ARTIKEL : KEPEMIMPINAN DAN PEMIMPIN KRISTEN
A.
PENDAHULUAN
Pemuda adalah
pemimpin masa depan Gereja dan Masyarakat. Oleh sebab itu, pemuda Gereja
harus memiliki ciri kepemimpinannya yang
berpola pada kepemimpinan Yesus. Melalui penyajian materi ini maka kita belajar
dari pola kepemimpinan Yesus.
B.
PENGERTIAN PEMIMPIN DAN
KEPEMIMPINAN
P
C.
PANGGILAN SEBAGAI PEMIMPIN: SIAPA
PEMIMPIN?
D.
KEPEMIMPINAN KRISTEN:
KEPEMIMPINAN YESUS
1. Kepemimpinan Kristen berpusat pada Allah
sebagaimana Yesus menjalankan misi Allah dengan berpusat pada Bapa di Sorga. Allah
menetapkan dan memanggil setiap pemimpin kepada tugas dan tanggung jawab
kepemimpinan (Matius 20:23b, Markus 10:40; band. Roma 12:6-8; Roma 8:29-30). Sebab
itu pemimpin Kristen menempatkan posisinya
2. Kepemimpinan
Kristen diteguhkan di atas model kepemimpinan "pelayan" (PEMIMPIN
YANG MELAYANI).
3. Kepemimpinan Kristen berfokus kepada
"melayani" (service) dengan memberikan yang terbaik. Fokus melayani
ini menegaskan perlunya komitmen dan tindakan untuk mewujudkan yang terbaik
dengan membayar harga, serta konsekuensinya sehingga lebih banyak orang yang
akan menikmati hasil/dampak kepemimpinan seorang pemimpin (Matius 20:28; Markus
10:45; Yohanes 21:15-19; Ibrani 13:17-21; 1Petrus 3:13-23; Lukas 17:10). Fokus
melayani dari kepemimpinan TUHAN Yesus ini dibangun di atas tujuan dan sasaran
yang jelas dan pasti, yaitu membawa "kebaikan tertinggi" (bagi umat
manusia, dalam hal ini "orang banyak").
4. Kepemimpinan Kristen memiliki "kasih
Kristus" (2Korintus 5:13-14; 1Korintus 13; 1Yohanes 4:7-10) sebagai
dinamika kepemimpinan yang mewarnai seluruh aspek kepemimpinan yang mencakup
kinerja dan hasil/produk dari setiap upaya memimpin. "Kasih Kristus"
sebagai dinamika kepemimpinan Kristen memberi sifat reformatif dan
transformatif bagi kepemimpinan Kristen. Dinamika kepemimpinan Kristen ini
mengubah dan memperbaharui hidup, serta meneguhkan paradigma sebagai dasar bagi
perspektif positif yang membangun (Matius 20:24-27; Markus 10:41-44). Dinamika
kepemimpinan berlandaskan kasih Yesus Kristus di atas, sekaligus merupakan
landasan yang memberikan kekuatan moral.
5. Kepemimpinan Kristen dibangun di atas
hubungan-hubungan sebagai landasan kerja. Tuhan Yesus secara sengaja membangun
kepemimpinan-Nya di atas hubungan-hubungan, di mana dengan terencana Ia
memanggil para murid-Nya dan melibatkan mereka ke dalam "kehidupan
kelompok" sehingga melalui wahana kelompok kecil tersebut mereka
digembleng, diajar, dan dilengkapi untuk menjadi pemimpin (Matius 20:20-23;
Markus 10:35-40; band. Matius 10: 1-15; Markus 3:13-19; Lukas 6:12-16).
E. PERBEDAAN KEPEMIMPINAN
KRISTEN DAN KEPEMIMPINAN SEKULER
2.
