ARTIKEL : PERSEMBAHAN PERSEPULUHAN
PERSEMBAHAN PERSEPULUHAN[1]
Oleh : Pdt. Diana Pesireron, M. Teol
A.
Pendahuluan
Persembahan dalam iman Kristen
itu dipahami sebagai ungkapan rasa syukur atas berkat, kasih dan keselamatan
dari Tuhan. Dengan mempersembahkan milik kita maka kita mengaku bahwa tubuh,
jiwa, dan roh serta segala yang ada pada kita adalah berasal dari Tuhan dan
pada hakikatnya milik Tuhan. Diri kita dan seluruh harta kita seratus persen
adalah milik Tuhan yang dipercayakanNya kepada kita untuk kita kelola dan
nikmati sesuai dengan kehendak Tuhan, dan kita pertanggungjawabkan juga kepada
Nya (Matius 25:14-30). Sebagian dari apa yang ada itu kita potong (dengan sadar
dan sengaja) dan kita persembahkan lagi kepada Tuhan dalam ibadah sebagai tanda
pengakuan kita bahwa diri dan segala kekayaan kita berasal dari Tuhan dan pada
dasarnya milik Tuhan. Termasuk praktek mpersembahkan sepersepuluh dari
penghasilan orang Kristen yang kita sebut dengan Persembahan Persepuluhan.
B. HAKEKAT
PERSEPULUHAN
1. Pengertian
Istilah
Istilah
Persepuluhan berasal dari bahasa Ibrani מַ×¢ֲשֵׂר : Ma’aser
(Persepuluhan); dari kata dasar ×¢ָשָֽׂר : asar yang berarti sepuluh.
Sedangkan kata Yunani untuk persepuluhan yaitu αποδεκατοω : apodekato (verba
δεκατοω – dekato berasal dari kata dasar δεκα yang berarti sepuluh. Jadi
penggunaan istilah yang tepat adalah Persepuluhan dan bukan
Perpuluhan.
2. Persepuluhan
Dalam Perjanjian Lama
Dalam Perjanjian Lama, Abraham dicatat sebagai
pemberi persepuluhan yang pertama kali, dan. Abraham memberikan persepuluhan
kepada Melkisedek (Kejadian 14:18-19). Persembahan persepuluhan oleh
Abraham kemudian dilembagakan dalam ketentuan Taurat yang, dikenakan sebagai
ketentuan yang mengikat kepada seluruh Israel dan dikaitkan dengan rumah
Tuhan dan jabatan ke-Imam-an (Keluaran 29/ Bilangan 18/ Ibrani 8:1-4).
Dalam kehidupan Israel, Persepuluhan merupakan
bagian dari sistem keagaman yang terkait dengan 'Kurban dan Persembahan'
dalam hubungan perjanjian dengan Tuhan. Dalam sistem kurban dan persembahan PL,
persepuluhan dikumpulkan oleh imam Lewi dan disimpan dalam ruang perbendaharan
di rumah Tuhan (Nehemia 10:37-38; 2 Tawarikh 31:11-12), dan tidak hanya
diberikan kepada para imam tetapi juga dibagikan kepada orang asing, anak yatim
dan janda-janda (Ulangan 14:28-29), juga untuk pemeliharaan rumah Tuhan.
Persembahan persepuluhan di Israel itu diambil dari hasil panen dan ternak.
Dalam Bilangan 18:21, Persepuluhan orang Israel
ditujukan pada kaum Lewi sebab kehidupan kaum Lewi telah dikhususkan dan
dikuduskan bagi Tuhan. Kaum Lewi, tidak mempunyai mata pencaharian yang lain
atau dan tidak menerima bagian warisan Israel untuk menjamin hidup mereka; maka
untuk membalas 'pekerjaan yg mereka lakukan, yaitu pekerjaan di Kemah
Pertemuan', mereka menerima persepuluhan yg dipersembahkan Israel (Bilangan
18:21, 24). Kaum Lewi juga mesti mempersembahkan persepuluhan dari persembahan
persepuluhan itu (Bil 18:26). Itu berarti Persepuluhan menjadi kewajiban setiap
orang Israel.
Di dalam kitab Perjanjian Lama jumlah persembahan
sepersepuluh adalah jumlah persembahan yang terkecil. Berkaitan dengan jumlah
persembahan di Perjanjian Lama, ada juga angka-angka sebagai berikut: sepersepuluh,
seperenam (Yehezkiel 45); seperempat (I Samuel 9); sepertiga (Nehemia 10);
setengah (Keluaran 30). Kalau tidak menyebut angka, maka tentang persembahan
akan disebut tentang “yang terbaik”, atau “yang tidak bercacat” (Kejadian 43;
Keluaran 23).
