RENUNGAN : PEMAKAMAN
Bacaan Alkitab : Roma 14:8-9
Seorang pendeta berkunjung ke sebuah
biara di Gurun. Saat jam makan siang sang Pendeta bersama anggota biara yang
mengantarnya menuju ke ruang makan. Untuk menuju ke ruang makan mereka harus
melewati sebuah kompleks pekuburan. Dan si Pendeta melihat ada satu makam yang
terbuka. Jadi ia bertanya : apakah ada anggota biara yang baru saja meninggal
dan mau dimakamkan? Si pengantar menjawab: tidak ada yang meninggal tetapi
memang makam itu sudah disiapkan untuk siapa saja yang akan meninggal
berikutnya. Begitulah tiga kali setiap hari, setiap kali berjalan menuju ruang
makan, anggota biara diingatkan akan perkara yang lebih sering dihindari banyak
orang yaitu: perkara kematian. Anggota biara diingatkan bahwa salah satu dari
mereka mungkin akan menjadi yang berikutnya menempati makam yang terbuka
itu.
.
Saudara – saudara yang dikasihi
Tuahn.
Banyak orang memang menghindari
perkara kematian tapi tidak seorangpun bisa menolak saat kematian menjemput.
Kematian bisa menjemput kapan saja. Tanpa memandang umur kita. Tanpa memandang
siapa kita.
Dalam
dukacita yang dialami saat ini karena kepergian orang terkasih kita ……………..
maka Firman Tuhan bagi kita : Sebab untuk
itulah Kristus telah mati dan telah bangkit dan
hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas
orang-orang hidup.
Kepada jemaat di Roma, Rasul
Paulus mengatakan bahwa jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita
mati, kita mati untuk Tuhan. Kita hidup untuk Tuhan, bermakna bahwa selagi kita
masih hidup, apapun yang kita lakukan, kita lakukan seperti untuk Tuhan (Kol
3:23). Dengan melakukannya seperti untuk Tuhan, kita akan bersungguh-sungguh
menerima tugas kita dimanapun kita berperan. Ketika hidup kita sudah berakhir,
di saat waktu kita di dunia sudah habis, maka kita mati pun untuk Tuhan. Bahwa
hanya rumah Bapa di Sorgalah tempat kita berpulang. Karena baik hidup atau mati
kita adalah milik Tuhan.
Tuhan Yesus telah mati, Dia telah
mengalahkan kuasa kematian. Dan seperti yang Rasul Paulus katakan, Ia menjadi
Tuhan atas orang-orang hidup dan orang-orang mati. Dia adalah Raja segala raja,
termasuk Raja atas alam maut yang telah dikalahkan-Nya. Kebangkitan Kristus
memiliki makna yang sangat luar biasa. Iman kepada Tuhan Yesus, dan pengakuan
bahwa Ia adalah Raja atas segala raja, membuat kita sungguh yakin bahwa semua
yang hidup dan yang mati berada dalam tangan pengasihan-Nya.
Kuasa Tuhan Yesus tidak terbatas.
Cakupan kedaulatanNya tiada akhir. Karena itu di dalam Kristus, tidak ada
ketakutan atas kematian. Bagi orang percaya, kata akhir untuk hidup kita bukan
datang dari kematian. Kata akhir itu hanya ada pada Tuhan, dan kata akhir itu
adalah kehidupan kekal. Kehidupan
kekal hanya ada di dalam Yang Kekal. Kebahagiaan abadi hanya ada di dalam Yang
Abadi. Karena itu hiduplah dalam Kristus agar baik hidup maupun mati kita tidak
sia – sia. Jalanilah kehidupan dengan mengingat kematian dan jangan lupa : “Ingatlah
akan Penciptamu.” Ingatlah bahwa hidup ini
hanya ”barang pinjaman”. Perlakukanlah secara bijaksana. Karena kita tidak
pernah tahu kapan masa pinjam itu habis. Allah yang Kekal menghibur keluarga
yang berduka dan memelihara kita yang hidup sepeninggal orang yang kita kasihi.
Amin.
_WarOpen, 1902'19_
Bahasanya sederhana, mudah dipahami.... Bagus saya suka
BalasHapusTerima kasih ...
HapusTuhan memberkati ...
Amin,..terberkati dengan tulisan ini YakangID
BalasHapusTerima kasih ... Tuhan memberkati
BalasHapus