RENUNGAN : PENGUCAPAN SYUKUR DUKA
Saudara –
saudara yang dikasihi Tuhan.
Prajurit
yang hebat bukan dibentuk dalam barak atau lapangan baris-berbaris, tapi di medan
perang. Pelaut yang tangguh tidak dilahirkan di laut yang tenang tapi di laut yang
penuh ombak dan badai. Murid Kristus yang sejati dan bertumbuh dalam iman
adalah murid Kristus yang tangguh di tengah ujian-ujian kehidupan.
Dari balik penjara, Paulus menasihati jemaat di Filipi “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” (ay. 13). Dalam pengalaman Paulus, ada banyak perkara yang dihadapinya. Kesedihan dan kegembiraan, penderitaan dan kebahagiaan, pujian dan caci maki, perlindungan atau ancaman pembunuhan, kenyang dan lapar, kelimpahan dan kekurangan. Semua perkara itu dihadapi Paulus dengan ucapan syukur karena mengandalkan kekuatan dari Tuhan.
Filipi
4:13 ini sesungguhnya adalah bagian dari ucapan terima kasih Paulus kepada
orang Filipi. “Segala perkara” menyatakan segala sesuatu. Artinya, bukan hanya
hal-hal yang besar, tapi juga hal-hal yang kecil. Ini kunci kehidupan dan
kesetiaan Paulus. Paulus memiliki kemampuan untuk menghadapi berbagai masalah, karena
kekuatan Tuhan.
1.
Kita manusia memiliki banyak keterbatasan, yang membuat kita tidak sanggup menghadapi banyak
pergumulan dalam hidup. Keterbatasan fisik: kita bisa sakit. Keterbatasan
psikis: kita bisa menyerah, kehilangan harapan, sedih. Keterbatasan finansial:
uang tidak selalu bisa menjadi jaminan. Keterbatasan mengetahui hari esok, dan
lain - lain
2.
Allah itu tidak terbatas. Karena itu Allah sanggup untuk menolong kita. Tidak ada waktu
sedetik pun di mana Allah akan meninggalkan kita. Tidak ada pemeliharaan
yang sempurna selain yang dikerjakan oleh Allah. Tidak ada hikmat yang
melampaui hikmat Allah dalam mengatur perjalanan hidup kita di masa depan.
Firman
ini menjadi penghiburan bagi Keluarga besar ……. Atas meninggalnya suami dan
ayah. Sosok suami dan ayah adalah kebanggaan keluarga. Kehilangan suami dan
ayah, ibarat rumah yang tiang utamanya roboh. Tapi meskipun ditinggalkan oleh
orang terkasih kita. Tuhan menjadi sumber kekuatan dan pengharapan dalam
beratnya dukacita ini. Karena itu Firman Tuhan mengajak kita:
1. Belajar
berserah dan mengandalkan Tuhan dalam segala masalah yang kita hadapi agar kita
dapat mengucap syukur.
2.
Meyakini bahwa Tuhan memiliki hikmat yang luar biasa dalam mengatur dan
memelihara hidup kita sepeninggal orang yang dikasihi karena tidak satu pun,
perkara yang tidak dapat kita tanggung bersama Kristus Tuhan kita.
Akhirnya,
ada sebuah Ilustrasi. Ada
seorang pria yang memiliki empat putra. Dia menyuruh masing - masing anaknya bergiliran
untuk pergi dan melihat sebuah pohon pir yang besar. Anak pertama pergi pada
saat musim dingin, yang kedua pada saat musim semi, yang ketiga pada musim
panas, dan putra bungsu pada musim gugur.
Ketika
mereka semua kembali, dia pun memanggil mereka bersama-sama untuk menggambarkan
apa yang mereka lihat. Anak pertama mengatakan bahwa pohon itu jelek, bengkok,
dan melilit. Putra kedua mengatakan bahwa pohon itu ditutupi dengan tunas hijau
dan menjanjikan. Lain lagi pendapat anak ketiga. Ia mengatakan pohon pir itu
sarat dengan bunga yang berbau begitu manis dan tampak sangat indah. Anak
terakhir tidak setuju dengan mereka semua, ia mengatakan pohon tersebut sudah
matang, penuh buah, dan penuh kehidupan.
Pria itu
kemudian menjelaskan kepada anak-anaknya bahwa tidak ada satupun dari pendapat
mereka yang salah, karena mereka telah melihat kehidupan pohon pada
musim-musim yang berbeda. Dia kemudian melanjutkan kata-katanya, “Kalian
tidak bisa menilai pohon dari hanya satu musim, begitupun dengan kehidupan.
Kalian tidak bisa mengatakan bahwa hidup ini begitu menyedihkan, atau begitu
berat, karena pasti di suatu waktu kalian pasti merasakan kebahagiaan ”
Jika
kita putus asa saat musim dingin, kita akan kehilangan janji musim semi,
keindahan musim panas dan pemenuhan pada musim gugur. Jangan biarkan kehilangan
di satu musim menghancurkan sukacita semua sisa kehidupan kita. Memang, saat
kita mengandalkan Tuhan, tidak semua perkara selesai seperti yang kita
harapkan. Tapi, seperti Paulus ketika kenyataan berbeda dengan harapan, kita
dimampukan untuk bersyukur karena semua yang kita alami diizinkan Tuhan untuk
dijalani.
Kekuatan
dari Tuhan memampukan kita menghadapi tiap situasi – baik atau buruk, berat
atau ringan. Kekuatan dari Tuhan memampukan kita untuk bersyukur dalam segala hal dan di setiap musim kehidupan kita. Tuhan memberkati.
_WarOpen, 1402'19_
Puji Tuhan
BalasHapusTks atas renungan yang menguatkan
Puji Tuhan ...
HapusSama - sama ... Terima kasih juga sudah mengunjungi blog DEAR PELANGI...
Tuhan memberkati.
Makcih nats nya sgt terberkati
BalasHapusSama - sama,,, Terima kasih sudah mengunjungi blog DEAR PELANGI...
HapusTuhan memberkati!
Puji Tuhan sangat diberkati
BalasHapusAmin ....
HapusTerima kasih Sahabat Dear Pelangi ...
Tuhan memberkati