KHOTBAH : KUASA ALLAH MEMIMPIN KITA UNTUK HIDUP DALAM KEBENARAN
Saudara – saudara yang
dikasihi Tuhan!
Sebuah syair lagu tentang
pertobatan : “Oh … Baliklah pada Allah. Jangan lambat hai sobatku. Tuhan tunggu
kepadamu. Oh .. Baliklah pada Allah”. Seruan yang sama juga diperdengarkan bagi
Israel pada bagian bacaan kita hari ini, ayat 14 & 22 : “Kembalilah, hai
anak – anak yang murtad”.
Tanpa rasa malu umat Israel telah mendua hati dari
Tuhan. Israel ibarat perempuan yang tidak setia. Tanpa penyesalan Israel
memilih jalan sesat dengan melupakan Tuhan. Karena itu Israel menerima
penghukuman. Mereka terbuang jauh dari hadapan Tuhan. Tetapi kasih Allah adalah
kasih yang menebus sesudah penghukuman.
Kasih Allah adalah adalah kasih yang merangkul sesudah umat mengalami murka
Allah. Yeremia menunjukan harapan bahwa Tuhan akan menebus dan merangkul Israel
untuk hidup dalam kebenaran. Hidup dalam kebenaran adalah hidup yang berbalik
dan bertobat dari dosa. Bertobat berarti kembali pada jalan TUHAN. Berbalik
dari jalan dosa yang menyimpang dan datang kepada Bapa.
Dalam Kitab Yeremia, Israel sadar bahwa ilah-ilah yang selama ini mereka sembah hanyalah kesia-siaan belaka. Ilah – ilah yang membuat mereka berkhianat kepada Tuhan sama sekali tak berdaya menolong mereka untuk bebas dari penghukuman Tuhan atau keluar dari kesesatan hidup mereka. (ay. 23). Hanya satu cara untuk selamat, yaitu kembali kepada Tuhan. Maka Israel kembali dengan rasa malu, menyesal dan bertobat. Israel kembali karena kasih Tuhan tidak pernah surut. Ia terus-menerus mengulurkan tangan-Nya untuk merangkul umat-Nya balik ke dalam pangkuan dan pelukan kehangatan kasih-Nya.
Dalam Kitab Yeremia, Israel sadar bahwa ilah-ilah yang selama ini mereka sembah hanyalah kesia-siaan belaka. Ilah – ilah yang membuat mereka berkhianat kepada Tuhan sama sekali tak berdaya menolong mereka untuk bebas dari penghukuman Tuhan atau keluar dari kesesatan hidup mereka. (ay. 23). Hanya satu cara untuk selamat, yaitu kembali kepada Tuhan. Maka Israel kembali dengan rasa malu, menyesal dan bertobat. Israel kembali karena kasih Tuhan tidak pernah surut. Ia terus-menerus mengulurkan tangan-Nya untuk merangkul umat-Nya balik ke dalam pangkuan dan pelukan kehangatan kasih-Nya.
Dengan kembalinya Israel
maka Tuhan mengadakan pemulihan dan pembaharuan. Jadi sebuah pemulihan dan
pembaharuan dapat terjadi apabila ada pertobatan. Tanpa pertobatan maka tidak
ada pemulihan dan pembaharuan.
Aya 14-18 menggambarkan
bentuk pemulihan dan pembaharuan yang dilakukan Tuhan atas Israel: Pemulihan
Pribadi, Pemulihan Kepemimpinan (Para Gembala/Pemimpin yang menyenangkan hati
Tuhan), Pemulihan Persekutuan (Umat berhimpun di Sion), Pemulihan Rohani
(Yerusalem menjadi Takhta Tuhan), Pemulihan Politis (Bersatunya Yehuda dan
Israel). Pemulihan dan pembaharuan dari Tuhan bukan setengah – setengah tetapi pemulihan
dan pembaharuan yang meliputi totalitas kehidupan. Pemulihan dan pembaharuan Tuhan bukan saja
membuat Israel bebas dari murka tapi juga mengembalikan hakekat panggilan
Israel untuk menjadi berkat bagi bangsa – bangsa.
Saudara – saudara yang
dikasihi Tuhan.
Hari ini Firman Tuhan bagi
Yeremia dan Israel juga diperdengarkan bagi kita.
1. Ajakan
untuk bertobat menjadi ajakan untuk saya dan Bpk/Ibu/Sdr-I sekalian. Seringkali kehidupan kita seperti
Israel : tanpa rasa malu kita terus berada dalam dosa. Tanpa kita sadari kita
sudah semakin jauh tersesat. Hal – hal seperti berbohong, melalaikan tugas,
mengambil yang bukan hak kita kita, tidak setia beribadah; kita anggap hal biasa.
Ingatlah bahwa tidak ada dosa kecil. Batu kecil dalam sepatupun tentu kita
keluarkan karena menggangu perjalanan kita. Kembalilah kepada Tuhan. Jangan
terlambat karena Tuhan sedang menanti kita.
2. Dengarlah
suara Tuhan yang berseru "kembalilah, karena Aku telah menjadi tuan atas
kamu! Aku akan mengambil kamu, dan akan membawa kamu ke Sion." (ay.14). Seringkali pendengaran kita tidak lagi peka dan hati kita menjadi keras terhadap Firman
Tuhan. Ini menjadi peringatan bagi kita semua. Dengarlah suara Tuhan dan
bukalah hati menjadi takhta tempat bersemayamnya Tuhan. Kalau Tuhan sudah
berkenan bertakhta dalam hidup kita, maka Tuhan tidak mengingat-ingat lagi dosa
dan kejahatan yang dilakukan. Tuhan akan melakukan pemulihan dan pembaharuan
secara total seperti yang dilakukanNya bagi Israel. Jadi bila saudara rindu
mengalami pemulihan dan pembaharuan maka dengarlah suara Tuhan dan kembalilah
kepadaNya. Sehitam apapun kehidupan kita, Ia menebus kita. Sejauh apapun kita
tersesat, Ia merangkul kita.
3. Sambutlah
waktu anugerah dari Tuhan. Seperti Tuhan menempatkan Israel di Kanaan untuk
menjadi berkat bagi segala bangsa demikian pula Saya dan Bpk/ibu sekalian menjadi
berkat atas Tanah ini. Kita diberkati untuk menjadi berkat. Bahkan ketika jalan – jalan hidup bagai di
belantara yang kelam tetaplah setia. Jangan menyimpang. Jangan
mendua hati dari Tuhan. Tetaplah percaya. Jejak Tuhan sungguh sempurna. Kuasa
Tuhan memampukan kita untuk hidup dalam kebenaran. Jadikan hidup kita masing –
masing untuk menyenangkan hati Tuhan. Sepenuh hati menghamba dan berserah pada
Tuhan agar kemuliaanNya nyata dan rencanaNya digenapi melalui kita. Amin
_Ibadah Minggu Pagi, Waropen 1702'19_
Belum ada Komentar untuk "KHOTBAH : KUASA ALLAH MEMIMPIN KITA UNTUK HIDUP DALAM KEBENARAN"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.