Identifikasi
Kepemimpinan
Kristen menyatakan hal yang benar. Pernyataan diri Yesus Kristus adalah hal
yang benar. Yesus sangat tegas menyatakan siapa diriNya, dari mana asal-Nya. Berbeda dengan para pemimpin dunia yang
cenderung mengexplorasi hal-hal yang baik-baik saja dan penyembunyikan yang
jelek yang ada pada dirinya. Demi kedudukan atau jabatan tertentu ia rela
mengexplorasi hal – hal yang baik dengan cara yang tidak baik misalnya menggunakan
gelar yang dibeli atau memakai ijazah palsu. Lebih lanjut baca (Yoh 6: 35,
8:12, 14:6; Mark 14:61-62)
3.
Misi
Kepemimpinan Yesus Kristus sesuai dengan misi-Nya. Apa yang Ia sampaikan dengan apa yang Ia lakukan sudah dituliskan dalam Alkitab dan dilakukan juga sesuai dengan apa yang ada di dalam Alkitab. Ia telah melakukan dengan cara yang benar dan melakukan hal yang benar. Berbeda dengan kepemimpinan sekuler, terkadang sedikit para pemimpin yang telah menyatakan misinya akan menjalankan misinya jika ia kelak memimpin. Misi yang ia sampaikan sebelum ia terpilih akan sangat berbeda dengan apa ia lakukan hari ini.
Kepemimpinan Yesus Kristus sesuai dengan misi-Nya. Apa yang Ia sampaikan dengan apa yang Ia lakukan sudah dituliskan dalam Alkitab dan dilakukan juga sesuai dengan apa yang ada di dalam Alkitab. Ia telah melakukan dengan cara yang benar dan melakukan hal yang benar. Berbeda dengan kepemimpinan sekuler, terkadang sedikit para pemimpin yang telah menyatakan misinya akan menjalankan misinya jika ia kelak memimpin. Misi yang ia sampaikan sebelum ia terpilih akan sangat berbeda dengan apa ia lakukan hari ini.
4.
Partisipasi
Kepemimpinan Kristen memberi perhatian dalam partisipasi menghadirkan tanda – tanda kerajaan Allah di bumi. Kepemimpinan Kristen berpartisipasi dengan berpihak kepada yang lemah, yang miskin, yangmengalami ketidakadilan. Yesus telah memberi teladan yang baik buat kita. Yesus menunjukkan bahwa Ia juga turut berpartisipasi sebagai orang miskin dan berkorban demi karena keberpihakkan pada manusia. Baca lebih lanjut (Yoh 15:15-16; 17:22; 1 Kor 3:9). Sedangkan kepemimpinan sekuler lebih menunjukan partisipasi untuk memperkaya diri. Contoh: orang yang gaya hidupnya berubah setelah jadi pejabat.
Kepemimpinan Kristen memberi perhatian dalam partisipasi menghadirkan tanda – tanda kerajaan Allah di bumi. Kepemimpinan Kristen berpartisipasi dengan berpihak kepada yang lemah, yang miskin, yangmengalami ketidakadilan. Yesus telah memberi teladan yang baik buat kita. Yesus menunjukkan bahwa Ia juga turut berpartisipasi sebagai orang miskin dan berkorban demi karena keberpihakkan pada manusia. Baca lebih lanjut (Yoh 15:15-16; 17:22; 1 Kor 3:9). Sedangkan kepemimpinan sekuler lebih menunjukan partisipasi untuk memperkaya diri. Contoh: orang yang gaya hidupnya berubah setelah jadi pejabat.
5.
Orientasi
Sepanjang hidupnya Yesus
memberi orientasi hidup, pengajaran, kematian dan kebangkitan-Nya untuk misi Allah
bagi dunia. Yesus taat dan setia dalam orientasi misi-Nya. Sedangkan
kepemimpinan sekuler seringkali berorientasi pada uang dan kuasa yang bisa ia
gunakan untuk keperluan pribadinya.
6.
Meditasi
Yesus yang adalah
Tuhan selalu punya waktu untuk berdoa (Mrk 1:35; Mat 26:39; Luk 23:46).
Kepemimpinan Kristen selalu memberi
tempat penting bagi hubungan dengan Tuhan berbeda dengan kepemimpinan sekuler
yang menempatkan uang sebagai tujuan.
F.
