keselamatan dan hidup yang kekal itu ada di dalam
Yesus. Di dalam Yesus ada jaminan bagi seluruh hidup kita. Soal keselamatan,
kita mendapat jaminan hidup kekal (Yohanes 3:16). Soal damai sejahtera; Yesus
memberikan damai sejahtera yang tidak dapat diberikan oleh dunia (Yohanes
14:27). Dalam hal beban berat, Yesus memberikan kelegaan kepada yang percaya
(Matius 11:28). Masalah kebutuhan hidup; Allah akan memenuhi segala keperluan
kita menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Yesus Kristus (Filipi 4:19). Masalah
kesehatan; Yesus sanggup memberikan kesembuhan melalui bilur – bilurNya (I
Petrus 2:24). Dalam hal kematian; Yesus telah memberi jaminan kehidupan kekal
dan rumah di Sorga (Yohanes 14:2). Seluruh proteksi dan jaminan itu kita
peroleh karena pengorbanan kematian Yesus Kristus. Kita tidak memberi setoran
bulanan, semuanya kita dapatkan secara cuma-cuma tapi dengan syarat kita hidup
di dalam Yesus.
I Yohanes 5:11b-12 dari bacaan kita ini
berbunyi ; “Allah telah mengaruniakan
hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam anakNya”. Itulah
kesaksian tentang Yesus yang disampaikan oleh Yohanes. Perhatian utama Yohanes
adalah kesaksian yang mengarah pada pengakuan bahwa Yesus adalah Tuhan. Yohanes
tidak menyakinkan jemaat bahwa Yesus adalah pembuat mujizat atau seorang saleh.
Kesaksian Yohanes bukan pada apa yang Yesus lakukan melainkan pada Siapakah
Yesus?
Alkitab jelas menyatakan bahwa Yesus
adalah Allah yang memberi jaminan keselamatan. Ada banyak jalan ke Roma tapi
jalan keselamatan hanya satu yaitu di dalam Yesus. Yohanes 14:6 :’Akulah Jalan dan Kebenaran dan Hidup, tidak
ada seorangpun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku”. Tidak ada
kehidupan kekal di luar Kristus. Hidup yang kekal di dalam Yesus memiliki
jaminan yang luar biasa, bukan hanya masa kini, bukan hanya masa depan, bukan
hanya hari tua tapi bahkan sampai pada kehidupan setelah kematian.
Kita semua tentu mau memiliki hidup yang
kekal tetapi apakah kita semua mau hidup di dalam Yesus? Zaman in, banyak orang
merasa nyaman dan aman dengan apa yang mereka miliki (kekuasaan, kekayaan,
pekerjaan, makan minum dan lain sebagainya). Ada orang – orang yang berpikir
asal bisa makan tiap hari itu sudah cukup. Asal perut kenyang maka pikiran bisa
tenang. Padahal hidup bukan hanya soal perut tapi juga soal iman. Ada orang –
orang yang merasa nyaman dan aman asal ada asuransi padahal hidup bukan hanya
soal punya asuransi jiwa dan sederet asuransi lainnya; hidup adalah soal
keselamatan. Apalah gunanya selamat tubuh tapi jiwa binasa? Ada orang – orang yang
berpikir merasa nyaman dan aman karena kekuasaan, kekayaan dan sederet prestasi, padahal hidup yang
kekal bukan hanya soal mempunyai tapi juga soal memberi arti dan makna.
Banyak orang melupakan Tuhan dan mengejar
soal perut, soal masa depan dan berbagai jaminan di dunia lalu melupakan Tuhan
yang memberi jaminan kehidupan yang kekal. Jadi pertanyaannya adalah : Siapa
Yesus bagi hidup kita? Apakah Yesus adalah jaminan hidup kita ataukah Yesus
hanya seperti ban serep yang kita butuhkan saat ada masalah?
Ada sebuah kisah nyata. Pada saat meninggal,
dalam keadaan kritis, Raja terkenal, Aleksander Agung berkata kepada dokter
yang merawatnya seperti ini: “Ambilah setengah dari kekayaanku, jika pak dokter
dapat mengantarkanku untuk menemui ibuku sebentar saja”. Dokter menjawab: “Jangankan
separuh, bahkan seluruh kekayaan Baginda Raja diberikan kepada hamba semuanya,
hamba tidak dapat menambah 1 tarikan nafas baginda”. Mendengar jawaban
tersebut, air matapun berlinang di pipi sang Raja. Sang raja berkata: “Seandainya
saya tahu begitu berharganya 1 tarikan nafas, maka saya tidak akan pernah
menyia – nyiakan waktu hanya untuk mengejar kekuasaan, karena kekuasaan tidak
menjamin hidup saya.” Kemudian sang Rajapun berpesan, supaya nanti sewaktu
diarak dalam peti mati menuju ke tempat pemakaman, ia minta agar kedua tangannya
dikeluarkan supaya setiap rakyatnya dapat melihat bahwa Aleksander Agung yang
hebat, yang mampu menguasai wilayah terbesar sepanjang sejarah manusia ternyata
harus berpulang dengan tangan kosong. Tidak memiliki apa – apa dan tidak
membawa apa – apa.
“Kita kita mengejar ambisi kita dan
sesuatu yang ingin kita miliki di dunia ini, jangan melupakan Tuhan sang
pemberi kehidupan kekal". Amin
_WarOpen, 1303’19_
Super sekali terimakasih yaa
BalasHapusSama-sama. Terima kasih sudah mengunjungi blog DEAR PELANGI. Tuhan memberkati
Hapus