Kitab Maleakhi (Maleakhi 3:10-11) juga menekankan
tentang pentingnya persembahan persepuluhan. Pada zaman Maleakhi, umat Tuhan
sedang mengalami keadaan yang buruk baik sosial, ekonomi dan keagamaan. Keadaan
itu menyebabkan mereka melupakan tanggung jawab untuk turut serta memelihara
dan memperhatikan Bait Allah. Bahkan persembahan yang mestinya “terbaik dan tak
bercacat”, tapi mereka mempersembahkan “yang cemar” (baca pasal 1). Itu tanda
bahwa hati mereka tidak menghormati dan tidak memuliakan Tuhan. Sikap ini menyebabkan
mereka tidak mendapatkan berkat dari Tuhan sehingga Maleakhi mengingatkan agar
mereka bertobat! Sebagai tanda pertobatan mereka diminta untuk memberikan
persembahan persepuluhan. Jadi mempersembahkan sepersepuluh dari penghasilan
sesorang adalah salah satu tanda pertobatan. Ini juga menjadi pesan bagi kita
bahwa sekalipun sedang menghadapi keadaan hidup yang paling buruk jangan
melupakan kasih dan berkat Tuhan, ingatlah Hak Tuhan melalui persembahan
Persepuluhan.
Maleakhi 3:10 juga harus dipahami sebagai seruan
Tuhan agar kita percaya kepada-Nya bahwa Dia baik dan setia serta selalu
mencurahkan segala berkatNya. Jadi Persembahan persepuluhan bukan upeti atau
sesajen kepada Tuhan.
3. Persepuluhan
Dalam Perjanjian Baru
Yesus Kristus sudah memberikan diriNya kepada kita,
menderita dan berkorban bagi kita. Sebab itu kita juga berbagi dengan
sesama kita. Ketika memberi persembahan kita sekaligus mau mengingatkan diri
kita dan membaharui komitmen/ janji kita untuk selalu memberi, berbagi dan
berkorban sebagaimana telah diteladankan oleh Kristus, Tuhan kita. (I Yoh
3:16-18).
Ada dasar tentang persembahan yang jauh lebih
tepat, karena tidak hanya menyangkut uang dan harta benda, tetapi hati dan
bahkan kehidupan itu sendiri. Misalnya: Matius 19: 16-22; Markus 12:42; Lukas
19:8; Roma 12:1; Yakobus 1:27.
Persembahan adalah tanda iman kita kepada
pemeliharaan Allah di masa depan. Sebab itu kita memberi persembahan tidak
hanya di masa kelimpahan tetapi juga di masa kekurangan, tidak saja sewaktu kaya
namun juga saat miskin. (Lih. Flp 4:17-19, II Kor 9:8). Dengan memberikan
persembahan, termasuk persepuluhan, termasuk di saat kita sedang kekuarangan
atau memiliki banyak kebutuhan itu pertanda kita sebenarnya mau melatih diri
kita tetap beriman kepada Tuhan.
C. PERSEPULUHAN
DALAM GKI DI TANAH PAPUA
Dalam GKI di Tanah Papua, persembahan persepuluhan di bawa ke gereja dan
sepenuhnya di setor 100% kepada Sinode untuk dipergunakan dalam segala
keperluan Gereja terutama kehidupan para imam. Persembahan persepuluhan yang
kita berikan secara rutin menunjukan bahwa kita turut serta dalam
pekerjaan selamat Allah yakni menopang para hamba Tuhan secara khusus dalam
system sentralisasi gaji dan seluruh pekerjaan Tuhan yang dilaksanakan oleh
hamba – hambaNya. Yang penting kita ingat adalah kita menyerahkan Persembahan
persepuluhan dengan motivasi yang baik yaitu untuk mengucap syukur secara
teratur atas kasih dan berkat keselamatan dari Tuhan Yesus Kristus dan untuk melatih
diri agar kerohanian kita semakin baik dan tidak menempatkan harta-uang sebagai
yang utama dalam hidup. Dengan memberikan sepersepuluh atau 10% dari
penghasilan dan kekayaan pemberian Tuhan kita mau melatih dan mendisiplinkan
diri kita mengaku bahwa Tuhanlah yang empunya hidup kita. Artinya: kita mau
belajar memberikan persembahan secara tetap dan teratur, tidak tergantung mood
atau suasana hati, juga situasi dan kondisi ekonomi. Ini baik dalam rangka
melatih iman.
D. PENUTUP
Telah menjadi jelas bagi kita bahwa
mengumpulkan Persembahan persepuluhan adalah wujud iman, pertobatan dan
ungkapan syukur kita kepada Tuhan. Persembahan persepuluhan merupakan respons
kita terhadap kasih dan berkat Allah yang begitu besar. Persembahan adalah
respons dan bukan syarat supaya mendapatkan berkat Allah! Karena itu kita
menyerahkannya dengan hati dan sikap hidup yang memuji dan memuliakan Tuhan.
Kita patut mengingat bahwa Gereja bukan tempat untuk mengumpulkan uang, tetapi
sebagai sarana untuk menghayati dan memberlakukan kehendak Kristus.
Tuhan Memberkati
Belum ada Komentar untuk "ARTIKEL : PERSEMBAHAN PERSEPULUHAN"
Posting Komentar
Hai, sahabat DEAR PELANGI ... silahkan memberi komentar sesuai topik dengan bahasa yang sopan.