KARAKTERISTIK PEMIMPIN YANG
MELAYANI
1. Berorientasi pada
pelayanan
Hidupnya dilihat
sebagai Misi bukan karir. Karir menunjuk pada orientasi jabatan, kedudukan, status/gengsi
sedangkan Misi motivasinya adalah melayani. Melayani melalui posisi dan pean
yang ada padanya. Pemimpin dengan orientasi pelayanan tidak peduli apa
statusnya, yang terpenting adalah melakukan pelayanan maksimal dengan potensi
yang dimiliki.
2. Menjadi teladan.
Tindakan
berbicara lebih keras ketimbang kata-kata. Teladan memberi pengaruh yang sangat
besar . Yesus tidak hanya berbicara tentang kasih tetapi Yesus sendiri memberi
dirinya untuk mati di Kayu Salib karena ksih-Nya bagi kita.
3.
Bersedia menderita
(Pengorbanan).
Seperti Yesus
taat dan setia dalam penderitaan demikian juga dengan pemimpin yang melayani.
Ketika menderita pemimpin yang melayani tidak berpikir soal popularitas yang
bisa diperoleh. Pemimpin yang melayani bersedia menderita dan berkorban meski
tak dikenal. Banyak pemimpin besar tidak pernah menjadi terkenal, pengaruh
mereka justru muncul lama sesudah kematian mereka.
4.
Tidak pernah berhenti belajar
Belajar setiap
saat dan mengembangkan rasa ingin tahu. Diri kita sendiri adalah sumber
belajar, yaitu dalam hubungan kita dengan diri sendiri, hubungan dengan sesama,
hubungan dengan alam serta hubungan dengan Tuhan. Tempat belajar: di mana saja,
dalam hal ini pemimpin selalu menciptakan kondisi yang coccok bagi dirinya
untuk belajar, kapan dan di mana saja.
5. Berpikir Positif dan
bertindak dengan kasih
Selalu melihat
sisi baik dan peluang dalam berhubungan dengan orang lain. Selalu mendorong
orang lain untuk maju bukannya mencela, berpengharapan dan percaya diri.
6. Percaya kepada orang
lain
Kepemimpinan
adalah kerja tim. Karena itu pemimpin yang melayani dapat melakukan
pendelegasian sehingga orang lain merasa dipercaya, dihargai dan merasa kuat
serta mampu menyelesaikan tugas untuk tujuan yang dicapai. Pemimpin yang
melayani tak pernah khawatir dengan kelangsungan posisinya bahkan dengan
mempercayai orang lain maka ia telah menyiapkan pengganti (pengkaderan).
7. Mampu bekerja sama dan
menginspirasi visi bersama.
Melihat ke masa
depan dan bersedia bekerja sama dengan orang lain untuk meningkatkan kinerja,
saling melengkapi untuk mencapai visi. Yesus memanggil kedua belas murid-Nya,
mengajar mereka, melatih mereka, menginspirasi visi pemberitaan Injil bagi
mereka.
8.
Memiliki hidup yang seimbang
Menjaga
keseimbangan hidup antara kesejahteraan spiritual dan materil. Pemimpin yang
melayani selalu memiliki hubungan pribadi yang baik dengan Tuhan, membangun
komunikasi dengan Tuhan juga hubungan baik dengan semua orang.
9. Memandang hidup
sebagai Petualang
Memaksimalkan
potensi diri sehingga tak pantang menyerah dengan kondisi yang menghambat.
Fokus pada peluang dan bukan masalah. Tidaklah penting menemukan tantangan atau
tidak sebab yang terpenting adalah selalu mengambil inisiatif.
10. Membaharui diri terus menerus
Membaharui diri
fisik maupun mental spiritual. Membangun komunikasi dengan Tuhan dan menambah
wawasan dengan selalu belajar baik melalui buku maupun kenyataan sekitar.
G.
PENUTUP
Keterangan
Gambar : Pemuda Jemaat Eben Haezer Moroa, Klasis Waropen, GKI
Di Tanah Papua (Koleksi Pribadi)
Belum ada Komentar untuk "ARTIKEL : KEPEMIMPINAN DAN PEMIMPIN KRISTEN"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.